15 Jalan-Jalan Seharian

43 10 47
                                    

5 hari kemudian...

Raya yang baru selesai mandi, membuka jendela kamarnya untuk memanggil cowok itu. Sudah lama ia tak memanggil Rayan lewat jendela.

Saat ia membuka tirai, dari seberang sana sudah muncul wajah Rayan yang sedang bersiap-siap untuk memanggil Raya.

Cowok itu tersenyum, "udah siap ya buat ketemu gue?"

Raya menghela napas. "Jadi nggak?"

"Jadi dong. Kalau nggak jadi nanti gue kena bogem lo," kekeh Rayan.

"Eh, Ray. Jangan pake make-up ya," lanjutnya.

Tatapan cewek itu berubah bingung. "Sejak kapan gue pake begituan?"

Rayan tertawa renyah. "Siapa tau lo mau keliatan cantik di hadapan gue."

Raya tersenyum miring, "gue emang udah cantik dari dulu, yeu."

Rayan tersenyum manis. "Iya, lo emang cantik dari dulu. Kalau udah siap, gue tunggu di bawah ye." Setelah mengatakan itu, Rayan langsung menutup tirainya, dan keluar dari kamarnya.

'Lo emang cantik dari dulu, bahkan sampai sekarang.'

➰➰➰

Raya keluar dari rumahnya dengan baju kaos dan celana panjang jeans, serta tas kecil yang selalu dibawanya ke mana-mana.

Rayan tersenyum melihat penampilan Raya yang seadanya. "Nggak pake make-up 'kan?"

Raya mengerlingkan bola matanya. "Ngapain gue pake make-up, Rayan bego," cewek itu langsung masuk ke mobil Rayan.

"Berasa dia yang punya mobil," cibir Rayan.

Saat di perjalanan, mereka menikmati berbagai macam lagu yang terputar.

"Yan," panggil Raya di pertengahan lagu.

"Hm?"

"Kita mau ke mana?" Tanya cewek itu saat melihat jalan yang dilalui mereka begitu asing di matanya.

"Lo nggak pernah ke sini ya?" Rayan balik bertanya pada Raya.

"Jawab dulu pertanyaan gue."

"Ke tempat yang pasti bakalan lo suka," jawab Rayan kalem.

Raya yang mendengar jawaban Rayan yang seperti itu tidak menanyakan apa pun lagi. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Saat cewek itu membuka kaca jendela, angin langsung berhembus menyentuh permukaan kulitnya.

"Adem," gumamnya sambil menikmati semilir angin.

Rayan melirik sebentar ke arah Raya. Gadis itu sudah memejamkan matanya, mungkin sebentar lagi ia akan tertidur.

"Rayana," panggilnya, namun tak ada sahutan dari Raya.

Rayan ingin mengatakan hal yang tidak mungkin ia katakan pada Raya.

"Yah, udah tidur aja. Dasar kebo," dengus Rayan. Ia tidak bisa mengatakannya sekarang. Bagaimana jika cewek itu mendengarnya?

'Kebo kepala lo' batin Raya yang sebenarnya belum tertidur.

➰➰➰

Satu jam kemudian, mereka sampai di tempat tujuan. Raya yang baru masuk ke alam mimpinya, harus terbangun dari tidurnya.

Ia turun dari mobil dalam keadaan yang masih sempoyongan. Cewek itu mengucek matanya. Ia terkejut saat melihat pemandangan di hadapannya.

"Yan, lo nggak bilang kalau kita mau ke pantai!" Ucap Raya histeris.

Raya RayanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang