“iya, nyamber hati gue, kook” —taehyung.
"LO KESAMBER PETIR?!” jimin memajukan wajahnya ke taehyung, sontak taehyung mementalkan wajah imut jimin menjauh darinya, jimin hanya bisa meringis dan jungkook terkekeh.
“lo apaan sih jim, taehyung cuma bercanda” ucap jungkook, tapi.. Perasaan taehyung ke lisa gak sebercanda itu, jungkook :))
Taehyung tersenyum dan menepuk pundak jungkook, “gila ya lo, suka sama mak lampir kaya sasa? Astagfirullah..haha”
Jungkook memandang ruang tamu, “gue kenal dia lumayan lama lah, walaupun gak lama banget” jungkook tertawa, lalu menengok ke taehyung, melanjutkan kalimatnya, “emang lo, baru kenal berapa bulan, coba deh dari kelas 10, gua yakin lo gak bakalan mau dianggep musuh sama dia, Lisa tuh gak punya musuh cowok”
Taehyung tersenyum kecut dibelakang jungkook, dalam hatinya berkata, gue yang udah kenal lisa dari jaman dia masih make kaos kutang pas maen, sampe sekarang, sampe dia jadi perempuan cantik, emang lo tau jaman lisa beleran? Kaga!
Taehyung tertawa, “gua sih ya.. Lebih suka jadi orang yang cuma ada satu didalam hidup dia” ujar taehyung dan pergi meninggalkan jimin dan jungkook, taehyung menghampiri lisa yang masih berincang dengan sahabat-sahabatnya.
“sasa!”
Lisa menoleh dan menaikkan alisnya, tanda dia bertanya tanpa mengeluarkan suara.
“gak apa-apa, cuma mau disini aja, boleh ya?” taehyung langsung duduk menggeletak di lantai, tepat didepan lisa, seperti saat taehyung mengobati lutut lisa.
Lisa hanya mengangguk dan lanjut berbincang dengan jisoo dan jennie, bersama rose juga. Tapi, jiwa jahil taehyung mulai kumat.
“LISA ADA CICAK JATOH!” teriak taehyung membuat lisa dkk berdiri dan loncat-loncat kepanikan. Tapi, berbeda dengan lisa yang baru berdiri dan melompat, tapi langsung terjatuh, tepat diatas badan taehyung.
Sekitar 2 menit mereka berpandangan, menjadi tontonan jennie dkk, dan jangan lupakan jimin dan jungkook. Akhirnya lisa sadar dan buru-buru bangun dari posisi bahaya seperti ini.
“sini gue bantu” jungkook mengambil alih tangan lisa dan membantunya untuk duduk, taehyung merasa bersalah, seharusnya dia tidak boleh melakukan kejahilan yang berakibat buruk untuk kesehatan lisa.
“gimana tiban-tibannya? Mantap?” tanya jimin kepada lisa dan taehyung, karna pertanyaan nya, jimin mendapatkan tatapan tajam dari sepasang musuh itu.
“gila lo! Omes! Tadi gak sengaja” bela lisa, “lagian lo juga tae! Bercanda gak tau tempat! Bocah lo!” omel lisa kepada taehyung, terlihat jelas sorot mata penuh dengan kekesalan yang tertuju kepada seorang taehyung.
Taehyung menunduk, “maaf, gue cuma..
“cuma apa? Cuma mau bikin dengkul gua tambah biru? Iya? Biar gue gak sekolah dan lo tentram, gitu?” ucap lisa memotong omongan taehyung, taehyung diam dan bergegas merapikan barang-barangnya.
“lo mau kemana, tae?” tanya jennie disaat taehyung menuju keluar rumah.
“mau ke bang jin, tuan rumah eneg ngeliat gua, iya, kan?” ucap taehyung dingin tanpa menoleh ke kerumunan orang itu, lalu melanjutkan perjalanan keluar rumah lisa. Rumah yang dulu sering dia masuki dengan sesuka hati, tanpa harus mengetuk pintu lagi.
“kasian taehyung” gumam rose, tapi lisa mendengarnya dan menjawab, “lo gak kasian sama gua?”
Mendengar nada kalimat lisa yang tidak bersahabat, rose langsung menggelengkan kepalanya, “bukan gitu, lis. Taehyung cuma mau mencairkan suasana aja, mungkin cara dia yang salah”
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tersayang [END]
Fanfiction[END PART LENGKAP] Lalisa manoban, anak SMK jurusan akuntansi yang ramah kesemua orang, laki-laki atau perempuan disekolahnya pasti pernah dilempar senyuman oleh seorang lalisa. Tapi, bagaimana jika ada satu laki-laki yang bermusuhan dengan lisa ya...