"Taehyung~" Suara khas baru bangun Jungkook memanggil Taehyung, saat tidak menemukan Taehyung disampingnya. Jungkook menyipitkan kedua mata saat matahari siang sangat menyengat pengelihatan karena jendela terlihat sudah terbuka lebar. Malas untuk beranjak ia tidur kembali, menutup tubuh dengan selimut tebal hingga menutupi leher jenjang, Jungkook memanyunkan bibirnya kesal tadi malam ia sudah mencoba untuk menggoda Taehyung dan mengajak pria itu untuk benar - benar menjadi miliknya. Jungkook sangat ingin bercinta dengan Taehyung semalam, tapi Taehyung menolaknya mentah - mentah Taehyung selalu bilang, ada saatnya Jungkook dan dia untuk bercinta dengan legal. Jungkook kesal dengan Taehyung lagi. Jungkook ditolak bercinta dengan Kim Taehyungnya sudah kesekian kali.
Pintu kamar terbuka, terlihat Taehyung tanpa menggunakan atasan hanya menggunakan celana training dengan logo puma, keringat lumayan membasahi tubuh Taehyung, rutinitas yang dilakukan Taehyung terebiasa untuk berolahraga diruang gym yang ia miliki di mansion jika ada waktu luang. Jungkook menelan ludah dengan susah payah padahal hal seperti ini sering terjadi tapi salahkan hormon Jungkook yang sangat menginginkan Taehyung menerjangnya diranjang. Aneh memang seharusnya Taehyung yang selalu mempunyai keinginan untuk bercinta dengan Jungkook, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Taehyung menghampiri Jungkook yang masih ditempat tidur, menyibak selimut menutup tubuh berisi Jungkook, tubuh Jungkook sudah sepenuhnya terbebas dari selimut tebal.
"Sudah siang, bangunlah." Taehyung mendudukan dirinya di pinggir kasur. Mengusak rambut Jungkook lalu mencium kening Jungkook.
"Selamat hm- siang Taehyungie." Jungkook mendudukan dirinya memeluk Taehyung.
"Ayo makan." Taehyung melepas pelukan lalu berdiri Jungkook pun begitu, dicium pipi Jungkook lalu menggendong Jungkook didepan tubuhnya secara reflek Jungkook melingkarkan kedua kaki dipinggang Taehyung lalu memeluk leher Taehyung mereka keluar ruangan menuju meja makan. Disana sudah banyak sekali hidangan. Taehyung menurunkan badan gemil Jungkook, Jungkook mengambil sumpit lalu segera melahap hidangan didepannya. Benar - benar cara makan seperti kesetanan. Taehyung menggeleng lalu mencium dan menyesap wangi rambut Jungkook, mendudukan dirinya didepan Jungkook lalu ikut larut dalam makan bersama.
"Semua sudah siap, apa membatalkan pernikahan masih berlaku?" Jungkook menghentikan kunyahan, ia tundukan kepala.
"Taehyung maafkan aku." Jungkook mengigit bibir bawah, ini pertama kali ia benar - benar menjatuhkan sifat egoisnya demi Tahyungnya. Entah, saat melihat Taehyung marah besar dan melukai dirinya Jungkook sangat menyesal. Taehyung selalu menjaganya tidak pernah membuat kecewa sekali pun, sampai saat ini. Jungkook sungguh bangga dengan Taehyung. Susah untuk Jungkook mengungkapkannya, Taehyung sangat sempurna untuk hidup dan masa depan kelak.
"Bicara apa Jeon?"
"Kim Taehyung, calon Kim Jungkook meminta maaf sebesarnya." Air mata itu jatuh lagi, katakan Jungkook sangat cengeng tapi sungguh Jungkook tidak bisa mengungkapkan kata - kata apalagi.
"Jungkook, sudah aku bilang jangan menangis. Minum airmu dulu, tenangkan dirimu." Jungkook meneguk air dengan gugup.
"Aku sangat mencintaimu, demi Tuhan Taehyung." Pipi Jungkook memerah, ia menghapus air mata lalu mencoba tersenyum, senyum lirih dan terlihat banyak penyesalan. Taehyung menghampiri Jungkook, tertawa kecil, mengecup sensual bahu Jungkook.
"Aku lebih Jeon." Taehyung yang sibuk meciumi bahu Jungkook terhenti saat Jungkook berkata.
"Taehyung ini membuatku- geli yang terasa hm- Taehyung aku harus memperkosaku sekarang." Jungkook berdiri menarik tangan Taehyung menuju sofa ruang tengah, mendorong Taehyung hingga duduk disofa lalu Jungkook duduk dipangkuan Taehyung, Jungkook perhalan dengan gaya sensual membuka satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan hingga tiga kancing kemeja terbuka memperlihatkan dada putih mulus tanpa noda. Saat Jungkook ingin melepas kemeja yang ia kenakan Taehyung menahan tangan Jungkook menciumi kedua telapak tangan Jungkook. Jungkook menunduk ia sangat malu ditolak Taehyung lagi- lagi dan lagi kali ini, matanya sudah berkaca - kaca ia bangkit dari pangkuan Taehyung dengan cepat berlalu menuju kamar Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K O T I N
FanfictionIa tergambar seperti Nikotin. Semua yang ada pada dirinya seperti, tingkah laku, cara bicara, penampilan, setiap menit persecond sangat terasa candu.