First Love

761 46 15
                                    

Playlist For This Chapter :

Utada Hikaru - First Love (music box version)

-TzuMin-


Kisah ini bermula ketika aku duduk di bangku sekolah menengah atas. Aku bukanlah sosok yang terkenal ataupun sosok yang memiliki banyak teman. Aku hanya seorang gadis biasa yang melakukan segala kegiatan sehari-hari layaknya siswa sekolah. Hari-hari ku terasa membosankan bagi segelintir orang, karena semuanya tampak monoton di mata mereka.

Aku berangkat sekolah, belajar, lalu kembali pulang ke rumah. Seperti itu saja yang aku lakukan satu Minggu dalam satu bulan. Ibuku sampai meminta beberapa temanku untuk mampir karena menganggap aku adalah gadis yang kesepian. Aku berulang kali bilang jika aku baik-baik saja, aku memang sedikit tertutup tetapi aku memiliki teman juga di sekolah.

Selain itu, aku juga memiliki seorang pria yang aku simpan namanya didalam hati. Dia adalah salah satu alasan mengapa aku masih tetap bertahan di sekolah meski rasa bosan terkadang menghampiriku. Lelaki itu adalah teman sekelas ku. Ia memiliki banyak teman dan juga pintar. Ia adalah tipe lelaki populer di komik-komik yang pernah aku baca. Selain itu ia adalah lelaki tampan dengan tubuh tinggi tegap. Ia ramah pada semua orang, termasuk diriku.

Ia mengetahui jika aku bukanlah orang asli Korea dan selalu mengajariku tata bahasa ketika pertama kali kami bertemu. Mungkin ia memang memiliki sifat yang mudah berbaur, jadi ia tak masalah dengan hadirnya aku di hari-harinya. Kami memang tak sedekat itu untuk menjalin sebuah hubungan, tetapi kerap kali ada rasa hangat merasuki dadaku ketika aku bersama dengannya.

Nama lelaki itu adalah Kim Mingyu.

Dia duduk di baris kedua dari depan. Senyumannya akan terlihat ketika ia bertemu anak anjing di jalan, atau ketika mulutnya mengunyah jajanan pasar yang ia beli sebelum pulang. Kebetulan lainnya adalah rumah kami searah, membuat Mingyu selalu mengajakku pulang bersamanya.

Saat-saat yang tak pernah aku lupakan kala itu adalah ketika kami pulang dengan berjalan kaki, lalu angin mulai menerbangkan bunga sakura yang memang tumbuh disepanjang jalan. Mingyu menghentikan langkahnya dan memandang takjub kearah pohon yang bergesekan karena angin, ditambah dengan bunga yang berguguran diatas kami. Aku ikut menghentikan langkah ku dan memandang Mingyu dengan pandangan dalam. Ia terlihat sangat indah dengan bunga sakura disekitar tubuhnya.

"Apa kau menyukai bunga sakura, Tzuyu-ya?" Tanya Mingyu setelah lama kami terdiam. Kali ini mata tajam namun lembut milik Mingyu sepenuhnya menatap ke arahku. Pipiku seketika memanas dan aku merasa salah tingkah.

"T-tentu. Mereka cantik, siapa yang tidak akan menyukai bunga sakura?"

Mingyu mengangguk pelan dan kembali menatap pepohonan rindang berwarna merah jambu itu. Tatapannya tak bisa aku mengerti, entah kedamaian atau sebuah rasa sedih terselip disana. Perasaan Mingyu terpancar jelas dari mimik wajahnya kali ini, tapi aku tak bisa menyimpulkan apa yang tengah ia rasakan.

"Bagaimana denganmu? Apa.. kau menyukai bunga sakura?"

Aku mencoba untuk memecah keheningan diantara kita. Mingyu tak menoleh padaku, ia hanya tersenyum kecil, seperti tengah menerawang sesuatu melewati angin yang kembali berhembus.

"Aku menyukainya" jawab Mingyu pelan, hampir berbisik.

Aku mengangguk pelan ketika Mingyu selesai menjawab. Ia masih terpaku menatap pepohonan itu hingga dadaku berdentum dengan keras. Aku mencintai lelaki didepan ku ini sejak lama. Aku menyimpan perasaan ini padanya dan rasanya begitu menyesakan. Aku ingin sekali berbicara padanya betapa aku menyukainya, betapa aku sering memperhatikannya dari jauh, betapa inginnya aku berada di sisinya, dan betapa–

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ice Cream  [ Tzuyu x Mingyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang