The Last Journey

Tabir Yang Terbuka

Wuuussh

Nova berlari dengan skill barunya, "Speed Bost" melewati kerumunan pepohonan seperti angin kencang yang lewat, Nova berlari menuju salah satu bukit, bukit yang di tunjuk Nahnu, lebih tepatnya Kuil Penjaga Nacomade.

Jalanan menuju kuil memiliki banyak rintangan, nampak jelas jalanan ini sudah lama tak dilewati, Nova sampai-sampai harus menurunkan kecepatanya.

-Zuuung-

Nova terhenti, mendadak ia merasa sebuah tombak menembus dadanya, tangan kanannya meraba-raba, kosong, tidak ada tombak, Perasaan macam apa ini, batin Nova, ketika kepalanya mendongak ke atas, Kuil besar Nacomade berada tepat di depanya, padahal baru tadi ia berusaha mendekat, kini benda besar itu yang mendekat, udara menjadi tipis, aura-aura kejahatan muncul dari kuil tua yang sudah runtuh sebagian, Nova melangkahkan kakinya memasuki kuil, berharap menemukan petunjuk atas musibah di Haindrow, dan jawaban kenapa ia terpental ketika menuju tengah kota.

Kuil itu nampak sangat tua dan sangat tak terawat, sudah hancur sebagian, yang pasti sudah lama di tinggal pengunjungnya, Nova melangkah masuk, bentuknya tak jauh berbeda dari kuil-kuil lain yang ia ketahui di foto-foto atau gambar, karena Nova tak pernah berkunjung ke tempat-tempat itu. Semakin masuk ke dalam, semakin terasa aura mengerikan, Nova memberanikan diri mengikuti aura-aura mengerikan itu, dan sampailah ke ruang bawah tanah yang begitu besar, dengan sebuah jalan setapak dan jurang yang berisi kobaran api, aura mengerikan yang Nova rasakan berpusat di pintu besar di ujung jalan setapak.

Jalan setapak itu memiliki 2 warna yang bergradasi merah dan putih, pintu besar itu juga ada ukiran bulan, daun pintu kanan bulan merah, daun pintu kiri bulan putih, Nova berjalan mendekati pintu besar itu, disetiap daun pintu dengan gambar bulan, dibawahnya ada ukiran-ukiran huruf zandara kuno, Nova menyentuh pintu itu dan--

"Level Up - Skill observasi mencapai level 5, ingin menerjemahkan tulisan kuno"

Nova mundur selangkah kaget, hanya dengan menyentuh pintu level observasinya langsung naik drastis, Nova menekan tombol "Ya" yang muncul di depanya.

"Harap bersabar, sedang memproses"

"Pakai loading pula translatornya" Nova menepuk jidatnya, mengutuk.

"Anda belum beruntung, coba lagi"

"Heh, apa, coba lagi" Nova tersenyum kesal membaca tulisan di depanya, ingatanya melawang pada bungkus minuman gelasan "sirup gelas" yang memiliki penutup abu-abu yang bisa di gosok dan memiliki mistery tersendiri.

"Memproses ulang"

"Moga beruntung, tempat ini terasa mengerikan, huh" Gerutu Nova sambil melihat sekelilingnya.

" Translate selesai, Nama : pintu rembulan. DI balik pintu ini ada jawaban atas mereka yang menginginkan berdiri diatas segalanya, rembulan merah yang bersinar terang menjadi petunjuk bagi mereka yang meyakini,  rembulan putih petunjuk bagi mereka yang ingin kembali, sekali kau masuk kau tak akan bisa kembali, mengawali berarti mengakhiri, mengakhiri berarti mengawali, dunia ini tak memiliki arti bagi sang rembulan, datanglah dan sambutlah, penguasa yang sesungguhnya"

"Benar-benar membingungkan, apa maksutnya tulisan-tulisan di pintu ini, yang pasti semua ini pasti ada hubunganya, dan gimana bukak nya" Nova berusaha mendorong pintu yang tak bergeming sedikit pun.

"Analisa pertanyaan "cara membuka pintu rembulan" analisa selesai, putihkan bulan merah, merahkan bulan putih" Sebuah tulisa muncul di hadapan Nova.

"Heh, seriusan nih, bisa jawab pertanyaan pula, hehe emang keren ya skill ku hahaha, oke sekarang gimana maksutnya, putihkan merah, merahkan putih" Nova mengamati dengan seksama gambar bulan merah dan putih di depanya dan melihat sekeilingnya, tulang belulang, Nova sejak awal tak menyadari tulang-tulang dibawah kakinya, nelihatnya seketika tubuhnya bergetar, meski begitu otaknya menangkap sesuatu, Nova kemudian melihat ke arah 2 rembulan, terdapat sebuah lubang di bawahnya.