Beberapa hari telah berlalu. Aku berhasil mengerjakan seluruh tugasku dari XXXXX. Kukira tidak akan keburu. Tetapi, tidak begitu.
Setelah Aelyana dan aku mengerjakan tugas kelompok di rumahku, aku langsung dimarahi. Aku tidak bilang kalau Aelyana akan menginap dan tidur di kamarku. Mungkin saat dia akan pulang, mereka langsung kaget. Aku harap Aelyana tidak dimarahi juga.
Hari-hari berjalan seperti biasa. Belajar, ekskul, bermain. Begitu terus setiap harinya. Waktuku lebih banyak dihabiskan di sekolah dibanding di rumah.
Karena itu aku sedikit bosan. Aku hanya terus melakukannya tanpa semangat akhir-akhir ini.
Tiani:Kamu kenapa, Zur?. Kelihatan tidak semangat begitu.
Zura:Ya.
Tiani:Ada apa?.
Zura:Begini. Aku bosan ikut ekskul. Apa aku berhenti saja, ya?!.
Tiani:Memangnya, kamu bosan kenapa?.
Zura:Kita hanya melakukan itu terus-menerus. Menunggu di sini sepulang sekolah dan latihan, itu juga kalau gurunya ke sini.
Tiani:Lalu, kamu mau apa?.
Zura:Aku tidak tahu. Aku hanya tidak mau bosan.
Tiani:Jadi, kamu ingin keluar ekskul karena bosan?. Padahal kamu sudah lama di sini.
Zura:Huuuh... Aku jadi bingung, Tiani.Karena dia Tiani, aku tidak ragu menyandarkan kepalaku padanya. Dia adalah teman yang baik yang mau mendengarkan curhatku. Kali ini pun begitu, dia membuatku bingung. Harusnya kan memberi solusi.
Guru:(Datang)Semuanya, sudah lama menunggu?.
Niza:Tidak.
Guru:Kita langsung latihan sekarang. (Keluar)
Tiani:('Membangunkan' Zura)Ayo kita keluar!. Semuanya juga sudah keluar.
Zura:Sebentar lagi. (Menyandarkan kepala ke Tiani)
Tiani:Tidak bisa. (Mengajak Zura keluar)Di lapangan, kami akan berlatih untuk ekskul. Ekskul bukan termasuk dalam olahraga, tapi tetap membutuhkan tempat yang luas.
Guru:Kita akan mengikuti lomba di XXXXX pada XXXXX. Maka dari itu kita latihan XXXXX.
Semua:(Mengobrol)
Guru:Sekarang, kita mulai dari latihan XXXXX.
Semua:Ya.Semuanya cepat-cepat mempersiapkan alat-alat untuk latihan dan mulai latihan. Aku, Tiani, dan teman-teman yang lain berlatih berkelompok.
Tiani:Sekarang, kamu tidak bosan lagi, kan?.
Zura:Ya.
Shina:Zura, Tiani, kita harus bisa melakukan ini. (Menunjukkan kertas)
Zura:Ini kelihatannya sangat sulit.
Tiani:Pasti butuh waktu banyak untuk berlatih.
Shina:Ya. Makanya kita harus mulai dari sekarang.Shina buru-buru mengajakku dan Tiani latihan. Dia memang agak tidak sabaran, tapi dia orang yang sangat teliti.
Latihan ekskul kami biasa digelar pada waktu pulang sekolah. Kadang-kadang juga saat diluar waktu sekolah.
Tiba-tiba, saat seseorang berjalan di dekat lapangan, mataku terus melihatnya. Spontan, aku menghampirinya.
Zura:(Pergi)
Tiani:Zura, kamu mau kemana?.
Shina:Dia malah pergi.Zura:(Datang)Lyana.
Aelyana:(Menengok)Zura?.
Zura:Kamu belum pulang?.
Aelyana:Aku tadi piket dulu.
Zura:"Dia piket???.".
Aelyana:Kamu sendiri, kenapa belum pulang?.
Zura:Aku sedang ekskul. Kamu ekskulnya kapan?.
Aelyana:...
Zura:Oh, ya. Kamu ga ekskul, ya?!. Aku lupa.Shina:Dia lagi ngapain, sih?.
Tiani:Sepertinya sedang mengobrol.Aelyana:(Tertawa)
Zura:(Tertawa)Shina:Lama sekali.
Tiani:Zura!.Zura:Jadi, kamu ditanya-tanya saat mau pulang, ya?!.
Aelyana:Ya. Seharusnya aku melihat dan menunggumu bangun.
Zura:(Memerah)Shina:Aku sudah tidak sabar lagi. Zura!!!...
Aelyana:Kamu dipanggil, tuh.
Zura:(Melihat)Ya, benar.
Aelyana:Aku pulang dulu. Dah, Zura.
Zura:Dah, Lyana. (Pergi)
Aelyana:(Pergi)Zura:Maaf. Tadi aku agak lama, ya?!.
Shina:Lama sekali.
Zura:Aku tadi terbawa suasana. Jadi...
Shina:Kamu melupakan kami di sini?!!!.Semua:(Melihat)
Zura:Tidak, kok.
Shina:Kamu ini selalu payah dengan waktu. Sering telat datang ke XXXXXX. Latihannya selesai paling akhir. Sekarang kita ketinggalan dari yang lain. Kamu tidak bisa diandalkan!.
Zura:...
Tiani:Tidak usah dibesar-besarkan, Shin. Zura cuma mengobrol sebentar tadi.
Guru:(Datang)Ada apa ini?.
Shina:Zura tadi meninggalkan latihan.
Tiani:Tapi, itu tadi cuma mengobrol sebentar.
Zura:...
Guru:Sudah, sudah. Semuanya, kita kembali latihan.
Semua:Ya. (Berlatih)
Guru:Kalian bertiga yang akur, ya?!. (Pergi)
Shina:...
Zura:...
Tiani:...Suasananya menjadi aneh. Shina merusak kesenanganku saat mengobrol dengan Lyana. Aku hanya diam sepanjang latihan. Sampai selesai latihan pun aku masih begitu.
Aku tidak sempat curhat sama Tiani. Shina memperhatikanku dan Tiani terus sampai pulang. Aku juga tidak biasa untuk curhat lewat HP. Rasanya tidak benar-benar bicara pada Tiani.
Aku baringkan diriku menghadap kasur. Perasaanku campur aduk sekarang. Aku bingung harus apa setelah kejadian itu. Aku jadi ga mood lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Interest To Be Your Girlfriend 2
RomanceSetelah jalan-jalan ke XXXXX, kami kembali. Bersekolah, dan mengerjakan tugas yang ada. Berkumpul bersama teman-teman kembali di sekolah. Namun, ada yang berbeda kali ini. Aelyana:... Zura:... Ini adalah saat terakhirku. Aku tidak tahu untuk selanju...