"Ri Zidny kenapa ya, kok kayak nggak suka sama Frily" tanya Nk sambil mengaduk-aduk minumannya.
Ari mendongakan kepalanya menatap kekasihnya. "Aku juga nggak tau, lagian pas di sekolah tadi kalian nggak bareng anak-anak cowok kan"
"Iya sih, dia kenapa yah?"
"Kamu tanyain ke dia aja"
Nk menyunggingkan senyumnya. "Iya juga ya, kok aku nggak kepikiran yah"
Ari tersenyum manis. "Kamu kan lemot. Otaknya mumpet terus. Makanya banyakin minum susu bukan kopi"
Nk mengerucutkan bibirnya. "Iya tau, orang pintar mah nindas bae kerjanya"
Ari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bibirnya jangan digituin, mau aku cium?" tanya Ari jail.
Nk membulatkan matanya. "Omes banget sih lo" tukas Nk cepat.
Ari tertawa lepas, Nk selalu seperti ini saat sedang kesal, kosa katanya akan berubah menjadi lo-gue. "Aku bercanda tau, nggak usah kek gitu amat."
"Iyalah, orang kamu ngomongnya gitu"
"Terus kamu percaya?"
"Ih gimana sih" jawab Nk kesal lalu menyedot minumannya tidak selow.
"Minumnya santai aja, nggak usah nge gas kayak gitu. Aku nggak bakalan minta kok"
"Kenapa? Takut aku gemuk?"
Ari menggeleng-gelengkan kepalanya gemas. "Kamu kurus atau gemuk bakal selalu muat di hati aku"
Nk tersedak mendengar perkataan Ari, Ari yang melihatnya tertawa geli. "Kamu lucu kalau lagi salting" tukas Ari.
"Siapa yang salting?" tanya Nk jutek.
"Kamu"
"Nggak aku nggak salting"
"Ari..Nk.." panggil seseorang.
Nk bernapas lega melihat siapa yang datang setidaknya ia selamat dari acara gombal receh Ari.
"Hai Fril" jawab Nk sambil tersenyum. Frily membalas senyuman Nk sekilas lalu menatap Ari dengan senyuman yang semakin mengembang.
"Boleh gabung nggak?" Tanya Frily kepada mereka. Ah bukan mereka lebih tepatnya Ari, Frily bertanya hanya kepada Ari bukan mereka dilihat dari caranya bertanya hanya menatap ke arah Ari.
Ari mengangkat satu alisnya lalu menatap Nk. Tatapan yang mengartikan, "Boleh?"
Nk yang sudah hafal betul dengan maksud Ari mengangguk-anggukan kepalanya mantap.
"Di bolehin tu sama si ibu negara" jawab Ari dingin.
"Makasih Ari" jawab Frily senang.
"Jangan ke gue. Kalau mau ngucapin makasih ke Nk aja, dia yang udah mau acara nge-date nya di ganggu." tukas Ari terdengar tajam.
Senyum yang merekah di bibir Frily tiba-tiba sirnah seketika mendengar jawaban Ari. "Jadi kalian pacaran?" tanya Frily.
"Menurut lo?" Ari balik bertanya.
"Ih udah ah. Yuk Fril, gabung aja. Biar nambah seru" tukas Nk.
Frily mengangguk-anggukan kepalanya lalu menarik satu kursi dan mendaratkan bokongnya.
"Sial! Kenapa sih selalu Nk yang beruntung. Kenapa bukan gue? Kenapa selalu dia sih. Nggak! Gue nggak bakal nyerah sedikitpun buat dapetin Ari! Udah cukup gue ngalah" batin Frily berapi-api.
"Fril lo bareng siapa kesini?" tanya Nk memecahkan keheningan yang ada.
"Sendiri." jawab Frily singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND HEALER
AcakKisah tentang Ari yang patah hati dan terluka. Tentang Nk yang berusaha kuat meski sebenarnya sangat rapuh. Tentang masalah dan konflik dalam hidup. Tentang makna dan arti persahabatan. Apakah Nk menjadi penyembuh luka atau penambah luka untuk Ari? ...