Tentang Kebenaran

671 19 3
                                    

Kau bercerita kepadaku tentang kebenaran
Kau bilang kebenaran itu tidaklah satu
Selalu ada kebenaran di antara kebenaran
Bahkan terkadang ada pertikaian di dalam semua itu

Kau tahu, kebenaran bukanlah prasangka
Kebenaran tidaklah berdasarkan nafsu semata
Kebenaran juga tidaklah berasal dari ucapan orang-orang alim yang bijaksana
Kebenaran bukanlah apa yang leluhur kita 
Dan orang – orang  sebelum kamu wariskan yang sebenarnya mereka termasuk orang-orang yang lalim dan buta
Kebenaran juga tidaklah berdasarkan dari ilmu alam semesta
Karna, pada hakikatnya pengetahuanmu yang luas itu amatlah sedikit dan sebatas apa yang ada dalam asa sahaja
Lihatlah
Di sana ada kebenaran yang kau katakan
Lihatlah
Di sana ada kehancuran
Dengarlah
Di sana ada yang berteriak tentang kebenaran yang kau katakan
Dengarlah
Di sana ada jeritan dan tangisan

Ini tentang kebenaran
Kebenaran yang seharusnya utuh dan menjadi sebuah kesatuan
Namun kau indahkan dengan prasangka yang berasal dari sebuah bisikan 
Kau jadikan kebenaran sebagaimana apa yang kau inginkan
Kau pasrahkan kebenaran kepada orang yang kau anggap bijaksana
Kau tanamkan bahwa kebenaran adalah apa yang mereka wariskan kepada para raja

Benarkah itu semua adalah yang selama ini kita  sebut dengan kebenaran?
Bukankah seharusnya kebenaran mampu membenarkan yang tidak benar?
Lihatlah ke arah barat
Kau akan memukan pertikaian di antara kebenaran
Lalu siapa yang benar?
Aku akan terus mengulang setiap pertanyaan tentang “kebenaran” ini
Secercah cahaya yang semakin aku cari semakin bias dalam hati
Andai saja kau tahu, apakah berbuat benar dan berbuat baik itu sama?
Apakah kebenaran dan kebaikan itu sama?
Tidak, mereka adalah dua hal yang berbeda

Seharusnya
Kebenaran hanyalah satu
Kebenaran itu haruslah murni
Kebenaran tidaklah terbaur ataupun tercampur dengan kebenaran yang lain
Dan kebenaran itu adalah

Al – Qur’an

Tubagus Sastra

***

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)."

(Al An'am : 116)

"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu."

(Al Mu'minuun : 71)

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"

(Al Jaatsiyah : 23)

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

(At Taubah : 31)

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".

(Al Baqarah : 170)

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

(Al Israa' : 85)

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

(Al Israa' : 36)

Nasihat dalam PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang