Kita bungkam dengan kebenaran
Kita bisu, kita tuli, kita enggan untuk melihat
Asa kita hilang
Dan cahaya itu, perlahan redup kemudian mulai menghilangKita lalai
Kehidupan bukan lagi menjadi sebuah pencarian
Bagai raga tanpa jiwa
Terus berjalan, namun tak pernah tahu arah kemana akan berlabuh
Kita jatuh
Kita tersungkur
Secarik kertas penuh makna, kini begitu penuh arti
Sedang kandungan secarik kertas itu kita indahkanKita marah penuh amarah
Kala secarik kertas itu terinjak oleh mereka
Namun kita diam
Bagai api yang padam
Ketika apa yang ada di dalam kertas itu
Begitu jelas sedang mereka nistakan
Manakah yang lebih kalian sukai
Yang lebih dapat kalian rasakan
Manisnya buah ataukah kulit dari buah itu sendiriPekat kian tak terlihat
Hingga sampai detik ini
Kita enggan untuk menyadarinya
Kita bungkam
Dengan kebenaranTubagus Sastra
***
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.”
(Al Maidah : 15)“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”
(Al Baqarah : 146)“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”
(Al Baqarah : 159)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nasihat dalam Puisi
PoetryJika kau merasa sendiri itu sulit. Maka, sekali lagi genggam tanganku. Aku akan berusaha menjadi peneman terbaikmu.