Chapter 31

5.4K 187 12
                                    

Happy Reading..

Hari ini echa begitu senang, sampai-sampai setibanya dirumah ia langsung saja senyum-senyum sendiri.

Angga yang melihat adiknya itu hanya geleng-geleng kepala. Baru kali ini ia melihat adik kesayangannya itu sebahagia ini. Bahkan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga senyuman echa untuk tidak hilang dari wajah cantik adiknya.

Selesai mengganti pakaiannya, echa langsung saja menghempaskan tubuh mungilnya di pulau kapuk kesayanggannya. Bahkan saat ini, diwajahnya masih terukir aura kebahagiaannya bahkan dari tadi ai tak henti-hentinya mengamati cincin pertunangannya yang telah melingkar dengan indah dijari manisnya.

Bahkan ia tak menyangka bahwa yang telah menyematkan cincin itu adalah orang yang sangat ia sayangi setelah orang tua dan kakaknya.

Karna keasyikan mengamati cincinnya itu, ia tidak menyadari kalau sedari tadi ada orang yang mengamatinya dan ikut-ikutan senyum karna baru kali ini ia melihat anaknya sebahagia ini. Ya orang itu adalah dad-nya echa.

"hmm.... Kayanya ada yang bahagia ni, dari tadi dad perhatiin senyum-senyum sendiri"goda dad sambil berjalan menuju ke arah echa.

"apaan sih dad, siapa juga yang senyum-senyum"elak echa.

"tapi kok pipinya blushing ya"goda dad sambil mencubit gemes pipi putri kesayangannya itu.

"oh ya dad ada apa kok tumben dad malam-malam gini kesini? "tanya echa.

"lah emangnya ngak boleh ya dad kangen-kangenan sama putri kesayangannya dad ini ya"ujar dad sambil mengusap puncak kepala echa.

"ehh ngak, bukan gitu maksud echa tapi ya tumben aja dad kesini malam-malam kan ngak biasanya" balas echa.

"dek, dad boleh mintak tolong ngak sama kamu? "tanya dad hati-hati.

Seketika raut wajah echa berubah menjadi tegang ketika mendengar pertanyaan dadnya itu.

"mintak tolong apa dad? "bingung echa.

"begini, kan dad baru aja membangun sebuah rumah sakit baru di Australia dan besok rencananya dad akan ngadaian peresmiannya"ujar dad.

"terus hubungannya sama aku apa dad? "tanya echa.

"nah jadi dad mintak tolong ama kamu supaya kamu bisa nemenin dad ke australia, soalnya mom katanya ngak bisa, katanya dia udah ada janji sama temennya. Jadi daddy mohon sama kamu buat nemenin dad ke Australia"ujar dad dengan nada memohon.

"hmm emangnya kapan kita berangkat dad dan berapa hari disana? "tanya echa.

"kalau bisanya ya kita berangkat sekarang kalau kamunya mau dan kita disana hanya dua hari"balas dad dan diangguki echa.

"oke... Tapi echa ada syarat"ucap echa sambil tersenyum jail.

"emannya syaratnya apaan"tanya dad sambil memasang wajah seriusnya.

"aku mau nemenin dad tapi ngak ada yang boleh tau kalau aku pergi sama dad kecuali mom. Dan jangan kasih tau kak angga"ujar echa.

Dad hanya menatap ke arah echa dengan tatapan bingungnya.

"kalau dad ngak mau ngak papa kok, jadi sekarang aku mau tidur soalnya udah ngantuk"ancam echa.

"oke oke oke dad mau kok, nah jadi sekarang kamu siap-siap gih soalnya kita berangkat 1 jam lagi"ujar dad dan hanya diangguki echa.

Semua barang yang akan dibawa echa sekarang sudah tersusun rapi di dalam koper bergambar mickey mouse kesayangan miliknya.

Dirasa sudah cukup, ia langsung bergegas mengganti pakaiannya.

Mostwanted Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang