19 [END]

7.8K 571 38
                                    

Diwajibkan ya sambil membaca
untuk puter music video di atas sampai cerita ini selesai.

Bruno Mars - Versace On The Floor🎵





Taehyung menidurkan setengah badan. Jungkook menurunkan celana parasut Taehyung, ini adalah kali pertamanya Jungkook melihat betapa menawannya kepemilikan suaminya, miliknya kalah telak dengan milik Taehyung terlihat sangat pria. Ukuran, panjang dan mengeras mengacuk lurus sangan mempesona bagi Jungkook.

Jungkook menelan ludah. "Wow." tanpa sadar Jungkook berucap. Taehyung naikan sebelah alisnya.

"Terpesona dengannya sayang?"

"Sangat. Kim ini bahkan melebihi ekspektasiku."

Taehyung mengempiskan perut rongga mulut Jungkook terbuka lihat dengan posisi sangat membuat Taehyung makin bangkit bagaimana tidak dengan menungging sambil menikmati kuluman milik Taehyung. Jungkook naikan-turunkan kepala Taehyung menggeram tertahan sambil mengelusi rambut hitam Jungkook menghela nafas sesal.

Jungkook tatap Taehyung dengan wajah lesu berkabut mulutnya masih bekerja, Taehyung singkirkan lagi rambut Jungkook ia ingin melihat Jungkook cantik melebihi dengan kondisi seperti ini.

"Kau sexy sekali."

Taehyung tekan kepala Jungkook, penis Taehyung berkedut Jungkook rasa itu sepertinya Taehyung akan mencapai puncak. "Jangan biarkan wajah cantikmu kotor dengan cairanku." Taehyung  tak sengaja menjambak rambut Jungkook membuat ia mendongak cairan Taehyung mengenai leher jenjang Jungkook sisanya berada di mulut Jungkook. Cairan masih menyemproti jakun Jungkook yang naik-turun menelan cairan Taehyung.

"Sial."

Taehyung angkat tubuh Jungkook, menindihnya menciumi Jungkook lagi dengan semborono mencium segalanya untuk melampiasan kenikmatan. "Aku akan melakukannya sekarang."

Jungkook memeluk leher Taehyung mengecup bibir sang suami memberi keyakinan bahwa Jungkook siap digagahi sekarang. Taehyung arahkan penis pada lubang suci Jungkook, memasukan benda asing perlahan Jungkook mulai bernafas terputus segera Taehyung ciumi bibir Jungkook lembut melumat-lumat memberikan sensasi.

"Kau baik?" Jungkook mengangguk. Jungkook semakin merasakan Taehyung didalam dirinya begitu juga dengan remasan Jungkook berikan pada rambut Taehyung.

"Tae-" suara parau Jungkook merasa tak nyaman Taehyung segera melumat Jungkook memaksa miliknya masuk menguasai Jungkook.

"Akh."

"Jungkook kau baik?" tanya Taehyung sekali lagi karna ia lihat dahi Jungkook tak nyaman.

"Perih, bergeraklah." perintah Jungkook membuat Taehyung menggerakan pinggulnya dengan perlahan ia juga ingin mencari kenyamanan. "Seperti itu aku merasa nyaman, Taehyung~"

Jungkook mulai dengan jeritan-jeritan kenikmatan tempo Taehyung makin mendominasi permainan Jungkook pun mengimbangi. Taehyung ambil kedua tangan Jungkook ia letakan keatas kepala Jungkook. Wajah nikmat bercampur dengan tubuh sentakan membuat Taehyung tergila-gila melihat Jungkook dibawahnya.

"Astaga kau membuatku sinting." Taehyung bisa setres jika melihat Jungkook seperti ini seterusnya jika mereka bercinta. Tanpa sadar kabut nafsu Taehyung lebih membara dengan sentakan keras memasuki Jungkook membobol Jungkook hingga habis Jungkook sangat menyukai permainan Taehyung dalam dirinya ini kali pertama dan sangat membuatnya melayang.

"Kim apa kita masih di bumi? ini luar biasa. Aku-" Jungkook keluar mendahului, Taehyung masih dengan gerakan masuk-keluarkan miliknya. Taehyung bantu Jungkook mengeluarkan cairan dengan tangannya.

"Kim Taehyung." saking Jungkook merasa ini sangat nikmat ia jambak rambut hitamnya tubuhnya keras dengan sentakan Taehyung. Taehyung bertahan tapi Jungkook kembali mengeluarkan cairan yang kedua kalinya keluar.

"Keparat kau iblis. Kau raja neraka yang mencoba membawaku ke surga hah- Taehyung ini luar biasa."

"Tutup mulutmu malaikat. Sial-"

"Taehyung! Jungkook!" ucap mereka bersama, sepuluh detik berlalu dan Jungkook sudah terisi penuh cairan Taehyung. Didalam terasa sangat hangat, mereka berciuman kembali tak lama Jungkook terkulai lemas mata bulat besar tertutup tanpa ada rasa peduli dengan pergerakan Taehyung menyelimuti tubtuh telanjang mereka. Mereka tertidur diluar dengan keadaan tubuh kedua tanpa sehelai benang, menghangatkan diri dengan pelukan, deburan ombak kencangnya angin laut tak mereka pedulikan malahan membuat mereka semakin merapatkan diri dengan kenyamanan.


_***_



Mata terpejam bergerak merasakan terbakarnya separuh kulit wajah tampan terkena sinar mentari secara langsung pepohonan dengan daun rindang tak mampu meneduhkan tubuh mereka. Kim Taehyung terbangun pertama, matanya menyipit akibat silau sinar matahari.

Ia alihkan pandangan merasa Jungkook menggeliat mencari kenyamanan. Taehyung peluki Jungkook erat menepuk kecil punggung Jungkook. Ciuman Taehyung di kening Jungkook lama membuat Jungkook membuka sebelah mata menyipit. "Kim."

Senyum pagi hari Taehyung berikan, Jungkook masih merasa silau karna matahari berhadapan dengannya. "Sinarmu kalah dengan sinar matahari sayang tapi kesempurnaanmu mengalahkan semua hal didunia ini."

"Kau mengigau?" Taehyung bercanda sambil menciumi semua bagian wajah Jungkook, Jungkook terkekeh geli mereka tertawa bersama. Taehyung bawa Jungkook pada pelukan posisi Jungkook berada diatas Taehyung, selimut menutupi keduanya.

Jungkook mainkan rambut Taehyung membuat model tatanan rambut yang berbeda-beda. Jungkook suka sekali rambut Taehyung halus dan wangi mint- bagaimana wangi pria sebenarnya.

"Aku tak ingin memohon tapi aku hanya ingin kau memberikan aku energi dipagi hari Jungkook."

"Apa sulit mengatakan untuk meminta ciuman pagi hari suamiku tercinta."

Jungkook ciumi kening Taehyung turun ke hidung lalu menyambut ciuman pagi pada bibir Taehyung mereka berciuman dengan senyuman menghiasi keduanya.

"Mau melanjutkan yang semalam?" Jungkook mengedipkan mata menggoda suaminya.

"Masih bertenaga?" Taehyung melipat kedua tangan untuk menumpu dibelakang kepala agar leluasa melihat sang pujaan.

"Tentu saja, sekarang giliranku." Senyum godaan Jungkook terlihat seperti jalang berkelas.

"Aku milikmu, jadi lakukan apapun semaumu." Taehyung naikan sebelah alis menantang.

"Aku mencintaimu."

"Aku pun begitu."





_END_


Terimakasih banyak untuk para readers sudah mau memcaba book ini dari awal sampai selesai dengan vote kalian dengan komentar kalian yang selalu bangkitin semangat untuk lanjut book ini.

Aku tutup book Nikotin pertama ini sampai disini. Salam sayang dari aku ke kalian ya.

N I K O T I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang