Ari berjalan santai di koridor sekolah menuju kelasnya. Cowok itu berangkat sendirian ke sekolah setelah menerima pesan dari Nk bahwa cewek itu berangkat dengan ayahnya.
"Hey"
Sayup-sayup Ari mendengar suara seseorang. Ari membalikan badannya, memastikan bahwa sapaan seseorang itu memang untuknya. Yang pertama Ari lihat adalah seorang cewek dengan rambut sebahu, pipi gembul dan mata coklat yang mencolok.
"Lo manggil gue" tanya Ari dingin.
Selalu seperti itu, Ari akan bersikap dingin dengan orang yang belum dikenalnya.Alih-alih menjawab cewek itu malah memandang Ari takjub, nyaris tak berkedip. Ari merasa risih dan mulai bertanya lagi.
"Lo manggil gue?" kali ini dengan nada yang lebih dingin dan sorot mata yang tajam.
"Eh..iya..itu.. eh. Sory, gue cuma mau nanya Ruang kepala sekolah dimana yah?" jawab cewek itu gelagapan.
"Lo jalan aja terus belok ke lorong bagian kiri, nanti lo bakalan liat ruang guru. Di samping ruang guru ada Ruang kepala sekolah." Jelas Ari to the point.
"Ma..makasih" ucap cewek itu gugup.
Ari menganggukan kepalanya lalu berbalik dan berlalu pergi dengan cool-nya.
"Oh God, ganteng banget sih diaa!" batin cewek itu.
●♡●
Kelas XII Ipa riuh dengan suara-suara ajaib anak kelas. Bagaimana tidak, ketika mendengar kabar bahwa pak Karel si guru matematika yang super duper kiler tidak hadi adalah surga bagi mereka.
"Untung aja pak Karel nggak dateng, tugas gue belum kelar di kerjain" timpal Azka heboh.
"Becul tu becul, coba aja pak Karel nggak usah masuk sekalian. Bahagia aing" sambung Iqball.
"Ih, Balle kok gitu sih ngomongnya" ucap Rasyifa.
"Tau ni sih Ale-ale. Inget, perkataan adalah doa. Kalau pak Karel beneran nggak bakalan masuk lagi, gue yang matematika nya anjlok gini gimana?"
"Kamu juga sama aja" tukas Rasyifa.
Azka nyengir kuda. Tiba-tiba pak Hadi selaku kepala sekolah masuk ke kelas.
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi pak"
"Baik anak-anak , hari ini kita kedatangan teman baru. Ayo nak, mari masuk"
Seorang cewek masuk dengan senyum yang ramah. "Ayo perkenalkan diri kamu" tukas Pak Hadi ramah.
Ari memandang cewek yang berstatus murid baru itu. Dan benar dugaanya, murid baru itu adalah cewek yang tadi meminta tolong kepadanya. Ari menoleh ke arah samping dan mendapati Nk yang sedang fokus membaca novelnya. Selalu begitu, kalau lagi baca novel Nk tidak akan memusingkan hal-hal di sekitarnya. Bahkan Ari sekalipun.
"Selamat pagi teman-teman. Perkenalkan nama saya Frily Aira Latasha, saya pindahan dari USA"
Mendengar nama yang seperti familiar di telinganya, Nk mendongakan kepalanya. Nk kaget bukan main, kalau Frily sekarang akan satu sekolahan dengannya.
"Oh God, kejutan apa lagi ini" Nk bergumam pelan.
Ari yang mendengar perkataan Nk pun ikut nimbrung. "Kejutan apaan sih Nam, nggak ada kejutan. Makanya jangan baca novel mulu. Baper sendiri kan!"
"Ih apaan sih baper-baper. Itu di depan murid baru yang lagi ngomong sama Pa Hadi itu teman lama aku di Usa"
"Oh gitu" tukas Ari sambil menganggukan kepalanya.
"Frily kamu duduknya di samping Asep ya. Yang mejanya di belakang meja Ari dan Nk, yang lagi duduk sendiri itu"
Frily menganggukan kepalanya. "Baik pak. Terimakasih" ucap Frily sopan.
Frily melangkahkan kakinya ke arah bangku yang ditunjukan pak Hadi. Setelah dua langkah maju mata coklatnya menangkap sosok cowok yang tadi pagi ia temui di koridor sekolah. Dan tatapan dingin itu masih bisa Frily rasakan, yang bikin Frily gugup setengah mati. "Yes, sekelas sama pangeran" batin Frily bersorak.
Tapi, lebih kagetnya lagi di sebelah cowok tadi Frily juga menangkap sosok Nk sahabat lamanya yang tersenyum manis ke arahnya. Frily membalas senyum Nk dengan senyuman jail khasnya serta melambai-lambai kecil.
Sejurus kemudian, kelas kembali riuh seperti pasar ketika pak Hadi sudah kembali ke ruangannya. Melihat kelas yang ributnya seperti ini sudah menjadi hal yang biasa bagi Frily. Toh, di USA pun kelasnya sama seperti ini. Ributnya berpangkat-pangkat malahan.
Nk membalikan badannya semangat. "Lo pindah kesini nggak bilang-bilang gue"
"Kalau gue bilang ke elo nggak jadi surprise dong" timpal Frily.
Nk menggeleng-gelengkan kepalanya, sahabat lamanya ini tidak banyak berubah. Sukanya memberi kejutan di luar dugaan.
"Yaudah. Bentar ke kantin bareng yah"
"Sip"
●♡●
Seperti janjinya tadi, sekarang Nk dan lainnya serta Frily berada di kantin kecuali teman-teman cowoknya sekaligus Ari.
Tidak butuh waktu lama bagi teman-teman Nk berteman akrab dengan Frily, buktinya sekarang mereka lagi cerita bareng sambil melontarkan pertanyaan-pertanyaan usil tentang Nk ke Frily. Mengingat dulu Frily adalah teman Nk di USA. Tapi berbeda dengan Zidny, sepertinya ia tidak suka dengan Frily. Nk bisa melihat itu dari air muka Zidny. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Sejak tadi juga Zidny lebih banyak diam dibandingkan dengan Aisyah dan Rasyifa yang tampak welcome.
"Fril, di USA Nk pernah pacaran nggak sih?" tanya Aisyah usil.
Nk membulatkan matanya mendengar pertanyaan Aisyah sedangkan Frily tersenyum jail.
Nk memelototkan matanya ke arah Frily supaya jangan asal bicara."Nk disana nggak pernah pacaran" tukas Frily.
Rasa lega muncul di hati Nk.
"Tapi kalau Friendzone sih iya" lanjut Frily.
Nk membulatkan matanya. Baru saja ia merasa lega ternyata Frily malah membeberkannya. Alhasil Rasyifa, Aisyah dan Zidny menertawainya.
"Ohh, jadi sahabat gue pernah jadi korban prenjonan niih" goda Rasyifa.
"Nggak Cip. Frily bohong" tukas Nk.
"Eh, jujur aja lah Nam" tukas Frily tersenyum jail.
Nk mengalah mau bagaimanapun usshanya ia pasti akan tetap kalah.
"Oh iya Nam, tadi cowok di sebelah lo namanya siapa?"
"Namanya Ari. Kenapa? Lo suka?" jawab Zidny sinis.
Nk menyenggol pelan lengan Zidny. Sedangkan yang di senggol hanya memutarkan bola matanya jengah.
Frily tersenyum. "Nggak kok cuma nanya doang." Jawab Frily, padahal di hatinya mengatakan "iya gue suka, cinta malah."
***
Vote and comentnya yaa⚘
Flores, 17 Februari 2019❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND HEALER
RandomKisah tentang Ari yang patah hati dan terluka. Tentang Nk yang berusaha kuat meski sebenarnya sangat rapuh. Tentang masalah dan konflik dalam hidup. Tentang makna dan arti persahabatan. Apakah Nk menjadi penyembuh luka atau penambah luka untuk Ari? ...