23 | ♡

8.5K 438 32
                                    

 new cover for 3k views

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

new cover for 3k views. Okey ke tak? Ke suka lagi yang lama?
——




5 bulan kemudian ,

Mata memandang ke arah laut yang luas terbentang di hadapanya . Kagum. Dia kagum dengan keindahan ciptaan tuhan yang tiada cacat celanya.

Nafas ditarik sedalam mungkin sebelum dihembuskan perlahan.

" Kak Rose? Akak buat apa dekat sini? Kan kaki tu tak baik lagi? Kalau abang Wakeel tahu ni mesti dia marah Wien nanti " bebel gadis itu.

" Alaa Wien ni takut sangat dengan abang Wakeel tu. Jangan risau dia tak akan marah punya. Kalau dia marah Wien akak marah dia balik " gadis bernama Awien atau lebih selesa dipanggil Wien itu melepaskan nafas lega.

" Lagipun akak bosan lah Wien duduk terperap dekat rumah , sekali sekala dapat hirup angin pantai... Hilang sikit masalah dekat otak akak ni " jelasnya.

Awien mengangguk perlahan.

" Emm akak, kalau Wien tanya sikit akak marah tak? " Gadis itu tergelak kecil.

" Tanya pun belum macam mana akak nak marah, apa lah Wien ni. Cakap je la akak bukan nya makan danging manusia pun " Awien tersengih.

" Dah lima bulan akak tinggal sini, akak tak ada parents ke? " Gadis itu terkedu. Awien yang melihat perubahan pada wajahnya terus cemas.

" Eh akak, Wien ada cakap apa apa yang tak patut ke?  Wien minta maaf kak " ucap Awien laju.

Gadis itu menggelengkan kepalanya perlahan.

" Akak okey lah Wien ,jangan lah gelabah sangat " senyuman segaris ditayangkan.

" Akak masih ada parents, tipu lah kalau akak kata akak tak rindu mereka tapi akak tak bersedia lagi nak berdepan dengan dia... " keluhan berat dilepaskan.

" Apa yang dia dah buat dekat akak? " soal Wien lagi.

" Dia... "

" Wien! " kedua bahu gadis itu terhinjut akibat terkejut. Dada diurut perlahan. Lelaki itu ketawa.

" Wien apa yang abang pesan? Macam mana Kak Rose boleh ada dekat luar? bukan dia sepatutnya ada dekat rumah dan berehat ke? " soalnya bertubi tubi. Awien mati kata. Pantas dia menyorok di belakang gadis yang bernama Rose itu.

" Awak ni tak payah lah nak marah dia, saya yang nak keluar. Lagipun daripada duduk terperuk dalam rumah macam orang bodoh je , lebih baik saya keluar amik angin pantai " balas Rose lalu tersenyum kecil.

" Tak boleh tunggu kaki tu baik ke? Dekat luar ni bahaya, macam macam benda tak diduga boleh jadi " bebelnya lagi.

" Wakeel tolong lah, saya penat nak dengar awak membebel. Kalah umi tahu tak? Sakit dah telinga ni, kan Wien? " Awien mengangguk laju.

3.0 | Gadis Kiriman Tuhan ✔Where stories live. Discover now