" Aku akan membalaskan dendammu! Tidak akan aku biarkan orang yang membuatmu sengsara hidup dengan tenang. Akan kubuat dia menderita bahkan lebih menderita dari kematian! Itu janjiku padamu!"
***
Suasana di kelas Xc di Konoha International High School atau biasa disingkat KHIS sangat ramai. Tidak ada satu siswa pun yang melaksanakan amanat dari Iruka sensei untuk belajar mandiri di kelas, sementara guru IPS sekaligus wali kelas mereka itu sibuk rapat di ruang guru. Hinata membawa peralatan gambarnya dan bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah pintu. Gadis cantik berambut panjang model hime itu baru saja mencapai pintu saat seseorang memanggilnya.
" Hinata! Mau kemana?" tanya seorang gadis berambut pink sambil menghampirinya.
" Keluar jalan-jalan, di kelas berisik. Kau mau ikut Sakura?" tanyanya.
Sakura melihat peralatan gambar yang dibawa Hinata. Gadis pink itu menghela nafas.
" Kenapa tidak bilang mau melukis? Dasar seniman!" goda Sakura.
" Kau mau ikut atau tidak?" tanya Hinata.
" Nggak ah. Aku mau ke kantin saja. Sasuke sudah menungguku di sana. Lagi pula aku tidak mau mengganggu seorang seniman sedang bekerja." kata Sakura.
" Ya sudah kalau begitu. Selamat berpacaran Sakura.." godanya.
" Aku dan Sasuke itu tidak pacaran tau! Kami sahabatan sejak kecil!" elak Sakura.
" Ya ya ya. Terserah katamu saja." kata Hinata sambil berlalu meninggalkan Sakura yang masih mencak-mencak dengan muka merah padam.
Hinata berjalan menuju halaman belakang sekolah yang biasanya sepi pada saat hari sudah siang seperti saat ini. Tapi ketika gadis itu sampai ke sana, tampaklah beberapa siswa sedang main bola di tempat itu. Mungkin kelas mereka juga kosong karena semua guru sedang rapat. Hinata berhenti untuk melihat gerombolan cowok yang sedang asyik berebut bola di bawah terik matahari itu.
" Hinataa!" teriak seseorang memanggil Hinata. Gadis cantik itu langsung menoleh dan melihat Sakura berlari kearahnya. Gadis berambut pink itu berhenti di depan Hinata dengan nafas terengah.
" Katanya kau tidak mau ikut denganku. Sekarang kau mengejarku seperti orang kesetanan begitu." kata Hinata heran.
" Siapa yang mengejarmu? Aku kesini gara - gara dia tuh!" seru Sakura sambil menunjuk salah satu pemuda yang sedang asyik bermain bola. Seorang pemuda berambut hitam dengan model mirip pantat ayam sedang sibuk menggiring bola. Bukannya itu Sasuke? Sakura pasti kecewa saat tidak menemukan sahabatnya itu di kantin, batin Hinata.
" Dasar sahabat tidak setia! Katanya mau mentraktirku makan! Tapi dia malah sibuk main bola di sini!" geram Sakura.
" Kita tunggu saja dia sampai selesai. Kan tidak enak kalau kau tiba-tiba mendampratnya di depan teman-temannya. Sasuke bisa malu nanti. Bisa-bisa kau dipecat jadi 'sahabatnya'." kata Hinata sambil menggerakkan jari kirinya yang bebas membentuk tanda petik.
" Hinata!" Sakura mendelik marah tapi segera berusaha menenangkan dirinya. Sakura lalu menghela nafas. Hinata heran dengan sikap Sakura itu. Entah kenapa Sakura seperti menahan semua kemarahannya saat dia menggoda gadis pink itu tentang hubungannya dengan Sasuke yang selalu dikatakan sebagai sahabat masa kecilnya itu.
" Kau benar. Lagipula hari ini sangat panas. Mereka tidak mungkin betah bermain bola lama-lama. Setelah itu aku akan meminta Sasuke mentraktirku steak di seberang jalan sebagai permintaan maaf." kata Sakura penuh dendam.
" Itu namanya pemerasan Sakura." Hinata menggelengkan kepalanya.
" Biar saja. Biar dia tahu rasa. Seenaknya saja dia ingkar janji. Sahabat macam apa itu?!" Sakura ngedumel. Hinata hanya menghela nafas melihat sahabat pinknya itu. Mereka berdua lalu melihat para pemuda yang masih sibuk bermain bola itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint My Love
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto. Naruto,Naruhina, Mrate, ooc, angst, hurt. Hinata adalah pelukis. Tapi seseorang yang penuh dendam tidak hanya mematahkan tangannya, tapi juga menghancurkan hidupnya.