15. Mood

216 18 0
                                    

Ari dan teman-teman ajaibnya itu sekarang sedang makan di kantin sekolah tak terkecuali Nk. Ari memang benar-benar memenuhi permintaan teman-temannya untuk di traktir.

"Coba kalo lo gini terus Ri, kan enak!" Tukas Iqbal dengan mulut yang masih di penuhi pentolan bakso.

"Iya nih bener, kalau tau gini mending lo jadian terus aja. Biar kita di traktir terus" lanjut Zacky nimbrung.

Benar kan, teman-teman Ari memang ajaib. Hanya karena di traktir saja mereka malah mendoakan Ari yang tidak-tidak.

"Ih jangan gitu ngomongnya" timpal Aisyah.

"Tau nih si Zacky, Nk ngamuk tau rasa lo" timpal Rasyifa.

Nk hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar percakapan yang tidak berfaedah teman-temannya itu.

"Udah ah, makan. Bentar lagi masuk" sahut Ari.

"Sensi bener lo Mas. PMS?"

"Azkaaa!" Panggil Rasyifa geram.

Bukannya merasa bersalah Azka malah menampilkan watados-nya. "Kidding Cip" lanjut Azka.

"Ini mau pada makan apa pada mau debat calpres?" tukas Nk.

"Bener tuh kata Nk. Dari tadi ngomong terus. Nggak cape apa tu mulut." lanjut Ari.

"Tu kan lo sensian mulu Ri. Ikhlas nggak sih lo nraktir kita?" lanjut Azka.

"Makan Zka sebelum gue sumpal mulut lo pake cabe" lanjut Ari sambil mengaduk-aduk cabe halus di depannya.

Azka bergidik ngeri. "Gak deng"
Semua tertawa lalu melanjutkan acara mengisi perut mereka.

●♡●

Nk terduduk manis di kelas. Di tambah hujan yang sejak tadi tak berhenti yang di perhatikannya sesekali di selah kesibukannya membaca novel. Satu hal yang belum kalian tau, sebenarnya Nk adalah pencinta novel akut terlebih yang ber-genre romance. Biasanya kalau udah jatuh cinta sama satu novel Nk akan betah di kamar, membaca satu per satu lembaran cerita tanpa ada yang terlewatkan. Bahkan Nk membacanya sampai lupa waktu dan baperan nggak jelas. Kalau sedih ya nangis, kalau nyesek ya jangan salahin Nk kalo barang-barang jadi korban emosinya.

Nk melirik ke arah samping lalu mendapatkan Ari yang sedang tidur pulas. Nk menggeleng-gelengkan kepalanya melihat cowok di sampingnya yang sekarang sudah menjadi pacarnya sejak semalam. Ah, Nk tidak mau mengingat lagi kejadian semalam. Kejadia semalam hanya akan membuatnya senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Nk kembali fokus membaca novelnya. Ia tidak ambil pusing dengan suasana kelasnya sekarang yang seperti pasar malam, ributnya minta ampun. Boro-boro diam kalau yang ngajak ribut duluan adalah ketua kelasnya sendiri. Mereka memang salah memilih Caesar sebagai ketua kelas.

Baru saja Nk kembali fokus dengan novelnya sepasang tangan besar menutup matanya dengan kuat dari arah belakang. Nk tidak kaget dengan kejadian ini, karena hal seperti ini adalah makanan sehari-harinya kalau kelas sedang kosong. Nk hafal betul ini tangan besar siapa. Teman-teman dikelasnya tidak mempunyai sepasang tangan besar dan jari-jari yang panjang seperti yang menutup matanya kecuali Angelo si gendut yang nakalnya luar binasa. Sampai-sampai Nk tidak menganggapnya sebagai teman sekelasnya saking nakalnya Angelo. "Eh jin kutu kupret, lepasin ih. Kuker banget sih lo"

"Nggak mau. Yang baru jadian harus di kerjain dulu" jawab Angelo enteng.

Perihal Ari yang menembak Nk semalam memang sudah tersebar seantero sekolah lantaran snapgram sialan yang iseng Rasyifa post di cerita Ig-nya. Dan dengan bantuan Emi si mulut bocor dan teman-temannya yang lain maka tersebarlah kabar itu. Dan saat tau tentang hal itu barulah Nk sadar kenapa tadi pagi banyak siswi yang menatapnya dengan bermacam-macam ekspresi, ada yang senyum-senyum sambil berbisik-bisik pelan, sampai ada yang memasang tampang jutek dan kesal. Adapula yang menggerutu kesal. Tidak sampai disitu, bahkan saat sampai di kelas Nk langsung diserbu dengan berbagai macam pertanyaan dari teman-temannya, seakan Nk adalah napi yang sedang melakukan sidang terakhirnya. Dan yang paling semangat bertanya adalah Emi si ratu gosip. Tapi untung ada Rasyifa dan Aisyah yang membantunya untuk menjawab. Nk berasa kayak jadi artis dadakan yang sedang diwawancarai oleh wartawan yang haus akan informasi.

WOUND HEALER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang