Sebuah Misi

30 6 2
                                    

"Dari tadi kerjaanmu cuma bengong ya" Nova sudah datang di guild seja pagi, memsan sattu skemak kemudia teringat obrolanya denga Master.

"Mana sini skemak-mu ku makan saja" Sakera langsung, menarik skemak milik Nova dan memakanya.

"Eh, siapa yang ngasih izin makan"

"Salah siapa idak dimakan, sampai dingin begini"

"Ya sudahlah" Gerutu Nova sambil menghembuskan nafas pasrah.

"Yup, dari tadi cuma bengong, gak minat ambil quest" Ucap Nexta sambil meminum jus mangga.

"Iya juga ya, kalau gitu ayo" Sambil berfikir, memegangi janggutnya kemudian berdiri.

"Ehhhh, Jangan-jangan jangan ajak aku" Dengan cepat Nexta menolak sambil menggeleng keras.

"Nexta ini bakal jadi misi pertama Nova kau tak mau temani"

"Kenapa tidak kau saja, Sakera?"

"Aku ada Misi sama kakak"

"Gak usah repot-repot, kayaknya seru juga alau misi sendirian"

"Ada banyak monster diluar Pentaxal, kau yakin" Ucap Nexta sambil takut-takut.

"Tak masalah, aku kan Assasiins yang akan jadi legenda" Master menceritakan pada Nova, bahwa tiap 6 legenda akan diilih dari para petualang berbakat dan memenuhi syarat.

"PEMBOHONG!!" Nexta dan Sakera serempak.

"Eh"

"Setiap petualang yang dipercaya untuk menjadi tanda di punggung tangan kanan mereka, bahkan sebelum mereka dilantik untuk menjadi 6 legenda"

"Yap betul, lagian sepertinya orang ceroboh kaya kamu gak mungkin" Mereka mengangguk bersamaan setelah itu.

"Ceroboh?"

"Kak Erra yang cerita"

"Ya okelah, tapi aku tetap akan mencoba misi sendiri" Nova kemudian berjalan menuju papan Quest, sambil melihat punggung tanganya, tidak ada tanda apapun, tanda apa ya, atau tanda seperti yang di gulungan Lily- batin Nova, setelah it ia teringat, tanda yang berada pada surat Lily yang hilang sama dengan tanda yang muncul di tangan Lily ketika menjadi Elf.-Apa aku pantas-batinya lagi.

"Mencari quest, Va"

" Eh, kak Erra, iya kira-kira apa yang cocok ya" Nova tersadar dari lamunannya.

"Apapun itu cocok kalau kau kerjakan sepenuh hati, bagaimana dengan yang ini" Sambil menunjuk quest kelas "E" -Membersihkan kandang kuda- Nova menggeleng tidak setuju.

"Ayolah ini keren, aku akan ambil ini"

"Kak Erra, kau beneran mau ambil itu quest" Nova menatap heran Erra yang tersenyum sambil meggang keras quest kemudian berlari kecil menuju Mira, quest kelas "E" untuk orang se-hebat Mira.

Nova masih mencoba mencari quest yang cocok menurutnya, matanya tertuju pada kerta quest yang memiliki lambang huruf "C" huruf Zandara -Patroli Penjagaan-  Mungkin yang ini cocok batin Nova, kemudian ia bergegas menuju Mira, ia menggenakan setelan berwarna puti dengan garis-garis biru,sangat menawan dan feminim ditambah ketika ia tersenyum, Nova sampai tak berkutik ketika di depan mejanya.

"Hai Nova, kog jadi diem, mau ambil Quest pusat ya"

"Eh, pusat" Nova tersadar dari lamunannya.

"Ya, Misi kelas "C" dengan Lambang guild pusat Azenlu"

"Aku kurang tau mengenai hal itu, tapi bisa diurus"

"Bisa, omong-omong mau pergi sendiri" 

"Yap, aku pikir ini akan  menarik" Mira yag diajak bicara sedang melakukan pengurusn Quest, menandatangani berkas dan mengkonfirmasi pihak sebelah.

The Last JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang