Part 3

93.8K 705 49
                                    

>>>

Al dan ganknya tengah duduk santai di taman sambil bergitaran tak lupa candaan terlempar satu dengan yang lainnya.

"Al gimana kabar si ketua senat?" tanya Adi

Diam

"Lo kurang kerjaan banget Di tanya sama si kunyuk satu itu?" Tanya Ali dengan muka kesalnya.

"Ho oh, nyesel gue nyed serius" malas Adi

"Eh nyed nanti malam kita main bareng aja yuk? Asik juga ternyata" ajak Kevin

"Anjir lo udah jadi maniak nyed? Kasian calon bini lo nyed serius" Jawab Adi dengan nada mengejeknya.

"Itu pikir belakangan nyed yang penting kita senang-senang selagi muda, ya nggak?" saut Kevin dengan tampang tanpa dosa.

"Terserah lo deh!" malas Ali yang tak habis pikir dengan sikap Kevin.

Al terdiam sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk menaklukan target berikutnya.

"Al, Al itu bukannya Yuki?" heboh Ali menunjuk Yuki yang berjalan disepanjang koridor kampus.

"Gila men, itu cowo siapa cakep bener?" ledek Adi yang berniat membuat Al panas.

"Nyed kita bisa menang taruhan kalau gini!"

"Ternyata seleranya tinggi juga" batin Al miris

"Al kapan lo hempas si Senat? Gue penasaran sama mainnya nih!" canda Kevin

"Selagi gue belum dapat ganti jangan sentuh milik gue!" dingin Al

"Selalu begitu! Nggak setia kawan lo! Yang lain aja bagi-bagi cuma lo doang yang pelit!" dengus Kevin

Al melirik Yuki yang sudah pisah dengan pria tampan disampingnya dengan separuh semangat Al menghampiri Yuki.

"Gue cabut!" dingin Al dan berlari menghampiri targetnya.

"Ya Tuhan semoga gagal!" doa Kevin yang diaminin oleh kedua sahabatnya.

-------

"Hei" sapa Al saat ia mampu mengimbangi langkah Yuki.

Yuki menatap malas Al yang saat ini mengiringi langkahnya.

Yuki mempercepat langkahnya sungguh ia risih di lihat para mahasiswi yang mungkin masuk dalam fans beratnya Al.

"Lo ngapain si ngikutin gue?" ketus Yuki saat Al mempercepat langkahnya untuk mengimbanginya lagi.

"Ya pengen aja" Cuek Al, sebenernya si dia udah pengen menarik Yuki ke dalam pelukannya dan melumat bibirnya yang kalau bicara ketusnya minta ampun.

"Nggak ada yang lain jawabnya?"

"Kalau gue bilang suka gimana?" jawab Al

Yuki menghentikan langkahnya dan menatap Al remeh.

"BASI!" sinis Yuki

"Kalau gue serius?"

"Gue nggak perduli!" desis Yuki

Al tersenyum penuh arti sungguh ini menyenangkan untuknya karena selama ini ia tak pernah ditolak wanita bahkan beberapa wanita dengan sukarela menyerahkan harga dirinya, dan kali ini? Ia harus berhadapan dengan gadis cuek, gengsi tinggi, dan tentu saja cantik tanpa polesan yang berlebihan.

"Kenapa?"

"Karena bagi gue lo nggak lebih dari sampah yang mengotori wanita dengan modal tampang yang menurut gue masih dalam batas standar!"

Jlebb

Kali ini Al melirik tak terima dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh wanita judes disampingnya itu.

Pergaulan Bebas ( Tersesdia PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang