Mereka, lisa dan taehyung, sedang berada di UKS. Dengan teliti taehyung mengobati luka dilutut lisa, masalah baju dan rok lisa yang sobek, taehyung meminjamkan jaketnya dan jisoo mempunyai simpanan rok di lokernya, tapi kependekan jika dipakai lisa. Yasudahlah daripada pakai rok sobek, lagian gak pendek banget sih, pikir lisa.
“tae...makasih udah bantuin” ucap lisa kepada taehyung dengan nada yang hati-hati, membuat taehyung menongakkan kepalanya untuk melihat lisa yang tengah menunduk, wajahnya tertutupi rambut panjangnya. Dulu, setahu taehyung rambut lisa hanya sebatas pundak, tapi sekarang...lisa makin cantik dengan rambut panjangnya, membuat taehyung tersenyum memandang nya hari ini.
“iya, lagian lo kok bisa sih di bully gitu? Kenapa enggak ngelawan coba? Lo kan ikut les karate dari kecil, sa” perkataan taehyung membuat lisa mengerutkan keningnya, “darimana lo tau gua ikut les karate dari kecil?” tanya lisa, taehyung gugup dibuatnya.
“ya..gu-gua..gua denger dari jimin, jimin kan temennya bang yoongi tuh udah lama, nah jimin temen lama gua.. Jadi dia sempet bilang” jelas taehyung, Lisa menganggukkan kepala tanda bahwa dirinya percaya, syukurlah.
“dulu..gua suka belajar karate sama tata, dan..semejak dia pergi, gua gak mau belajar lagi” kata lisa, dengan pandangan kosong kearah jendela UKS. Mengingat karate, juga membuat lisa mengingat sosok tata.
Taehyung, sedari tadi diam ketika mendengar lisa membawa dirinya dikalimatnya, terasa ingin tahu lebih banyak lagi, apakah lisa menunggu nya?
“tata?” pertanyaan tidak berguna terlontar dari mulut taehyung, Lisa hanya bisa menganggukkan kepalanya, “tata... Sahabat, cinta, teman, saudara hehe.. Gua juga suka dengerin musik karna dia, ya emang sih, gak semua kesamaan sikap yang kita milikin gua jauhin semuanya, cuma karate doang ” mata lisa berkaca-kaca mengucapkan setiap kalimat yang membawanya mengingat kembali tentang tata nya itu. Terasa taehyung ingin berteriak GUE TATA, SASA! GUE TATA!
“sasa.. L—
“bahkan dia manggil gue...” lisa menundukkan kepalanya, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya, menarik napas dalam-dalam, membuat tenggorokan nya sakit menahan tangis, Lisa tidak bisa menahannya lagi, tata=air mata untuk lisa, “dia manggil gue.. Sasa....” gumam lisa yang masih bisa di dengar jelas oleh taehyung.
Taehyung sedih, siapa bilang dirinya tidak merindukan sasa kecil nya itu, taehyung juga menangis, tanpa lisa ketahui. Biasanya ketika lisa menangis, taehyung selalu mencium pipi gadis itu supaya dirinya tidak menangis lagi, tapi... Taehyung tidak bisa melakukannya sekarang. Dihapus air mata nya yang juga ikut turun, lalu dipegang tangan lisa, di genggam, terlihat lisa yang lebih menunduk menyembunyikan wajahnya. Suara isakan yang tertahan makin terdengar, diangkat dagu lisa oleh taehyung.
“sasa..” taehyung menghapus air mata lisa, dirinya mendekat sedikit ke lisa, “apa yang bisa gua lakuin, supaya lo gak nangis lagi?” bisik taehyung kepada lisa, Membuat lisa semakin terjebak dalam rasa rindunya.
Merasa tidak ada jawaban dari lisa, taehyung memeluknya, lisapun membalas pelukan taehyung erat, terasa dirinya seperti memeluk tata. Entahlah, taehyung berbeda. “gu-gue.. Hiks.. Gue ka-kangen.. Tata, hiks... Taeee” tangis lisa semakin pecah, membuat taehyung ikut terbawa dalam suasana yang lisa rasakan.
“iya gua tau.. Jadi, apa yang bisa gue lakuin buat lo?” taehyung menatap lisa lekat, menatap mata bulat seorang sasa, tidak pernah berubah menurutnya.
“jangan nangis, tata nanti ikutan nangis lho...”
“apa yang biasanya tata lakuin kalau lo lagi sedih? Gini kan?”chup
chup
Taehyung mencium pipi kanan dan kiri lisa, membuat gadis itu melotot kaget dengan apa yang baru saja taehyung lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tersayang [END]
Fanfiction[END PART LENGKAP] Lalisa manoban, anak SMK jurusan akuntansi yang ramah kesemua orang, laki-laki atau perempuan disekolahnya pasti pernah dilempar senyuman oleh seorang lalisa. Tapi, bagaimana jika ada satu laki-laki yang bermusuhan dengan lisa ya...