Hari ini Somi dan Yerim sudah berada di apartement keluarga Somi. Untunglah sekolah mereka sedang hari libur jadi mereka tidak perlu binggung untuk membolos. Yerim awalnya tidak mau ikut ke apartement Somi karena takut menggangu sepupu Somi yang akan datang menginggat sepupunya itu salah satu calon Alpha, tetapi Somi terus merengek mengajak Yerim kesana karena dia butuh bantuan Yerim dan tidak tega meninggalkan Yerim sendiri di asrama. Sementara asrama mereka sepi jika hari libur seperti ini.
Di dalam apartement Somi dan Yerim sibuk di dapur. Yerim dengan telaten mengajari Somi memasak sup dan hidangan lain untuk menyambut sepupunya. Walaupun Yerim vampir campuran dia tidak pernah memangsa manusi atau hewan untuk makanannya, dia memakan makanan manusia seperti Somi. Kata ibu Yerim sifat manusia lebih mendominasi ditubuh Yerim daripada sifat vampirnya. Berbeda dengan kakaknya yang sifat vampirnya lebih mendominasi sehingga kakaknya sering memangsa hewan di hutan dekat tempat tinggal kakaknya di Belgia.
Tapi bukan berarti sifat vampir tidak ada di tubuh Yerim. Beberapa kemampuan vampir ada dalam dirinya seperti berlari hanya hitungan detik, mencium bau bahkan jaraknya beratus ratus kilometer, dan Yerim mampu memanipulasi baunya khas vampir untuk menghilangkan jejaknya dan berbaur dengan Klan lain tanpa ada yang mengetahui identitas aslinya. Bahkan Yerim pernah berhasil memanipulasi baunya didepan orang tua Somi yang notabene tetua Klan Greenlight saat menjenguk Somi di Vancouver.
"Som, aku kebelet buang air kecil. Aku ke toilet bentar yaa" ijin Yerim pada Somi setelah selesai membantu Somi mempersiapkan hidangan di meja makan.
"Oke yer, aku tunggu sini yaa" Somi mempersilahkan Yerim ke toilet.
Yerim melangkahkan kaki di lantai dua tempat dua kamar tidur beserta toilet didalamnya. Di toilet kamar Somi, Yerim mengeluarkan hasrat buang air kecilnya. Dan tiba tiba juga perut Yerim terasa mulas dan mumpung masih di dalam toilet dia menuntaskan urusan perutnya.
Ting Tong
Suara bel didepan pintu apartement terdengar, Somi mendapat pesan dari batinnya sebagai serigala bahwa sepupunya itu sudah di depan pintu. Dengan segera Somi membukakan pintu untuk sepupunya. Yang pertama Somi lihat setelah membuka pintu apartementnya dilihatnya sosok sepupu yang selama ini tinggal di Denali tegak berdiri menjulang. Rambutnya berwarna hitam legam, iris matanya menampilkan warna hijau khas Klan Greenlight jika terkena sinar matahari warnanya akan semakin indah bahkan Somi sendiri heran, iris matanya tidak bisa seperti itu, dan koper raksasa disamping kanannya.
"Hello my cousin" salam dari sepupunya itu dengan senyum tipisnya.
"Welcome too Vancouver, my cousin" balas Somi pada sepupunya.
"Bisa gak, jangan tersenyum gitu ?! Merinding lihatnya" Somi langsung melayangkan protesannya saat dia sudah membalas salam dari sepupunya itu.
Sepupunya hanya membalas dengan senyuman, dia terlalu irit berbicara berbeda 180 derjat dari Somi yang cerewet dan banyak tingkah. Somi menuntun sepupunya masuk kedalam apartement.
"Duduk dulu, aku masih mempersiapkan makanan kita. Kau pasti kelaparan" suruh Somi menyuruh sepupunya untuk duduk diruang tengah sementara dia sedikit lagi menyelesaikan urusan dapurnya.
Somi terlalu sibuk dengan urusan dapurnya sampai tidak menyadari bahwa sepupunya tidak duduk tenang di ruang tengah tetapi dia tour mendadak di sekeliling apartement. Mulai dari ruang tengah, melihat setiap jengkal foto foto yang tergantung disana. Melihat pemandangan kota Vancouver dari luar balkon apartement. Udara sejuk sedari tadi menyambut lelaki itu, diluar terlihat gelap karena mendung yang sedari tadi menyelimuti kota Vancouver dan bisa dipastikan sebentar lagi hujan akan memgguyur kota ini. Setelah puas melihat pemandangan kota, lelaki itu masuk ke dalam apartement setelah menyadari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARTREUSE
FanfictionKlan Bluelight dan Klan Greenlight sudah berabad abad berseteru. Akankah perseteruan kedua klan terkuat dimuka bumi itu atau akan bersatu dengan mukjizat ?