Natalya menarik nafas panjang, menahanaya sesaat, kemudian mengeluarkanya, ia berusaha mengontrol emosinya. Hari itu mulai sore. Nampak dari atap penginapan para petualang, deburan ombak pantai selatan Azenlu, para nelayan yang mulai berlabuh, Natalya dari ketinggian itu mengawasi, dengan penuh harap, perlahan air matanya mengalir, ia rindu, ya ia rindu juga khawatir, sahabat kecilnya sudah 5 hari menghilang, membuat pikiran Natalya kacau, ia sudah melaporkannya ke petugas keamanan Azenlu, tapi sampai sekarang tak ada hasil, yang dikatukan hanya satu, seperti yang ia dengar dari banyak petualang, musuh bersar, para gagak. Natalya sudah mempersiapkan semuanya andai benar para gagak adalah sebab Nova menghilang ia sudah memutuskan untuk berjuang.
Level Natalya sudah 15, latihan beratnya dengan Erina sangat memuaskan, bahkan ia sudah bisa menggunakan Mana (Kekuatan Sihir) pada serangannya.
Natalya sore ini kembali menyerah, ia berjalan ke kamarnya dengan wajah lesu.
Sesaat ia memandang kamar Nova, lalu kemudian membuka pintu kamarnya.
Zunnnng
Suatu hal aneh muncul dari kamarnya, sebuah portal berwarna hijau, Natalya memegang erat busurnya, lalu bersiap mengambil anak panahnya. Dari portal itu muncul sebuah tangan, lalu perlahan bagian tubuh yang lain, setelah orang itu keluar sempurna, portal itu menghilang. Seorang yang muncul dari portal itu adalah seorang lelaki, dengan jubah panjang, dan dua bilah pedang sepanjan 0,5 meter. Natalya menahan anak panahnya, mengendurkannya, air matanya tak kuasa tertahan.
"Nova"
"Eh, lya, sorry salah masuk kamar kayaknya aku, gimana penampilan baruku" Nova hanya tersenyum.
"Dasar Nova bodoh!!" Tanpa Nova sadari, sebuah pukulan melayang ke arahnya, membuatnya tertatap ke dinding. Nova hanya menatap bingung.
"Bisa - bisanya kau tersenyum, setelah ngilang 5 hari, kemana aja hei, aku sudah menunggumu seharian penuh, para petugas juga tak menemukanmu, dan kamu tiba - tiba datang cuma bilang hai" Natalya membanting - banting Nova berkali - kali, ia senang, tapi ia juga sebal, dan sebalnya lebih dominan.
"Ly, ly oke - oke aku minta maaf, tiba - tiba ngilang aku bisa jelaskan"
"Jelaskan setelah aku hukum kau, Arrow Bomb" Natalya mengambil anak panahnya, setelah lima detik menahan anak panahnya, mata anak panah menjadi merah dan kemudian ia lepaskan.
Bummmm Duaaaar.
5 Hari Lalu.
"Terimakasih kemarin sudah mbantu" Ucap gadis berkacamata itu, kondisinya sudah sangat baik setelah istirahat semalaman. Mereka duduk di ruang depan sambil meminum minunan khas Kota Azenlu Zynashripa. Zynashripa adalah minuman khas Azenlu yang dibuat dari bahan - bahan herbal yang dikeringkan, kemudian diseduh.
"Aku gak bantu banyak, cuma mbantu kabur, tak sepertimu yang menggunakan skill kerenmu itu dan melakukan teleportasi" Sambil memandangi Mansion gadis kacamata di depanya. Gadis kacamata itu tertawa kecil.
"Kamu dah sangat membantu, kalau kamu gak mengalih perhatian pas sebelum kejar - kejaran tuh, aku pasti sudah gak ada disini, setidaknya kamu sudah membantuku menulihkan Manaku" Nova hanya menggaruk kepalanya.
" Eh ya, aku inget kamu yang nabrak aku dulu pas di perpus itu kan" Nova tak merespon hanya tingak - tinguk, menatap atas bawah, seakan mencari seauatu. Gadis kacamata itu hanya menahan tawa dengan tanganya.
"Maaf ya waktu itu kalau tanggapanku terlalu berlebihan, aku selalu tak bisa biasa dengan orang asing, tapi lucu liat kamu muter - muter" Nova memutar bola matanya, mengalihkan pandanganya, malas menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Journey
FantasyAdakah yang berfikir "enak ya bisa masuk ke dunia game, leluasa bermain sesuka hati seperti kenyataan" -Sebuah perusahaan terkenal di Jakarta menciptakan inovasi dalam sebuah game, dengan teknologi AR game dapat dilakukan secara reallife, tapi siap...