Kala itu senja terlihat berbeda
Membuatku terdiam sejenak karena melihat keindahannya
Membuatku mengingat kembali betapa kenangan itu begitu indah
Seketika benakku pergi meninggalkanku
Ke tempat dahulu aku pernah bahagia bersamamu
Lalui hari dengan perasaan yang sama
Berharap bahwa waktu bisa berhenti untuk selamanya
Karena kebersamaan ini terlampau sulit kita lepaskan
Balutan rindu dan kasih sayang yang menghangatkan asa
Namun entah bagaimana semua itu berakhir begitu saja
Meninggalkan segala jenis luka yang sampai saat ini masih sangat ku rasa
Jika tempatku pulang adalah tempatmu untuk pergi
Jika sandaran hariku adalah hanya sebuah bayang
Tak kah kau tahu air mata itu berharga?
Ataukah tangisan ini tidak bernilai di hadapanmu?
Kenyataan bahwa tanpa sebuah alasan kau pergi
Adalah kalimat tanya yang sampai saat ini tidak aku temukan sebuah jawaban
Karena bukan aku tidak bisa menjaga suatu hubungan
Karena yang kau katakan saat itu hanya dua kata yang kala itu belum bisa aku pahami
"Karena Allah"
Tidak sedikit waktu yang aku habiskan untuk mencarinya
Makna perpisahan dari dua buah kata yang kala itu bagiku tidak masuk akal
Karena cinta yang tulus berbalas luka itu membuatku menjadi semakin takut
Karena alasan mengapa aku memiliki kesetiaan sampai sejauh ini adalah karena sebuah janji
Janji yang sampai kapanpun tidak ingin aku ingkari
Tapi itu hanya sebuah janji
Karena jika bukan salah satu dari kita yang akan bertahan
Salah satu dari kita akan mengingkarinya
Karena tidak ada yang tahu dengan isi hati seseorang
Aku pikir aku mengetahui dan memahaminya, tapi ternyata tidak
Hatimu
Dua musim terakhir ini aku putuskan untuk berhenti mencari
Karena pada akhirnya tidak ada yang bisa aku dapatkan
Jawaban yang selama ini aku cari
Dari semua langkah aku berusaha
Kosong
Hingga hari-hari yang ku jalani bersama sepi kini semakin ku rasa hampa
Tujuanku perlahan menghilang
Alasan aku untuk terus berlari juga menghilang
Kemudian sepenuhnya aku berhenti
Hinnga kutemukan secercah harapan
Kemudian aku yakini setelah ku lalui berbagai hal yang bertentangan dengan hatiku
Bahwa ternyata selama ini aku salah
Dan wajar jika waktu itu kau putuskan untuk pergi
Karena cinta yang kita jalani bukan cinta yang hakiki
Hingga genangan air mataku perlahan tak terasa mengalir
Sadari bahwa apa yang kita jalani selama ini adalah hasrat berbalut dosa
Dan kenyataan bahwa dahulu aku menganggapnya sebagai bentuk nyata dari kebahagiaan
Membuatku semakin merasa sakit tiada tara
Kini aku benar-benar memahaminya, cinta
Seharusnya aku menjagamu dengan tidak menyentuhmu
Memuliakanmu dengan sebuah ikatan pernikahan
Bukan mengotori kesucianmu dengan sebuah hubungan yang tidak pasti
Aku harap kita bisa bertemu kembali
Memperbaiki setiap celah dalam ruang kasih sayang
Yang kini menjadi kewajibanku untuk membimbingmu
Agar menjadi semakin dekat kepada-Nya
Jadi jika kelak sudah tiba saatnya
Aku harap kau mengizinkanku untuk bertemu dengan kedua orang tuamu
Dan akan aku katakan kepada mereka
Kali ini aku akan menjagamu, membimbingmu, dan aku mampu
Aku harap kau masih menunggu
Karena perasaanku terhadapmu tidak pernah berubah
Yang berbeda hanya bentuk dari ungkapan perasaan itu sendiri
Karena kali ini aku tidak mencintaimu seperti dulu aku mencintaimu dengan sebatas perasaan
Melainkan
"Aku mencintaimu karena Allah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasihat dalam Puisi
PoetryJika kau merasa sendiri itu sulit. Maka, sekali lagi genggam tanganku. Aku akan berusaha menjadi peneman terbaikmu.