"Yer, sepupuku akan datang kesini" Somi mengatakan inti dari surel yang dibacanya.
"Sepupu ?" Yerim hanya bertanya pada Somi dengan wajah yang sudah ingin meminta penjelasan.
"Sepupuku cowok yang tinggal di Denali yer, aku lupa bercerita padamu" Somi dibuat frustasi sendiri dengan kabar kedatangan sepupu nya.
"Bule ?!" Yerim memekik semangat dan bertanya pada Somi. Bahkan Yerim berharap wajah nya setampan aktor Tom Cruise.
"No, orang Korea yer" jawab Somi mendongak melihat Yerim.
"Yah" Yerim membuang nafas terlihat sedikit kecewa karena tak sesuai dengan ekspetasi nya.
"Terus kenapa kamu kayak gak suka kalo sepupumu datang ?" Yerim bertanya pada Somi dengan rasa penasarannya.
"Masalahnya sepupuku itu menyebalkan yer. Astaga !" Somi semakin frustasi dan mengacak acak rambutnya persis orang gila.
"Menyebalkan bagaimana ?" Yerim mulai sedikit penasaran karena membuat sahabatnya ini seperti orang gila.
"Dia itu sangat cuek yer juga tak berperasaan alias dingin. Dia saja sampai mengasingkan diri ke Denali dan dia----ah sudahlah" Somi menyudahi kalimatnya sambil mengibas kan tangannya di hadapan wajah Yerim saat Yerim mendengarkannya dengan seksama.
Yerim mengendikan bahu nya melihat kelakuan sahabatnya yang masih frustasi. Yerim mulai larut dengan rumus rumus matematika yang sempat tertunda tadi. Sementara Somi masih mencerna baik baik setiap kalimat yang tertulis di surel sepupu nya yang dikirim padanya.
"Yer, nanti kamu bisa temenin aku belanja ?" tiba tiba Somi sudah berbicara kembali dan mengajak Yerim.
"Astaga ! Kemarin kan kamu udah belanja banyak som. Baju, sepatu, make up. Mau belanja apalagi ?" Yerim memutar bola matanya karena permintaan Somi yang mengantar dia belanja.
Kemarin saja Yerim dan Somi berbelanja disalah satu mall di Vancouver karena ada midnight sale. Saking semangatnya tergiur dengan diskon diskon yang tertempel di dinding kaca toko toko di dalam mall, Yerim dan Somi kalap sendiri. Bahkan Somi hampir saja mencakar gadis yang sedang berebut tas Kate Spade dengannya untunglah Yerim bisa membantu Somi berebut sehingga tas Kate Spade itu jatuh ke tangan Somi. Kalau tidak bisa bisa Somi merubuhkan mall itu setelah dia berubah.
"Bukan berbelanja itu yer, tapi belanja untuk kebutuhan apartement ku karena kunjungan sepupu ku. Aku harus membeli beberapa makanan, minuman dan kebutuhan lain. Temani aku yaa ?" bujuk Somi pada Yerim dengan tatapan memelasnya.
"Iya iya, nanti pulang sekolah aku temani" Yerim menyerah jika Somi sudah membujuk rayu nya dan menunjukkan wajah memelasnya.
Senyum Somi langsung merekah dan memeluk erat Yerim sebagai rasa terimakasih nya. Yerim hanya tersenyum melihat kelakuan Somi padanya.
"Udah jangan meluk aku lagi som, ntar ketularan bau serigala" Yerim memulai perang ejekannya pada Somi.
"Dasar vampir ! Kamu pikir gak bau apa, mwek !" Somi dan Yerim langsung tertawa tanpa suara mendengar ejekan mereka sendiri.
❄❄❄❄
Setelah dua puluh menit menaiki taksi Somi dan Yerim sampai disalah satu supermarket terbesar di Vancouver. Sampai di supermarket Somi sudah mengeluarkan catatan isi daftar belanjaannya dan Yerim sudah mendorong troli yang akan menampung semua belanjaan mereka hari ini.
Deret demi deret Yerim dan Somi lalui. Mulai dari membeli makanan ringan, sereal, minuman cola, orange jus, susu sampai mereka saat ini membeli bahan mentah makanan seperti buncis, wortel, paprika, dan membeli makanan instant.
"Apa saudaramu suka makan som ? Sampai kamu harus berbelanja sebanyak ini ?" Yerim bertanya pada Somi setelah menaruh sebungkus nugget beku di troli belanjaan mereka yang sudah penuh setengah.
