[15] Jalan Bareng

1.1K 30 7
                                    

Aku dan Fahmi berjalan memasuki salah satu cafe yang berada di Jakarta. Kami
masih menggunakan seragam sekolah karena tadi aku beralasan untuk kerja kelompok pada Mama dan itu hanya untuk jalan bersama Fahmi.

Dosa? Iya aku tahu aku telah berdosa karena sudah berbohong terlebih pada orang tuaku sendiri. Tapi, aku tak bisa menolak ajakan Fahmi karena ini adalah kali pertama kami jalan setelah resmi berpacaran selama seminggu. Tak banyak yang tahu tentang hubungan
kami hanya Mita sajalah yang mengetahuinya karena aku yang meminta.

takut jika hubungan kami di publikasikan dan ada orang yang mengadukan
kepada orang tuaku. Aku sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.

"Kita duduk di sana aja, ya?" tanya Fahmi. Ia menunjuk salah satu meja yang berada di pojok.

Aku hanya tersenyum. Kemudian mengangguk.

"Mau pesan apa?" tanya Fahmi ketika kami sudah duduk di tempat masing-masing.

"Emm, capuchino aja," ucapku.

"Makan?" tanya Fahmi lagi.

Aku menggeleng. "Aku gak lapar," jawabku lagi.

Lalu Fahmi mengangguk. Ia
memanggil witers cafe tersebut lalu menyebutkan pesanan kami tadi. Sambil menunggu pesanan datang kami bercerita banyak mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sekolah.

Dan, ada satu pertanyaan Fahmi yang berhasil membuatku bungkam. Yaitu 'Kenapa keluarga lo terlalu mengekang lo?' Aku tidak tahu harus menjawab apa, karena aku juga tidak mengetahui apa alasan keluargaku mengekangku seperti itu.

Bahkan aku pernah bertanya kepada Mama mengenai hal itu, namun Mama hanya menjawab 'Karena Mama, Papa, Dan Bang Ical sayang sama kamu'. Itulah jawaban yang selalu ku dapat ketika aku bertanya pada Mama.

"Kalau gak mau jawab gak papa," ucap Fahmi tulus.

Aku tersenyum kikuk.

"Emm, aku sih gak tau alasan yang sebenarnya apa. Tapi setiap aku tanya sama Mama, Mama selalu jawab bahwa mereka melakukan itu karena sayang," jawabku.

Fahmi menangguk pelan kemudian tersenyum. "Aku juga tahu itu, orang tua mana sih yang gak sayang sama anaknya. Tapi kamu juga harus tahu pasti Orang tua kamu punya alasan khusus yang tidak kamu ketahui."

"Mungkin." Dan percakapan kami berhenti ketika seorang waiters datang dan
meletakan pesanan kami di atas meja.
Setelah itu kami menyeruap minuman kami masing-masing sesekali Fahmi
menceritakan kisah-kisah lucu yang membuatku tertawa seakan tak mempunyai beban apapun di dalam hidupku.

[][][][]

Fahmi apa kamu tahu, bahwa kamu adalah Pria pertama yang berhasil membuatku
tertawa lepas seolah tak mempunyai beban sedikit pun.

BACKSTREET (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang