5. Demon

334 60 2
                                    

Setelah mandi Yerim merebahkan dirinya ke kasur yang sedari tadi sudah memanggilnya. Yerim sudah menaikan selimut sampai batas dadanya dan bersiap tidur. Mata Yerim sudah mulai dia pejamkan, dia berharap bisa segera terlelap karena dirinya benar benar lelah. Bukannya terlelap, sekilas wajah Jungkook malah menghampiri Yerim dan menggangu usaha Yerim untuk segera terlelap.

"Kenapa malah ada wajah dia sih ?!" Yerim menggeram sebal karena terus terbayang wajah Jungkook.

"Ya Tuhan, tolong hapus eh jangan jangan---hilangkan sekalian wajah lelaki kasar itu dari pikiranku, biar aku bisa tidur dengan tenang" Yerim merapalkan doa sekali lagi agar wajah Jungkook hilang dari pikirannya.

Yerim mulai memejamkan mata lagi. Suasana asrama sekolahnya sangat sangat sepi bahkan Yerim bisa mendengar suara air keran jatuh dari salah satu wastafel lorong asramanya. Hujan diluar pun belum ingin berhenti. Dan hawa dingin semakin menusuknya. Yerim semakin menaikan selimutnya untuk menghangatkan tubuhnya.

Trangggg

Yerim terlonjak kaget saat ada suara gaduh didekat kamarnya. Yerim menghidupkan lampu dikamarnya untuk melihat keadaan sekitar kamarnya. Setelah Yerim memastikan tidak ada apa apa dikamarnya dan dia mulai mengecek keadaan luar sekitar kamarnya. Yerim tak butuh senter karena penglihatan Yerim yang cukup tajam dan Yerim bisa mengandalkan kemampuan menciumnya jika ada makhluk immortal lain ada disekitarnya.

Langkah Yerim perlahan sudah mencapai pintu masuk asrama sekolahnya. Saat membuka pintu masuk asramanya Yerim mencium bau aneh yang Yerim yakini bau dari mahkluk immortal lain. Yerim mulai bergeriliya melihat ke kanan, kiri, samping dan depan menggedarkan pandangannya kesegala penjuru namun tidak menemukan apa yang dicarinya. Mungkin makhluk lain tidak sengaja lewat dan membuat gaduh pikirnya. Setelah dirasa aman Yerim pun melangkah santai kembali ke kamarnya bahkan dia mampir ke mesin otomatis untuk menggambil air mineral dan melanjutkan langkahnya kembali ke kamarnya.

Setelah menengak habis air mineralnya Yerim naik ke ranjang untuk melanjutkan tidurnya. Selimut kesayangannya sudah diangkat sampai dada dan segera merapal doa untuk bersiap tidur kembali. Matanya mulai terpejam menuju alam mimpi indahnya.

Brakkk

Lagi lagi suara gaduh berasal dari luar kamarnya itu membuat Yerim terbangun kembali. Yerim sungguh menggutuk siapapun yang sepertinya ingin menggangu kegiatan tidurnya. Tanpa pikir panjang Yerim beranjak dari tempat tidurnya dan membuka jendela kamarnya untuk melihat ke asal sumber suara yang Yerim yakin berada persis dibelakang kamarnya. Dilihatnya ada ranting pohon cukup besar jatuh dan pantas saja menimbulkan suara dentuman keras pikir Yerim setelah dia melihat keadaan luar, karena tidak ada yang janggal Yerim menutup kembali jendela kamarnya. Dan saat dia mau menutup gorden jendela alangkah dia terkejut sosok bangsa demon muncul dihadapannya.

Yerim bahkan sampai terhuyung kebelakang dan terduduk dilantai saat dia kaget dengan kehadiran tiba tiba sosok bangsa demon dihadapannya. Sosok demon itu membuat Yerim bergidik ngeri. Dengan kukunya yang tajam dan sayapnya juga tubuhnya yang tinggi juga besar seakan siap menyerang Yerim. Ya Tuhan apalagi ini, setelah dicekik oleh manusia serigala kini dia harus berhadapan dengan bangsa demon. Sosok demon itu terus terbang berkeliaran di sekitar kamar Yerim. Tanpa pikir panjang pula Yerim menyambar tas dan segera pergi dari asramanya karena dia tahu dirinya sedang dalam bahaya.

Yerim melarikan diri lewat pintu samping asramanya yang sudah lama terkunci berharap demon itu tidak sadar kehadirannya. Setelah berhasil keluar dari asrama, Yerim harus melewati halaman asramanya menuju jalan raya. Yerim melesat menuju jalan raya tapi ditengah tengah perjalanan tubuhnya terpental dan punggungnya membentur pohon cukup keras sampai pohon itu batangnya terlihat retak. Yerim merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, dia tahu pasti itu perbuatan demon yang menyerangnya mendadak.

Yerim masih sanggup berdiri dan bermaksud memberikan perlawanan pada demon itu. Dibawah guyuran hujan yang deras Yerim bisa memanfaatkan pengendalian airnya untuk melawan demon. Yerim membuat es dari derasnya air hujan dan terlihat seperti belati runcing yang siap menikam demon dihadapannya yang kini terbang rendah. Sudah terhitung tiga kali Yerim menyerang demon itu tapi demon itu bisa menghindar. Dan dengan kepakan kuat sayapnya demon itu mampu mementalkan tubuh Yerim sekali lagi dan membentur tembok asramanya. Tubuh Yerim kini nyeri dan sakit. Yerim berusaha berdiri dengan terhuyung, lagi lagi demon itu mengepakan sayapnya dan mementalkan Yerim terhempas begitu saja.

Tubuh Yerim benar benar sakit saat ini ditambah guyuran hujan deras membuat tubuhnya semakin nyilu terkena hantaman hantaman air hujan yang terasa panas mengenai kulitnya. Yerim dengan sisa tenaganya mencoba berdiri dan bermaksud melesat tapi tubuhnya memang sangat lemah saat ini. Tubuh Yerim hanya tersungkur dihalaman samping asramanya, Yerim sudah pasrah dengan dirinya. Apalagi dihadapannya kini demon itu sudah menggambil ancang ancang akan menerkam Yerim dan menghabisinya. Yerim hanya bisa pasrah dan berdoa pada Tuhan berharap keajaiban bisa menolongnya. Andai saja Yerim bisa mempunyai kekuatan seperti Somi yang bisa mengirim pesan melalui batin, pasti saat ini Yerim sudah mengirim pesan pada Somi supaya menolongnya.

Yerim memang keturunan vampir tapi tubuhnya kini manusia. Hanya beberapa kekuatan saja yang dia kuasai tetapi tubuhnya tidak sekuat vampir, tubuhnya masih seperti manusia. Demon didepannya sudah terbang tajam lurus kearahnya dan siap menacapkan kukunya yang tajam untuk menghabisi Yerim. Yerim menutup matanya saat demon itu semakin mendekat, didalam hatinya dia sudah pasrah dan menjerit meminta tolong juga mengatakan rasa cintanya pada keluarganya. Apa ini akhir hidupku, Yerim bertanya pada dirinya sendiri.

BLAMMM, BRAKKK

Suara dentuman keras terdengar ditelinga Yerim. Yerim kira dirinya sudah dipentalkan jauh mungkin sampai ujung negara Kanada. Tapi Yerim tidak merasakan sakit atau nyeri bertambah ditubuhnya bahkan Yerim bisa yakin dirinya masih merasakan guyuran hujan yang menghujam tubuhnya dan dia masih bisa merasakan rumput yang menjadi alasnya kini. Lalu suara apa itu, Yerim memaksa membuka matanya dan melihat keadaan. Dan betapa terkejutnya dia saat tau demon yang menyerangnya tadi sudah gantian tersungkur ditanah.

Siapa yang menolongnya ? Apakah Tuhan mengirim malaikatnya ? Atau kakaknya yang di Belgia mendadak menolongnya ? Ditengah kondisinya yang semakin melemah Yerim mempertanyakan semua itu dipikirannya. Dari arah samping terlihat sosok laki laki berjalan dan berdiri tepat dihadapannya seakan melindungi diri Yerim dari demon itu. Dan bisa Yerim pastikan bahwa pria itu yang membuat demon itu tersungkur. Demon itu langsung terbang kabur meninggalkan Yerim dan laki laki itu setelah berhasil bangkit setelah tersungkur.

Yerim masih dengan posisinya yang tersungkur tak berdaya di tanah. Laki laki tadi membalikkan badannya dan langsung mengangkat tubuh Yerim. Deg ! Yerim bisa melihat dengan jelas netra milik laki laki itu karena jarak wajah mereka yang cukup dekat. Netra itu milik laki laki yang tadi menggusirnya dan mencekiknya sampai hampir mati, lalu sekarang menolongnya dari serangan demon. Yerim merasakan sakit dan berat dikepalanya sampai akhirnya perlahan netra indah laki laki itu berganti dengan kegelapan menghampirinya. Dia pingsan.

Jungkook sudah mengangkat tubuh Yerim yang tergeletak lemah di tanah. Jarak wajah mereka yang dekat membuat Jungkook bisa melihat dengan jelas iris mata kebiruan milik Yerim yang sedari tadi gadis itu tutupi dengan kontak lensa. Jungkook sedikit tertegun dan mengagumi iris mata Yerim yang menurutnya cantik. Sampai akhirnya sang empunya memejamkan matanya tak sadarkan diri.

❄❄❄❄

CHARTREUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang