16

1.4K 243 30
                                    

Setelah berhasil membuat tumpukan lemak senior bangun, juna turun dan mendatangi pecinta bunga di depan rumah.

Ketika ditanya alasanya adalah ia tak mau mendengar sepasang kakak beradik yang ribut didepan kamar sedari tadi.

Satya yang memaksa masuk dan wira yang bertahan tidak memperbolehkan masuk.

Wira terlihat menutup pintu dengan badan kurusnya, sedangkan yang lebih muda berusaha  menggapai handle pintu.

"Gausah masuk maen aja ama juna"

"Kenapa sih mas?! Biasanya juga aku masuk"

"Sekarang bukan biasanya"

"Alasanya apa gaboleh masuk?"

"Y-ya gapapa, udah sana pergi"

"Apasih mas, gajelas! Minggir"

Sejujurnya duo utama ini tinggi dan proporsi badanya sama, mungkin sang junior lebih tinggi beberapa centi.

Mudah bagi sang junior mengambil alih pintu didepanya.

Namun sebelum sang junior memegang handle pintu itu, handle itu bergerak dari dalam kamar.

Menampilkan sesosok makhluk tuhan dengan muka berantakan, shirtless, dan yang paling penting satya tidak mengenalnya.

Sedangkan si tersangka hanya menggaruk rambutnya yang tidak gatal, karena pengelihatanya buram. Ia melupakan belahan hidupnya -kacamata-.

Satya melihatnya beberapa saat lalu berlalu tanpa meninggal kan sepatah kata apapun.

Wira yang sudah hafal kebiasaan sang adik langsung menyusul sang adik setelah melemparkan tatapan tajamnya kepada jeje yang hanya ditanggapi dengan wajah polos jeje.

Wira lemah sama adiknya.

Satya mendudukan dirinya di sofa ruang tamu disusul oleh wira.

"Jadi mas mau ngasih pembelaan apa?"

"Itu temen kos mas, satya"

"Temen kos kok sekamar, temen ngamar mah iya"

"Astagfirullah, beneran satya, kamarnya mas jeje itu dibikin studio"

"Pasti mas yang bikin studio, mas egois"

"......"

"Kenapa diem, mas punya mulut kan?!"

"......"

"Mas suka kan sama dia"

Wira melihat mata adiknya

"Engga satya, mas ga suka"

"Gausah nipu satya, satya udah hafal sama mas, mas tu bisa straight ngga sih, mas wira cowo bukan cewe"

"......"

"Diem kan!, Satya tu malu mas punya kakak gay, oke ortu kita setuju, tapi satya malu mas!, Dari kecil satya diejek gara gara punya kakak kaya mas, mas tu cowo! Paham gak!"

Belum sempat wira menjawab satya sudah mengambil tas nya dan keluar dari kos kosan tanpa menghiraukan apapun lagi.

Wira gak nahan satya, karena wira tau satya butuh waktu sendiri.

Wira justru dikagetkan dengan juna yang tiba tiba masuk.

"Mas satya kenapa?"

"Biasa lagi pms dia"

"Masalah orientasi mas lagi ya?"

Wira hanya tersenyum lalu masuk kedalam kamar, tanpa wira ketahui sebenarnya mas jeje mendengarkan perdebatan wira dengan satya.

/Gue sumber masalah ya/

TBC

Umm ini pertama kalinya gue nulis note di work ini.

Dan mungkin dibuku ini gak akan ada konflik besar, hanya konflik konflik kecil aja, tapi banyak wkwkwk.

Oh ya

HAPPY 1K READERS 🙏🙏💕

gue seneng banget respon buat work abal abal ini bagus.

Terimakasih banyak buat kalian semua yang mau menempatkan waktu berharga kalian buat baca cerita gaje ini.

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang