17. Ppabo.

21 3 0
                                    

Kenapa eonnie belum keluar kamar ya? Ini sudah sangat melewati jam kuliah dia. Aku mengetuk pintu kamarnya. Tidak ada jawaban. Aku mencoba membukanya. Aku melihat eonnie sedang tertidur.

Aku mendekatinya. Mengguncang guncang tubuhnya perlahan. Tidak ada jawaban. Aku menyingkarkan helaian rambut yg menutupi wajahnya. Dia pucat. Sangat pucat. "eonnie. Eonnie..." panggilku. Percuma saja. Tidak ada jawaban. Aku langsung menelpon Yura Eonnie utk meminta bantuan.

. *-*-*-*[*+-

'apa yg kau lakukan eonnie? Kenapa bisa seperti ini? '

"tenaglah Ahra. Hana akan baik-baik saja. Dia itu kuat kau tau. " Yura eonnie menenangkan ku. Dia memelukku hangat.

" apa eonnie ada cerita sesuatu padamu eonnie? "

" tidak ada. Dia bersikap biasa saja. Dia bersikap semua baik-baik saja. "

Dasar kakak bodoh. Kenapa dia slalu berusaha untuk menyembunyikan semua sendirian?

" kau harus menelpon samchon mu. "

" ah baiklah. ".
.
" yeobseo, samchon... "

" ne Ahra. Wae? "

" eonnie masuk rumah sakit samchon. "

" mwo.? "aku tau dia sangat terkejut." lalu? "

" dokter masih memeriksanya. Kau tak perlu kesini, samchon aku akan menjaganya baik-baik. "

Aku langsung menutup telponnya. Akuvtidak ingin bicara pada siapapun utk saat ini..
.
.
.

you're my place home. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang