Rose melangkah masuk kedalam bangunan yang diberitahu oleh Marisa tempoh hari. Hati gadis itu berdebar-debar saat kakinya melangkah masuk ke dalam bilik mesyuarat untuk di interview.
" Rose " gadis itu menoleh.
" Marisa! " terus badan sahabatnya dipeluk erat.
" Hey kau dah kenapa? Ni tangan menggigil gigil dah kenapa? Takut? Nervous? Rose relax lah boss aku tak makan orang " kata kata Marisa langsung tidak memberi kesan kepadanya. Makin menggigil laju adalah.
" Marisa? Awak buat apa dekat sini? " sapa satu suara yang membuatkan kedua gadis itu menoleh.
" Eh boss dah sampai , okey lah Rose aku gerak dulu. Goodluck " Marisa mengenyitkan sebelah matanya dan berlalu pergi meninggalkan Rose dan lelaki yang dipanggil boss itu sendiri.
" So shall we start now? " soal lelaki itu.
" Hah? Start? " Rose terpinga pinga.
" Start the interview session? I've a lot of work to do, can you be fast please? " Rose tepuk perlahan dahinya . Hampir saja dia ingin bersangka buruk dengan lelaki itu.
Rose duduk berhadapan dengan pemilik syarikat besar itu dengan perasan gugup matanya memandang ke lantai .
" Introduce yourself " perlahan-lahan kepala Rose diangkat. Matanya memandang tepat ke arah wajah tak beriak dihadapannya .
" Nama saya Nur Eishal Rose Binti Raja Mohd Hilman, berumur 25 tahun dan— " Rose mati kata apabila matanya bertembung dengan anak mata berwarna biru milik lelaki di hadapannya.
" Saya dah check resume awak, and yes I'm impressed, cuma awak tak punya apa apa pengalaman dan tak ada tempat kosong untuk awak " bicaranya senada.
" Tolong Encik saya betul-betul perlukan kerja sekarang , kerja apa pun saya tak kesah " rayu gadis itu.
Lelaki itu diam seketika dan memandang lama ke arahnya. Belakang leher digosok perlahan lalu menguak rambutnya kehadapan.
" Okey awak diterima untuk berkerja di syarikat ni " mata Rose membutang. Terus bibirnya melakarkan senyuman manis buat lelaki dihadapannya.
" Terima kasih sangat sangat Encik ! " ikut hati dah lama dipeluk cium bossnya itu namun segera diusir jauh semua itu. Haram huhu.
" Tapi , encik kata tadi tak ada tempat kosong... Habis saya macam mana? " Bibir lelaki itu tersenyum kecil.
" Siapa kata saya letak awak dekat tempat engineering? " Rose tercengang.
" Habistu? "
" Awak Personal Assistant saya "
————
Bibir Eishal muncung kehadapan. Tak puas hati dengan boss baru nya. Marisa menggelengkan kepala. Ada saja yang tak kena di mata gadis itu.
YOU ARE READING
3.0 | Gadis Kiriman Tuhan ✔
Romansa[ C O M P L E T E ] " Dia yang aku puja, Dia yang aku mahu " Dia, seorang perempuan yang sangat berbeza perwatakannya. Dia lain, dia tak sama macam perempuan di luar sana . " kau boleh cari orang lain, sebab aku tak minat nak kahwin dengan...