Jika kehidupan ini begitu berarti bagimu
Dunia dan segala isinya yang kau tuju
Indahnya malam menjadi kediamanmu
Sedang pagi kau sonsong dengan mata tertutupBahkan kau masih bisa tertawa di atas semua itu
Tak pernah ada sedikitpun sesal dalam hatimu
Kau tahu ajal tak pernah menyapa terlebih dahulu
Kau tahu betapa ajal dapat kapanpun menjemputmuNamun kau hanya hidup untuk hari ini
Kau habiskan waktumu hanya untuk hari ini
Tanpa berpikir panjang dengan apa yang akan terjadi
Dengan balasan yang akan kau terima di hari nantiBahkan lembutnya hati tak mampu melerai keangkuhanmu
Penuh benci, penuh dengki, hatimu
Kau tak lagi mau peduli dengan kebaikanmu
Tertutup sudah mata dan jiwamuDan, di hari itu kau tidak bisa melupakan sesalmu
Sesal yang mendalam, sesal yang menusuk hingga menusuk ke dalam asamu
Yang membuatmu tak mampu berlari dari sedihmu
Yang membuatmu mengerti dimana letak salahmuTidak, hari ini tidak akan kembali
Betapapun kau inginkan hari ini kembali
Yang tersisa hanya hati yang teriris sunyi
Juga harapan dan air mata, mereka pergi dan takkan pernah kembaliTubagus Sastra
***
“ … dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.”
(QS : Al – Luqman ayat 33)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasihat dalam Puisi
PuisiJika kau merasa sendiri itu sulit. Maka, sekali lagi genggam tanganku. Aku akan berusaha menjadi peneman terbaikmu.