Nk berjalan melintasi koridor sekolah yang masih sepi. Nk memang selalu seperti ini, selalu tepat waktu ke sekolah. Namun tiba-tiba raut wajah Nk berubah datar tak ada senyuman lagi setelah ia melihat segerombolan cewek yang datang berlawanan arah dengannya. Mereka terlihat berjalan dengan angkuhnya."Mimpi apa sih gue semalem. Kok ketemu terus sama sih cewek gesrek ini." kata Nk yang berdialog sendiri alias ngomong sendiri. Nk tidak gila kok dia hanya sedang kesal makanya ngomong sendiri. Nk merasa dunia seakan menjadi sangat kecil karena dimana-mana dia selalu bertemu si cewek gesrek yang dia bilang tadi, siapa lagi kalau bukan si Prisil and the geng gaje nya itu.
Nk melihat Prisil memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Tapi Nk memastikan bahwa ada sorot marah dan benci dalam matanya.
Setelah Prisil benar-benar berada di depan Nk. Prisil langsung mendorong Nk ke tembok koridor.
"Aaww" ringis Nk menahan sakit.
Prisil tersenyum kemenangan. "Eh cabe lo itu sok berani banget sama gue. Udah gue bilangin kan sama lo buat jauhin Ari. Sadar nggak sih lo, lo itu nggak pantes buat Ari."
"Lo apa-apaan sih Sil. Gue nggak pernah sok ngedeketin Ari. Gue emang temenan sama Ari kok."
"Udah deh. Jangan ngeles. Lo pikir gue nggak tau apa lo balik bareng Ari kan kemarin."
"Cuman dianterin pulang doang kok Sil, nggak lebih" timpal Nk.
"Terus lo pikir gue percaya gitu? Emang dasarnya udah jadi cabe ya. Semua cowok lo deketin. Kegatelan banget ya lo jadi cewek."
"Gue nggak pernah kok ngedeketin semua cowok"
"Apa lo bilang? Nggak pernah ngedeketin semua cowok. Lo pikir gue nggak tau kemarin lo sama Jason kan di UKS. Dasar ganjen"
"Udah stop. Puas lo ngehina gue?" Geram Nk.
"Nggak. Gue nggak pernah puas ngehina cabe kayak lo."
"Belum terlambat Sil buat berubah. Gue tau lo orang baik. Lo cuma lagi terobsesi aja sama cowok" jawab Nk datar.
"Nggak usah sokta deh lo. Nggak Bella nggak lo sama aja kegatelan tau nggak." Sergah Prisil dengan nada nggak selow.
Nk mendongak dan menatap Prisil penuh dengan amarah.
Plakk!!!
Bunyi tamparan menghiasi sunyinya koridor pagi itu. Ya Nk baru saja menampar Prisil. Nk sangat sensitif kalau ada yang membicarakan nama almarhum Bella. Apalagi membicarakan yang tidak benar.
"Lo boleh ngehina gue sepuas dan sesuka lo. Tapi lo nggak boleh ngehina kembaran gue seenak jidat lo. Lo pikir lo udah sempurna apa. Gue kasian sama lo segitu miskinnya lo dengan cinta dari seseorang sampai-sampai lo jadi orang yang nggak punya etika kayak gini" marah Nk dengan berapi-api.
"Maaf gue nampar lo tadi. Gue kelewat emosi sama lo." Lalu Nk meninggalkan Prisil dengan gengnya itu yang masih mematung di tempatnya.
"Aaaahhhhh" teriak Prisil kesal.
●♡●
Nk duduk di kursi di taman belakang sekolah sekarang. Sambil terus-terusan menangis. Kenapa masalah selalu saja ada dalam kehidupannya. Nk lelah sekarang menghadapi semua masalah yang menimpahnya.
"Lo kenapa nangis?" Tanya seorang lelaki dengan suara baritonnya.
Nk menoleh kearah sumber suara. Ternyata itu adalah Jason. Cowok yang menolongnya kemarin.
Oiya lupa. Nk lupa mendeskripsikan sedikit tentang Jason. Setelah dilihat-lihat ternyata Jason ternyata mempunyai wajah yang sangat tampan. Di tambah lagi dengan perangainya yang lembut kepada semua orang menambah kesan cool dalam dirinya. Sudah dulu deskripsi tentang Jason, tidak usah berbelit-belit. Karena pada intinya Jason adalah seorang cowok yang ganteng.
"Nggak gue nggak apa-apa"
"Lo bohong. Kalau lo nggak apa-apa lo nggak mungkin nangis"
Nk tersenyum fake. "Gue di bully lagi sama mereka"
"Mereka itu Prisil maksud lo?"
Nk mengangguk lemah sambil terus-terusan menangis."Ah, kenapa sih tu mak lampir selalu aja buat ulah."
Nk tersenyum mendengar perkataan Jason yang mengatakan Prisil adalah Mak lampir. "Nggak boleh ngomong gitu. Dia juga manusia tau bukan mak lampir."
"Iya sih Nam. Dia emang manusia tapi kelakuannya udah kayak bukan manusia tau nggak"
Nk hanya diam, ia tak menggubris jawaban Jason. Tiba-tiba Nk merasakan sebuah tangan yang sedang menyeka air matanya. Ternyata itu adalah tangan Jason.
"Udah Nam. Nggak usah nangis. Lo kesini buat belajar, cari ilmu. Bukannya malah nangis kayak gini. Lo itu kuat nggak usah denger ocehan nggak jelas si Prisil. Dia ngomongnya suka asal ceplos aja nggak pake mikir. Nggak punya otak soalnya"
Nk tertawa. Dia hanya bisa berterima kasih kepada Jason sebanyak-banyaknya karena sudah mau menghiburnya. Akhirnya karena gemas Jason mengacak rambut Nk.
Tapi tak sadar kah Nk kalau ada sepasang mata yang melihat adegan tawaannya itu??
●♡●
Ari melangkahkan kakinya cepat untuk mencari keberadaan Nk sekarang. Ari sangat khawatir dengan keberadaan Nk sekarang. Karena Ari mendengar desas desus bahwa Nk di bully lagi oleh Prisil dan teman-teman gilanya itu. Jangan tanyakan bagaimana Ari bisa tau tentang kasus itu, kalau bukan dari Emi si tukang gosip dalam kelasnya. Tapi Ari bersyukur ada si Emi dalam kelasnya, jika tidak maka Ari tidak akan tau desas desus tentang Nk tadi.
Semua tempat di SMA Pelita Harapan sudah Ari kunjungi, tapi hasilnya nihil. Tinggal satu tempat yang menjadi pilihan Ari sekarang yaitu taman belakang sekolah. Ari melangkahkan kakinya menuju arah taman belakang sekolah dengan harapan Nk ada disana.
Ari memandang suguhan pemandangan di kursi taman belakang sekolah saat ini dengan wajah datar. Bagaimana tidak dari kejauhan Ari melihat Nk yang tertawa bahagia bersama dengan Jason. Ari mengepalkan tangannya.
"Gue emang cowok brengsek. Seharusnya gue yang ada disana ngehibur lo Nam. Bukan malah si Jason. Gue emang bodoh! Gue emang bego!!" kata Ari bergumam kecil. Ari berbalik dan melanjutkan langkahnya.
Ari berjalan menyusuri koridor sekolah dengan tangan yang setia mengepal. Dia merasa tak berguna sekarang. Kalau ditanya hatinya sakit atau tidak jawabannya adalah ya hatinya sakit sekarang. Entah kenapa perasaan itu muncul.
"Kenapa gue harus suka sama Nk Tuhan?" Batin Ari.
***
Woahhhh, akhirnyaaaa stlah seminggu gue nggak update gue bisa update lagiiiiii!!!!!
Maaaf bangettt yaaaa gue emng super ngaret bangettt...
Tpii pleasee ngertiin yak❣Vote and comentnya ya💞
Flores, 12 Januari 2019❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WOUND HEALER
AcakKisah tentang Ari yang patah hati dan terluka. Tentang Nk yang berusaha kuat meski sebenarnya sangat rapuh. Tentang masalah dan konflik dalam hidup. Tentang makna dan arti persahabatan. Apakah Nk menjadi penyembuh luka atau penambah luka untuk Ari? ...