"Iya yer, dia memang suka makan jika tengah malam. Kau tahu dia itu punya selera makan yang lumayan banyak" Somi menjawab pertanyaan Yerim setelah memberikan tanda ceklist di daftar belanjaan nya.
"Ah, menyebalkan sekali ! Aku jadi repot" Somi sejenak melemaskan dirinya dan mengerutu lagi karena kedatangan sepupu nya yang mendadak.
"Kapan dia datang som ?" tanya Yerim lagi saat mulai berjalan lagi menuju bagian peralatan mandi.
"Dua hari lagi yer, aku belum membersihkan apartement lagi. Yaampun tugasku banyak sekali. Kalau dia tidak sepupu ku sudah ku tendang sampai Antartika !" Yerim tidak tahu sudah terhitung yang keberapa Somi mengerutu dan mengeluh ini itu. Dan Yerim hanya menggulung senyum karena ocehan sahabatnya itu.
"Nanti ku bantu som, kau kan tahu sahabat mu ini punya kecepatan tanpa batas" Yerim menepuk bahu Somi menenangkan sahabatnya.
"Benarkah ?" mata Somi berbinar sempurna saat Yerim dengan sukarela menawarkan dirinya membantu membereskan sisa pekerjaannya.
"Tentu saja" Yerim tersenyum tulus pada Somi mengiyakan apa yang sudah dikatakannya tadi.
Setelah hampir tiga jam Yerim dan Somi berbelanja kini mereka sudah tiba di apartement keluarga Somi di Vancouver yang dibeli oleh ayahnya untuk tempat keluarga atau saudaranya jika berkunjung ke Vancouver. Asal kalian tahu keluarga Kim dan keluarga Jeon adalah keluarga kaya raya di Korea sana. Terlepas mereka seorang serigala dan seorang vampir, mereka adalah pengusaha sukses yang memiliki banyak cabang diseluruh dunia. Sehingga jangan kaget jika mereka punya apartement atau villa bahkan rumah dimana ada saudara mereka tinggal.
Empat kantung besar hasil belanjaan Somi dan Yerim diletakkan oleh mereka didapur. Setelah membagi tugas mereka langsung melaksanakannya agar cepat selesai. Yerim bertugas membersihkan debu diseluruh ruangan mulai dari ruang tengah sampai kamar tidur. Untungnya debu di apartement Somi tidak terlalu banyak karena sering dibersihkan oleh pekerja karena apartement Somi terletak di kawasan elit sehingga service dari pengelola nya pun tidak main main. Sementara Yerim berkutat dengan debu, Somi berkutat di dapur. Dia menata hasil belanjaan mereka tadi di kulkas, lemari penyimpan dan ke kamar mandi saat menaruh sabun dan perlengkapan mandi lainnya.
"Som, kenapa sepupu mu mengirimi mu surel ? Bukankan kalian bisa berkomunikasi lewat batin kalian sesama serigala ?" Yerim bertanya penasaran di sela sela pekerjaan nya yang hampir selesai.
"Aku memutuskannya yer saat dia menghubungiku. Mendengar suaranya saja aku sudah merinding, sudah kuduga jika dia menghubungiku pasti dia akan kemari dan merepotkanku !" jelas Somi pada Yerim dan masih asyik menata buah buah di kulkas.
"Memang seperti apa sepupu mu ? Sampai kamu keliatan sebel banget sama dia ?" Yerim mulai tertarik dengan obrolan mereka tentang sosok sepupu Somi.
"Selain sifat yang kujelaskan tadi, dia salah satu serigala terkuat di Klan kami. Jika kami masih menerapkan sistem ber pack pack seperti dulu, dia bisa dikatakan calon Alpha di Klan kami yer" Somi menjelaskan sedikit sosok sepupunya.
Yerim hanya menganguk anguk mendengar penjelasan Somi. Dia tidak menyangka bahwa sepupu Somi dari Denali itu calon Alpha yang berarti dia salah satu serigala terkuat di Klan Greenlight. Waow !
"Oh iya yer--- tolong hilangkan bau vampir mu disini ya, jangan lupa" Somi mengingatkan Yerim agar membereskan bau vampirnya agar tidak terendus oleh sepupu nya nanti.
"Jangan khawatir som" Yerim memberi wink pada Somi dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat terhenti karena berbincang dengan Somi.
❄❄❄❄
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARTREUSE
FanfictionKlan Bluelight dan Klan Greenlight sudah berabad abad berseteru. Akankah perseteruan kedua klan terkuat dimuka bumi itu atau akan bersatu dengan mukjizat ?