12

1.5K 248 11
                                    

Paginya jeje tengah sendirian di kamarnya dengan wira. Wira sendiri tengah mandi karena setelah ini mereka langsung berangkat liburan.

Jeje sedari tadi bergelut dengan pikiranya. Terngiang kata kata wira  tadi malam bahwa secara tidak langsung wira suka terhadap dirinya.

Jeje akui, wira anak yang menarik, dia ceria dan juga pandai meskipun terkadang dia menjadi anak yang emosional.

Tetapi, hati kecilnya masih beribu kali untuk meyakinkan dia mencintai wira, selama ini dia melihat wira sebagai seorang adik yang butuh perlindunganya, bukan melihatnya sebagai seorang lelaki.

Meski pernyataan spontan di supermarket kemarin sedikit membantu meyakinkan dirinya bahwa ia sudah mempunyai sedikit perasaan kepada wira, namun tetap saja, untuk menjadikan wira pasangan masih terlalu dini baginya.

Pintu kamar terbuka menampilkan wira yang shirtless dengan rambut yang basah.

"Mas itu kamar mandinya udah selesai, tinggal mas yang belum mandi"

"Ah iya ra, aku mandi dulu"

Didalam kamar mandi pun jeje masih saja memikirkan perkataan wira semalam.

Dia hanya terdiam di bawah shower yang menyala, mungkin sudah 15 menit dia hanya diam.

Hingga sebuah gedoran pintu membuatnya tersadar.

"Mas jeje cepetan jangan lama lama"

Suara dafa, mungkin wira masih dikamar, pikir jeje.

"Iya daf sebentar lagi"

Setelah selesai dengan urusanya dia bergegas kembali ke kamar, dan wira menghilang.

Setelah selesai berpakaian, Jeje mengetuk pintu kamar brian untuk mencari jawaban.

"Ada apa mas?"

"Wira kemana? Dikamar gaada"

"Ohh tadi sama saka keluar cari sarapan mas"

"Tumben dia ga masak?"

"Mungkin dia gamau ribet atau cape mungkin mas?"

"Cape ya.. hmm. Yaudah makasih ya"

"Iya mas"

Jeje bergabung bersama dafa di depan tv, menunggu kepulangan wira dan saka.

"Mas jeje nanti yang mau ngebacking pas nyetir siapa?"

"Mungkin saka atau brian daf, emang kenapa?"

"Setau dafa ya mas, disini yang bisa nyetir cuma mas wira"

"Seriusan? Kasian kalo dia bawa mobil malem malem."

"Kalo ngga itu aja mas, pas masih siang biar mas wira yang bawa, giliran malem nah mas jeje aja"

"Nanti aku jadinya yang backingin bukan dibacking"

"Ya kan tinggal milih mas mau malem apa siang"

"Apanya yang malem apa siang?"

"Eh mas wira udah balik"

"Ra.."

"Iya mas je, kenapa?"

"Kamu yang nyetir yah"

"ASTAGFIRULLAH HAL ADZIM"

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang