Master Guild

28 6 0
                                    

"Erra kau sudah kembali" Orang - orang di guild menyambut Erra ramah.

TBA guild termasuk guild yang besar hampir sama dengan guild petualang pusat di Azenlu hanya saja TBA lebih modern, ruangan yang serba canggih.

" Itu hal mudah, dimana master" Tanyanya pada seorang gadis dengan setelan biru muda 

" Ia sedang rapat rutin di Azenlu, ada apa?"

"Bukan apa- apa, hanya laporan, sekalian mengatakan padanya, ada calon anggota baru"

"Oh begitu ya, mana orangnya?" Semua orang di guild menoleh kanan, kiri mencari.

-Duuk-

Sebuah tangan memukul kepala Nova, tak salah lagi, Erra yang akhirnya membuat skill menghilanya jadi mati.

"Perlihatkan dirimu! jangan malu"

"Ee maaf" Nova sekekita tercengang ketakutan, semua mata menatap, dengan tatapan tajam, membuat Nova bergidik ngeri. Seorang pria tinggi besar berjalan kearah Nova lengkap dengan tatapan membunuhnya.

"Hei Anak kecil, Siapa kau? beraninya datang kesini"

"A... Aku..Budi Sizanova seorang Blade assasins" Ketar - ketir sudah Nova dibuatnya

"Hahaha blade assasins, hei kalian semua dengar ada seorang Blade Assasins datang ke guild kita" Nova tertunduk, pastilah orang disini hebat - hebat dibanding dengannya, ditambah melihat kekuatan Erra.

"Waah kereeen, seorang Blade assasins datang ke guild kita, Seorang seperti master, hebat!" Semua orang berteriak semangat, penuh bahagia seakan mendapat harta Karun, Erra, gadis bergaun biru, dan pria besar di depannya juga . Nova sepenuhnya dibuat bingung, heran barusan ia merasa terancam, terhina, sekarang-

"Ekspresinya keren juga"  Sambil memupuk bahu Nova menahan tawa.

"Apa-apaan ini Nona Erra?"

"Penyambutan calon anggota baru, biasalah mereka" gadis dengan setelan biru muda itu yang menjawab.

"Erra, aku sudah kabari master lewat telepati, katanya sih Nizak Nimak"

"Begitu ya, Mira tolong satu Scemak"

"Daging monster laut seperti biasa?"

"Aku kangen masakamu Mira"

"Tezakyaren, tunggu dulu ya" Erra mengangguk.

"Oh ya Nova, lupakan syaratnya tadi"

"Ah syukurlah" Nova menghembuskan nafas lega.

"Tapi ada satu hal yang harus kau lewati"

"Eh, apa lagi?" Erra Tersenyum.

"Sebelumnya panggil saja aku Erra" Erra mengangkat tangannya tinggi-tinggi " semuanya!!! Nizak Nimak!!" Seru Erra lantang, dan disambut dengan sangat meriah.

"Yee, Nizak Nimak!!" Nova memandang bingung -Nizak Nimak, apa itu semacam pesta- batin Nova.

" Hei bocah transparant, siapa tadi namamu?" - bocah transparan- gerutu Nova jengkel dalam hati.

"Budi Sizanov, panggil saja Nova"

"Marlin Falor, marlin, yang diujung yang sedang baca buku Mitas Falor, dan.. nah sini kau- sambil menarik seorang gadis kecil " yang ini, Sakera Falor, mereka adikku, sisanya kau kenalan sendiri, sekarang Nizak Nimak"

"Yeeei, youuu" Seluruh anggota membalas dengan penuh antusias.

"Ayo, pilih Nova"

"Eh, pilih?" Tanggapnya bingung

The Last JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang