Banyak orang berbondong untuk keluar gereja dimana Jungkook akan melemparkan buket bunga sedari tadi ia genggam erat.
Semua melihat keatas dimana Jungkook dan Taehyung berada. Jungkook tersenyum ada banyak orang yang menanti buket bunga dipelukan mereka. Jungkook meneliti mencari Hyungnya- Yoongi.
Jungkook ingin Hyungnya yang segera sepertinya setelah Jin Hyung dan dirinya. Yoongi mungil terlihat pada pandangan Jungkook. Jungkook mulai berbalik memunggungi semuanya.
Mereka pun bersorak serentak berhitung siap untuk lemparan Jungkook.
"Satu."
"Dua."
"Tiga."
Tapi Jungkook tak lekas lempari mereka. Suara riuh kecewa membuat Jungkook terkikik.
"Dasar jahil." Taehyung cubit pipi Jungkook.
"AYO HITUNG LAGI." Teriak Jungkook badan masih dengan posisi tadi. Mereka pun berhitung lagi.
"Satu."
"Dua."
"Tiga."
Buket bunga terlempar segera Jungkook berbalik melihat siapa yang mendapat buket bunganya.
Seluruh pandangan terarah pada seorang pria berahang tegas dengan setelan toxedo hitam, hiasan dada gucci mempercantik toxedo dengan ketampanan melebihi- Park Jimin.
Jimin terkejut dengan dirinya sendiri awalnya ia tak terlalu tertarik untuk mendapatkan hanya ikut partisipasi saja. Tapi kereflekannya yang membuat menangkap buket bunga yang akan jatuh mengenainya.
Jungkook mengehela nafas lega. Bukan Yoongi tapi Jimin yang mendaptkan, Jungkook tahu mereka tak lagi bersama tapi suatu saat nanti semoga saja mereka kembali bersama. Jungkook memeluk Taehyung merasa bahagia tak terbatas untuk saat ini. Taehyung sambut pelukan Jungkook ia ciumi leher Jungkook memeluk erat.
Yoongi toleh pandangan pada Jimin yang berada dibelakangnya posisi mereka memang dipenuhi banyak para tamu yang hadir, Yoongi melihat cantik bunga itu lalu menatap wajah tampan Jimin, senyum tulus Yoongi terlihat betapa ia mencintai Jimin kalau saja Jimin tahu.
Berbeda dengan Jimin, tatapan datar ia berikan pada Yoongi. Buket bunga semula berada pada genggaman Jimin sudah berpindah pada Yoongi. Siapa lagi yang berikan kalau bukan Jimin dan saat Yoongi sedikit tersentak Jimin sudah hilang dari hadapannya. Yoongi kejar Jimin, Jimin terlihat dari pandangan Yoongi. Yoongi tarik lengan Jimin.
"Park Jimin, ini buket bunga yang kau miliki sekarang." Yoongi serahkan lagi pada Jimin
"Aku tak memerlukannya." Jimin tepis, sangat malas hanya untuk melihat Yoongi pandangannya beralih.
"Kenapa!"
"Tak ada alasan"
"Apa kau tak bisa menatapku sebagai Jeon Yoongi lagi? Caramu menatapku selalu seperti akan aku makhluk menjijikan Park." Yoongi remas lengan Jimin. Agar Jimin bertatapan padanya.
"Kemungkinan tidak- Aku pergi." Yoongi terluka, mungkin memang tak adalagi optimis untuk bertakdir pada Jimin. Walau bagaimana pun Yoongi pasti akan tetap berangkat meninggalkan Korea untuk keinginan yang tercapai sebentar lagi.
_***_
Akibat tak ada waktu untuk beristirahatkan diri hingga malam menjelang dimana acara respesi terlaksana, di hadiri berbagai macam manusia dengan dandanan mewah kelas atas. Sudah pasti siapa tak ingin memamerkan kekayaan yang mereka gali dari nol. Kebanyakan yang datang CEO muda setara dengan Kim Taehyung, termasuk ada Kim Mingyu disana.
Resepsi diadakan di sebuah club dan bar kepunyaan keluarga Kim dimana reastaurant untuk hidangan akan para tamu bertepatan di lantai teratas dengan keadaan luar ruangan. Taehyung sibuk berbincang dengan teman lama yang sekarang bersanding sama seperti dirinya, ada sembilan orang termasuk Park Jimin, Kim Namjoon, dan Jung Hoseok disana.
Yoongi dan Jin datang bersama. Jin kenakan toxedo pink dengan kaos turtle neck berwarna putih didalamnya, manis sekali cocok dengannya apalagi sekarang Jin dengan perut buncit akibat perbuatannya dengan Kim Namjoon.
Yoongi mengenakan baju lengan panjang bahan seperti kain piyama terlihat licin tapi bukan piyama tak lupa choker kain senada dengan warna baju berwarna putih bersih senada dengan kulit pucat dimilikinya luaran toxedo berwarna hijau lumut tapi toxedo berada di lengan tak ia kenakan, tatanan rambutnya ia biarkan terjatuh lurus seperti keseharian tapi rambutnya terlihat lebih panjang dari sebelumnya mungkin akibat alat pelurus rambut yang sempat ia gunakan, riasan sederhana yang lebih memperlihatkan mata tajam kucing.
Jungkook menyabut kedatangan para kakak tercinta dengan memeluk kedua orang yang baru hadir dalam acara resepsinya. Yoongi dan Jin sambut itu dengan senang hati. Mereka saling menciumi pipi Jungkook gemas. Jungkook giring Yoongi dan Jin untuk bergabung bersama dengan para.
"Semoga kalian menikmati acara ini, tengah malam nanti kita akan bersenang-senang." Jungkook peluk lengan Taehyung, meminum wine yang Taehyung nimati sebelumnya.
"Hai Yoongi." Hoseok hampiri Yoongi sambil membawa dua gelas wine ia berikan salah satu ke Yoongi. Yoongi sambut gelas lalu meminumnya ia memang merasa haus saat diperjalanan tadi.
"Terimakasih Hoseok. Kau dengan siapa datang kemari?" Yoongi buka toxedonya, memperlihatkan dada yang sedikit terbuka. Hoseok dengan terbiasa membenahi baju Yoongi agar sedikit menutupi dada mulus tanpa cacat. Yoongi hanya tunjukan senyum, ia melihat sebentar keberadaan Jimin. Jimin melihat Hoseok dan Yoongi sedari tadi. Mereka saling tatap hanya sementara sebelum Jimin putuskan mengalihkan pada teman-teman mencoba mendengar percakapan kembali.
Hoseok lihat arah pandang Yoongi, ia tahu Yoongi dan Jimin sedang bermasalah dengan hubungan mereka. Hoseok ambil dagu Yoongi mengalihkan pandangan Yoongi dari Jimin untuk melihat kearahnya.
"Ingin menemuinya? Kau terlihat kacau dari dengan caramu melihatnya Jeon Yoongi." Hoseok elusi pipi Yoongi. Yoongi gelengkan kepala.
"Mungkin tidak saat ini, aku akan coba untuk tidak berharap banyak pada Jimin. Aku berharap bisa seperti itu. Hoseok-ah mau menemaniku?" Hoseok tersenyum mencium kening Yoongi. Sejak bersamanya Hoseok tak pernah melihat Yoongi yang seperti ini, seorang Jeon Yoongi yang mencintai seseorang hingga seperti ini.
_TBC_
Tetep aku lanjut disaat aku mau kerjain soal uas, demi kalian.
Gak enak juga kalo kalian lama banget nunggu ff ini. Selamat menjalankan keseharian kalian ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K O T I N
FanfictionIa tergambar seperti Nikotin. Semua yang ada pada dirinya seperti, tingkah laku, cara bicara, penampilan, setiap menit persecond sangat terasa candu.