Kota Haindrow dulunya disebut dengan kota yang terkutuk, kutukan itu menyebabkan peaceklik panjang yang tidak tahu kapan datang dan pergi, tandus, tiada harapan untuk hidup di kota itu, padahal, menurut para pendahulu disana kota itu, subur makmur, guyub rukun sentosa, gemah Ripah loh jinawi kalau bahasa yang sering kita dengar. Kota Haindrow berubah sejak kerusakan mulai masuk di hati para penghuninya, beragam kejahatan, tindakan keji, akhirnya ketika matahari terbit di tanggal kabisat, negeri itu berubah.
"Berubah bagaimana kek?" Tanya Nova, sudah sejak matahari terbit mereka berbincang-bincang, rumah yang ditinggali Nova ternyata milik kakek Aku, mungkin wajar saja jikalau rumah di sebelahnya hancur tapi rumahnya masih utuh, kekuatan magis yang luar biasa, Nova hingga berani bertaruh bahwa Akurane adalah mage yang hebat di zamannya.
"Seluruh tanaman mati, sumur-sumur kering, dan para pelaku kejahatan tiba-tiba hangus dirumah-rumah mereka"
"Kakek melihatnya sendiri?"
"Sayang sekali aku saja bukan orang sini, usiaku di kota ini baru 15 tahun, aku baru pindah kesini lebih tepatnya karena istriku yang minta"
"Oh begitu ya, maaf tapi, bagaimana kondisi keluarga kakek sekarang"
"Sayangnya, yang tersisa tinggal cucuku, aku membawanya ke luar Haindrow ketika umurnya masih sekitar 12 tahun, anakku meninggal setelah melahirkannya, dan ayahnya meninggal dalam misi khusus" Mendengar Akurane mengatakan cucu, Nova teringat sesuatu.
"Cucu ya, sebelum kesini aku bertemu seorang pedagang keliling yang bilang "Tolong selamatkan kakekku di kota Haindrow" Kakek Ankera tertawa lepas.
"Dia itu, aku senang dia sehat, ayo mana serahkan!" Ankera mengadah tanganya.
"Eh, serahkan?" Novahanya bisa bingung.
"Coba berdirilah, nah ini dia" Kepulan asap mengelilingi tubuh Nova, kemudian kembali ke kakek dengan membawa sesuatu.
"Pesan cahaya, dia sering menyelipkan ini, tapi 5 tahun ini tidak pernah"
"Karena tidak ada petualang yang kesini?"
"Bukan, aku punya alasan sendiri, nah sekarang sebagai sesama petualang, kita harus bekerja sama di misi ini" Nova mengangguk.
"Oh ya, nak Nova ada yang ingin aku tanyakan, aku merasa sesuatu yang aneh, kau dari mana, Asia, Eropa, Amerika, Rusia, Afrika, Australia?" Nova tercengang, bagaimana kakek Akurane bisa tahu nama-nama benua di dunianya"
"Aku bisa merasakan Aura NPC, petualang Zandara, dan Petualang dari duniamu, lagi pula aku ini dari Indonesia loh, Tegal, Jawa Tengah" Nova masih dalam keheranannya.
"Aku, Jakarta Selatan"
"Yang dulu namanya Batavia kan?" Nova mengangguk. Kakek ini juga seorang player, apa dia kakek-kakek yang hobi main game, tapi bukan hanya dia punya keluarga disini, membangun keluarga bertahun-tahun --batin Nova
"Bagaimana kondisi Indonesia sekarang?"
"Terakhir yang ku ingat, politik di Indonesia sedang sangat panas, perkembangan bidang industri meluas dan teknologi sedang pesat-pesatnya maju"
"Bagaimana dengan game? Kabar ARMORPG"?
"Kakek tahu genre permainan itu?"
"Yah mau bagaimana lagi, sistem selalu memperbarui diri,memeberitahu kita bahwa sistem disini mengkuiti arus perkembangan di dunia lain, khususnya game, ya duia ini, dunia game, padahal aku masuk kesini gara-gara main petak umpet dengan orang aneh, pasti kau gara-gara game itu kan" Nova mengangguk, dan terheran, ini sebuah fakta yang mengejutkan, dan aneh, bagaimana bisa, ya sudah lupakan....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Journey
FantasíaAdakah yang berfikir "enak ya bisa masuk ke dunia game, leluasa bermain sesuka hati seperti kenyataan" -Sebuah perusahaan terkenal di Jakarta menciptakan inovasi dalam sebuah game, dengan teknologi AR game dapat dilakukan secara reallife, tapi siap...