I'm married with vampire??

BAB 4

BAB 4

Aku terbangun dengan bantuan sinar matahari yang menyilaukan mataku. Aku sedikit mengeliat-liat dalam tidurku sendiri. Nyaman. Aku sepertinya harus mengakui, bahwa tadi malam adalah tidurku yang teramat nyenyak dan nyaman. Bahkan bila aku tidur di rumah, belum tentu aku dapat tidur se-nyaman ini.

Deg! 

Tiba-tiba aku merasakan hal yang aneh! 

 ‘Apakah semalam aku memang ada diatas kasur ini?’ tanyaku dalam hati ‘Seingatku sepertinya tidak’

Kemudian aku mengingat-ingat kejadian semalam. Pertama aku pingsan karena rasa sakit itu. kemudian aku terbangun diruangan yang aneh. Lalu laki-laki misterius yang memakai pakaian seba hitam. Lelaki yang memiliki otot-otot dan bentuk tubuh yang mengagumkan. Seorang lelaki yang harus kuakui ketampanannya sungguh mempesona.

Arggg......! kesal rasanya bila mengingat hal itu kembali. fokus, oke???

Kemudian pelayan wanita itu, yang umurnya sebaya dengan ibuku. Yeah...ibuku. dan kalau tidak salah, nama wanita tersebut adalah Diana. Ya, Diana! Lalu Diana mengantarkanku ke kamar ini. kemudian tentang aku yang menjadi calon pengantin dan pernikahan bodoh itu. kemudian tentang ka......

Tunggu dulu. Pernikahan? Pengantinnya adalah aku? Kalau tidak salah wanita itu bilang bahwa pernikahannya akan di..lak..sa..na..kan...., besok??? Gosh!

 Aku langsung bangkit dari tempat tidurku yang nyaman ini. Dan karena aku bangkit dengan tiba-tiba, hal itu mengakibatkan perasaan pusing pada kepalaku. Aku lalu memegangi kepalaku, berharap dapat mengurangi rasa pusingnya.

Tiba-tiba aku mendengar bunyi ketukan dipintu kayu kamar.

TOK...TOK...TOK....

“Nona? Nona? Apakah nona sudah bangun?” tanya seseorang dari balik pintu.

‘Dari suaranya sepertinya orang itu adalah wanita’ pikirku

“Nona? Nona? Apakah nona sudah bangun?” wanita itu berkata lagi

“Ya! Masuklah!” jawabku

Lalu pintu itu pun terbuka dan masuklah beberapa orang dengan berpakaian yang rapi. Dari sekian banyak orang, aku hanya mengenal wanita paruh baya itu, Diana, yang kemarin mengantarkanku kekamar ini dan dialah yang pertama kali masuk.

Aku juga melihat beberapa wanita yang membawa sebuah gaun putih dengan berbagai mode.

Oh tidak, jangan  bilang itu gaunnya! Please God!!