Arisa:Hari ini hari pertama ujian. Apa kamu sudah siap?.
Shina:Sudah.
Drina:Kemarin kan kita belajar bareng.
Niza:Nah, itu baru dirimu.Karena hari pertama, aku jadi gugup. Ujiannya belum dimulai. Jadi, semuanya bisa belajar dulu. Teman-teman yang lain belajar di dalam, sementara aku belajar di luar.
Aku duduk di luar kelas di tempat yang tidak ada banyak orang. Lebih tepatnya, tidak ada orang. Hanya ada aku, dan XXXXX. Aku tidak sadar dia ada di sini.
Mata kami saling bertatapan saat kami melirik satu sama lain. Perasaan di dalam tubuhku menghangat dan menyebabkan wajahku memerah. Fokus. Fokus pada ujiannya, Zur. Sekarang bukan saatnya untuk itu.
Kami hanya berdua di lorong yang sepi ini. Membaca buku masing-masing untuk ujian. Entah kenapa, rasanya aneh. Aku jadi bingung sendiri duduk di sini.
Saat itulah, Aelyana datang. Dia langsung menghampiriku tanpa melihat si XXXXX. Dia duduk, tepat di sampingku. Membawa 1 buku yang dia pegang, sama sepertiku.
Aelyana:Zura, kenapa kamu di sini?. Kamu tidak di dalam?.
Zura:Tidak. Kamu sendiri kenapa di sini?.
Aelyana:Aku mau belajar, sambil mendengarkan musik.Dia mengeluarkan earphonennya dari kantong dan mencolokkannya ke HPnya.
Aelyana:(Mendengarkan musik)
Zura:Um... Aelyana.
Aelyana:Ya?!.
Zura:Mau belajar bareng?.
Aelyana:Tentu.
Zura:(Belajar)
Aelyana:(Belajar)Zura:(Melihat)
Aelyana:(Belajar)
Zura:Kamu sedang dengar apa?.
Aelyana:Lagu kesukaanmu.
Zura:Benarkah?.
Aelyana:Ya. (Mencopot earphone sebelah)Ini.
Zura:(Memasang)Ternyata benar. Ini lagu kesukaanku. Judulnya Love Me Do. Dia masih ingat saat itu.
Sebenarnya aku tidak biasa belajar sambil mendengarkan musik. Tapi karena Aelyana melakukannya, aku juga harus menyesuaikannya. Aku mencoba untuk konsentrasi. Aku mencari posisi yang enak, suasana yang enak, dan sebagainya.
Tanpa kusadari, kepalaku sudah bersandar di pundaknya. Dia sadar, dan malah mengusapku. Tiani saja tidak seperti itu. Ra, rasanya geli.
Aku tidak bisa bilang padanya. Bukannya aku tidak suka. Bagaimana, ya?!... Ah, dia melihat ke arahku. Aku harus belajar.
Aelyana:(Belajar)
Zura:(Belajar)Bel berbunyi. Pertanda ujiannya akan dimulai. Kami semua menutup buku dan bersiap kembali ke kelas. Aku juga mengembalikan earphone Aelyana yang kupinjam.
Zura:Lyana, kamu gugup tidak?.
Aelyana:Tidak. Kenapa?.
Zura:Tidak kenapa-napa.
Aelyana:Kamu yang gugup, ya?!.
Zura:...
Aelyana:Tidak apa-apa.Aelyana menjatuhkan bukunya dan langsung mengambil kedua tanganku. Buku di tanganku dijatuhkan olehnya. Dia langsung menyilangkan jari-jarinya di antara jari-jariku. Lalu, dia menggenggam erat tanganku.
Aelyana:Kita pasti bisa.
Zura:Aelyana.Tidak kalah dengannya, aku juga menggenggam jari-jarinya yang tersilang di antara jari-jariku. Kami saling menggenggam satu sama lain untuk beberapa saat.
Setelah itu, Aelyana melepaskan genggamannya dan tangan kanannya bergerak menuju kepalaku. Dia mengusap-usap kepalaku seperti anak kecil. Rasanya sangat nyaman. Sangat lembut, sampai-sampai aku merasa nikmat.
Ta, tapi, XXXXX melihatku. Dia melihatku dan Aelyana dari tadi kayaknya. Aku takut nanti dia berpikiran aneh-aneh tentangku. Soalnya, dia kan sama sepertiku.
Selesai Aelyana mengusapku, aku buru-buru pergi menarik tangan Aelyana. Ujiannya segera dimulai, kami semua masuk ke kelas untuk bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Interest To Be Your Girlfriend 2
RomanceSetelah jalan-jalan ke XXXXX, kami kembali. Bersekolah, dan mengerjakan tugas yang ada. Berkumpul bersama teman-teman kembali di sekolah. Namun, ada yang berbeda kali ini. Aelyana:... Zura:... Ini adalah saat terakhirku. Aku tidak tahu untuk selanju...