BAB 1

25.6K 824 14
                                    


AUTHOR: Maaf ya baru bisa post sekali

habis sakit soalnya, ini aja baru sembuh,hehehe.......*senyum lebar*

moga-moga gak bikin kecewa ya, maaf banget nich *bungkuk sedalam-dalamnya*

semoga masih mau baca lagi.....

AMIN!!! 

please enjoy this part ^_<

___________________________________________________________________



         BAB I

               Seorang gadis kecil berdiri tegak layaknya sebuah patung. Tangan kanannya tak henti-hentinya meremas boneka micky mouse-nya sendiri. Ia terus saja melihat kedepan. Pandangan matanya menatap lurus kearah objek tersebut. Seakan tak ingin memalingkan kepalanya atau karena tak mampu melakukannya!  Wajahnya pucat basi. Tubuhnya bergetar karena rasa takut yang terus menghujaninya. Gadis kecil tersebut tak mampu tuk bergerak sekalipun ia ingin! Badannya tak mampu tuk melawan rasa takutnya sendiri! Ketakutan yang teramat besar hingga mampu menenggelamkan tubuhnya.

               Didepannya ada seorang wanita yang tak henti-henti berteriak frustasi. Ia menghancurkan  segala isi yang ada diruang tersebut. Brak! Bruk! Prang! Semua benda hancur tak bersisa. Semua benda tersebut tergeletak tak berdaya diatas keramik putih. Hancur tak berbentuk. Semua isinya bertebaran kemana-mana, bahkan hingga ada yang tergantung di salah satu tiang tempat tidur tersebut. Terkadang wanita tersebut sering tertawa......lalu menangis.....dan marah tanpa sebab! Tubuhnya berputar-putar sambil membawa segelas sampanye. Mabuk dan Gila! Itulah kata yang pantas menggambarkan kondisinya.

          

               Tiba-tiba tubuh wanita itu jatuh kebawah, seakan-akan kedua kaki-nya sudah tak mampu tuk menopang berat tubuhnya sendiri. Tubuhnya terbaring lemah tak berdaya.

                  Tes! sebutir air jatuh kelantai. Tes! Tes! Tes! Tes! semakin lama air itu semakin deras membasahi keramik putih tersebut. Isak tangis pun keluar dari mulut wanita tersebut. Sambil menutup muka dengan kedua tangannya, ia mulai menangis. Meluapkan seluruh perasaan yang ia pendam selama bertahun-tahun.

                  Tubuh wanita itu membelakangi dirinya. Ia tak melihat wajahnya tapi ia mengetahui bagaimana ekspresi yang tergambar disana. Hanya dengan pendengaran dan imajinasinya sendiri. Itu sudah lebih dari cukup tuk menggambarkannya.

                 Isak tangisnya bagaikan pasukan jarum yang terus menurus menusuk tajam hatinya. Semakin lama jarum tersebut semaki  bertambah. Tak terhitung jumlah. Semakin tajam semakin banyak semakin sakit dan semakin banyak luka yang terbentuk. Tak kuat lagi hatinya tuk menahan perih luka.

                     Maka dengan keberaniannya yang tak tahu seberapa besar. Ia mencoba melangkahkan kaki kanannya kedepan. Perlahan-lahan, ia mendekati wanita tersebut. Walau ketakutannya belum hilang, tapi ia tak menghentikan langkah kaki kecilnya tersebut.

      Semakin dekat. Semakin dekat. Semakin dekat. dan... Semakin dekat.

                 Akhirnya ia sudah sampai didepan tubuh wanita itu. Entah kenapa. Isak tangis tersebut tiba-tiba berhenti. tak terdengar kembali.

       Tapi, ia tak memperdulikan itu semua. Yang terpenting adalah wanita tersebut.

                Gadis kecil itu sepertinya tak menyadari. Ketakutan dan tubuhnya yang bergetar. bahwa itu  semua tlah menghilang! Kemudian tangannya yang seputih susu, terulur kedepan tubuh wanita itu. Dengan perlahan, jari jemari kecil tersebut menyentuh pundaknya, lalu membalikkan tubuhnya. Agar ia dapat melihat wajahnya.

                  Namun, alangkah terkejutnya ia ketika melihat wajah wanita tersebut. Bukan mata merah dan bengkak yang ia lihat. Bukan wajah yang memerah yang ada tersebut. Tak ada air yang benih dan tak berwarna yang berada tersebut.

                 Tapi wajah yang tak sudah tak berbentuk  lagi yang ia lihat. Matanya sudah kosong. BENAR-BENAR KOSONG!! Bola matanya sudah tak berada disana, tapi disebelah kanan kepalanya. Membusuk lalu menjadi santapan para makhluk yang bau dan menjijikan tersebut. Belatung.

                   Memang disana ada air. Tapi bukan yang bening dan tak berwarna dan berbau. Tapi yang berwarna dan  pekat. Sangat pekat. DARAH. Tubuh wanita tersebut terguyur oleh cairan merah yang sangat pekat itu. Tak terhitung berapa liter jumlahnya.

                    Wajah gadis tersebut langsung pucat pasi. Ketakutan, kegugupan dan gemeterannya langsung menghampirinya lagi. Bahkan BERPULUH-PULUH KALI LIPATNYA. Ia tak bergerak lagi. Ia tak mengerakkan tubuhnya lagi. Ia tak berusaha pergi dari tempat tersebut. Karena yang dapat ia lakukan hanya membuka mulutnya, mengerakkan lidahnya dan mengeluarkan suara sekeras mungkin.

                       “AAAAAAAAAAAA.................!!!!!!!!!!!!!!” jeritnya dengan suaranya yang amat nyaring. Boneka mickey mouse-nya langsung terlepas dari genggaman tangannya, lalu jatuh kebawah. Boneka tersebut langsung berlumuran oleh air berwarna merah tersebut. Atau lebih tepanya, oleh DARAH pekat itu!!!

           Lalu tiba- tibah semuanya menjadi gelap gulita kembali.

___________________________________________________________________

Author: that's all for this part

pelase, don't forget to vote n' comment

Thanks guys ^_<

               

I'm married with vampire??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang