Awan Merah

100 18 22
                                    

Awan merah dan semburat senja nampak elok hiasi bumi, para burung yang saling bersautan membunyikan suara merdunya, gemericik air yang jatuh dari tebing. Tempat itu adalah tempat favorit Nova dan Natalya, telaga lior dengan air terjun kecil, rerumputan hijau, pohon - pohon tempat itu masih asri, jarang disentuh manusia.

"Lya, gimana menurutmu" Sambil melemparkan kerikil - krikil kecil ke tengah danau, walau tak sampai

"Maksudmu pas istirahat tadi?"

"Iyalah apa lagi"

"Gimana ya kayaknya seru tuh, belum pernah main kan"

"Kalau AR game belum sih, pernahnya VR game, kalau menurutku gak jauh beda sih paling, kalau VR kita yang masuk dunia digital, kalau AR game itu yang akan ke dunia kita.

" Jadi seakan masuk dalam dunia game, kayak di film-film ya, Va"

"Bisa jadi"

"He eh" Natalya mencubit Nova keras.

"Apaan sih" Gerutu Nova.

"Coba aja yuk, kalau cuna main VR kan aslinya sama aja kaya main game biasa, karena kita tetap berdiam di tempat melihat ilusi yang dilayar, kalau ini kan, Ilusi di dunia game akan muncul di kenyataan, kita bisa merasakan sensasinya dengan tubuh kita langsung, berpetualang, dan sebagainya"

"Males ah, bikin capek tau"

"Lama - lama strok kamu"

"Haiyyyah, jaga tuh mulut, malah doain"

"Heh, kamu tu yang aneh, kamu dikasih tuhan anggota tubuh, buat apa? hiasan? syukuri dong, lakuin hal manfaat gitu ngapa" Sambil melipat kedua tangannya didepan dada, dan memalingkan wajah

"Ayolah bercanda juga jangan ngambek, kamu lucu tahu kalao kaya gitu"

"Bodo ah, nge-game mulu kerjaaan loe"

"Kamu juga main ey"

"tapi gak segila kamu"

"Okedah aku bakal main tu game, dan bakal capek"

"Aku juga heran Va," Tidak menanggapi Nova, Natalya mengganti topik.

"Heran kenapa?"

"Kenapa manusia suka main game"

"Mungkin karena disana kita menemukan apa yang kita cari"

"Hmm"

"Ya mungkin seperti, kesenangan, derajat, bukanya kita kenal dulu juga gara-gara game ya"

"Iya ya, okelah, kalau gitu gimana? Kita terima kan tu undangan"

" Terima lah ly, kayaknya seru"

"Tapi, loe harus sering olahraga ni AR game lho"

" iye - iye ah"

Sore itu sebuah kesepakatan diambil, sore itu semua orang yang menerima tawaran diundang kembali, berkumpul di suatu tempat yang sudah disiapkan, dan sore itu sore terakhir kehidupan normal mereka akan berubah, dan perjalanan panjang akan segera dimulai.

***

Gedung Zandara, Jakarta.

"Hadirin para tamu undangan atau para gamers, sebelum kita nulai, kami akan memberikan beberapa informasi, yang pertama event ini diadakan pada liburan yang mana kalian semua bisa datang dengan tenang, yang kedua barang yang kalian bawa sekarang milik kalian selamanya, gratis, Karena ini adalah game AR maka kalian akan kami pindahkan kesuatu daerah yang lebih nyaman untuk bermain, kalian tidak mau bermain disini dan kemudian tertabrak mobil kan"

The Last JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang