Sekali saja
Aku ingin bertemu, denganmu
Dengan bayangmu yang selama ini tidak bisa aku gapai
Dengan tanganku, sekalipun aku tak pernah membayangkannya
Aku hanya bisa merasakan sejuknya suaramu, melalui sebuah rekaman
Meski semua hanya khayalku
Aku harap kau pun begitu
Merasakan apa yang tengah kini aku rasakan
Tapi, apakah aku pantas?
Aku hanya serpihan kaca yang berserakan
Siapapun mungkin akan terluka jika mencoba menyentuhnya
Seperti hatiku, kau tahu
Bukan hal yang mudah untuk menghindar dari kenangan yang terlanjur menyimpan luka
Bukan aku tidak ingin memaafkan
Hanya saja aku adalah manusia biasa
Aku tidak pandai melupakan salah dan sesalku
Aku tidak bisa berlari dari rasa sedihku, bahkan mencobanya
Oleh karena itu, apakah aku pantas?
Sekali saja
Kemudian aku akan menemukan kembali siapa sebenarnya aku
Karna sebenar-benarnya aku adalah kebenaran
Dan kebenaran itu adalah kamu
Seperti halnya senja
Menyapa sang bulan
Kemudian mengekalkan malam yang penuh cahaya
Karena kamu adalah sahabat
Merangkulku, menunjukkan aku jalan kebenaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasihat dalam Puisi
PoetryJika kau merasa sendiri itu sulit. Maka, sekali lagi genggam tanganku. Aku akan berusaha menjadi peneman terbaikmu.