" Aku akan membalaskan dendammu! Tidak akan aku biarkan orang yang membuatmu sengsara hidup dengan tenang. Akan kubuat dia menderita bahkan lebih menderita dari kematian! Itu janjiku padamu!"
*****
Naruto menatap Hinata yang duduk termenung di halte bus tempat gadis itu biasa menunggu mobil jemputannya. Gadis itu biasanya sibuk melukis di buku sketsanya pada saat seperti itu. Tapi kini Hinata hanya menatap jalan raya di depannya dengan sorot mata kosong.
" Lihat akibat perbuatanmu pada Hinata. Gadis pelukis itu sudah benar-benar kau hancurkan. Tangannya patah karena dia tidak sadar sedang menyeberang jalan karena mungkin terlalu shock setelah kau perkosa malam itu. Bahkan ada yang bilang Hinata sengaja menabrakan dirinya ke mobil itu." Naruto kaget mendengar ucapan Shion.
" Kini dia tidak bisa melukis lagi. Kudengar penglihatannya juga terganggu akibat tabrakan itu. Ku harap kau puas dengan balas dendammu itu, Naruto. " tambah Shion.
" Jadi kau yang telah membuat Hinata sedih dan menderita seperti itu?!" teriak Toneri yang tidak sengaja mendengar ucapan Shion. Pemuda itu menarik kerah seragam Naruto.
" Buak!" Toneri memmukul wajah Naruto sekuat tenaga hingga pemuda pirang itu jatuh di trotoar. Shion terbelalak kaget melihat Toneri yang tiba-tiba muncul dan langsung memukul Naruto.
" Kau marah karena aku sudah lebih dulu mendapatkan Hinata kan?" ejek Naruto. Toneri makin marah lalu kembali memukul dan menendang Naruto. Tapi pemuda pirang itu hanya tersenyum.
" Aku sudah merampasnya Otsutsuki. Aku sudah mengambil semua yang dimilliki Hinata." ucap Naruto.
" Apa?! Apa yang sudah kau lakukan pada Hinata?! " teriak Toneri sambil menarik kerah seragam Naruto hingga pemuda pirang itu berdiri.
" Semuanya Otsutsuki. Semua yang kau ingin lakukan pada Hinata, sudah aku lakukan. " kata Naruto sambil tersenyum. Toneri merasa sangat marah melihat senyum licik di wajah Naruto.
" Buagh!" Toneri langsung memukul wajah Naruto sekuat tenaga karena kemarahannya. Pukulan itu begitu kuat hingga Naruto terlempar ke jalan.
" Naruto! " jerit Shion saat melihat pemuda pirang itu terkapar di jalan.
Hinata terkejut mendengar jeritan Shion itu. Gadis itu menoleh dan kaget melihat Naruto terkapar di jalan dalam keadaan penuh luka dan lebam. Hinata lalu mendengar decit suara rem dan ketika dia menoleh ke arah sebaliknya, Hinata melihat mobil yang melaju kencang ke arah Naruto. Hinata segera berlari cepat menghampiri Naruto. Dia menarik tangan Naruto dengan tangan kirinya yang bebas. Entah darimana tenaga Hinata itu berasal hingga dia bisa melemparkan tubuh besar Naruto ke pinggir jalan. Tubuh gadis itu terhuyung sebelum ...
"Bruak!" Mobil yang sebenarnya sudah berusaha mengerem itu menabrak Hinata hingga tubuhnya terpental lalu jatuh di tengah jalan.
" Hinata!! " teriak Toneri dan semua murid yang melihat peristiwa tabrakan itu. Toneri dan beberapa siswa langsung berlari menghampiri tubuh Hinata yang terkapar pingsan. Darah mengalir dari luka di kepalanya.
Naruto terpaku di tempatnya. Dia benar-benar kaget saat melihat gadis yang telah dicelakainya malah menolongnya dan mengorbankan dirinya. Naruto tidak habis pikir dengan tindakan Hinata itu.
****
Hinata kembali dirawat di rumah sakit. Toneri yang datang mengunjungi Hinata malam harinya bertemu dengan Hanabi di depan kamar rawat Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint My Love
FanfikceNaruto © Masashi Kishimoto. Naruto,Naruhina, Mrate, ooc, angst, hurt. Hinata adalah pelukis. Tapi seseorang yang penuh dendam tidak hanya mematahkan tangannya, tapi juga menghancurkan hidupnya.