Selama diperjalanan tak ada percakapan diantara Jungkook dan Taehyung. Mereka masih sama-sama bungkam, hampir setengah jam mereka berdiam diri membuat Taehyung tak nyaman.
"Memikirkan Jimin dan Yoongi? Jangan terlalu keras sayang- itu urusan mereka." Taehyung elusi pipi Jungkook. Jungkook menurutkan jok mobil merebahkan diri mencoba menenangkan pikirannya.
"Sore nanti kita akan berangkat, istirahatlah." Selagi jalan tak terlalu hiruk pikuk, Taehyung elusi rambut Jungkook hingga Jungkook terlelap.
Setelah berjam-jam dalam perjalanan Taehyung sampai mansion memarkirkan mobil ditempat seharusnya. Lalu perlahan mengangkat tubuh Jungkook membawanya ke dalam kamar mereka.
Taehyung masuk ke ruang kerja, duduk dikursi menyelesaikan berkas-berkas yang belum terselesaikan karna ia akan berlibur dengan waktu lama bersama Jungkook.
Waktu sudah menunjukan kesiapan mereka menuju Bandara Incheon, Taehyung dan Jungkook sudah didalam mobil mereka, barang sudah beres. Mereka sudah perjalanan diantarkan oleh sopir Taehyung.
"Ibu bilang mereka semua di perjalanan menuju bandara juga ingin melihat kita pergi bulan madu." Jungkook peluk pinggang Taehyung ingin bermanjaan dengan Taehyung.
"Hah- aku malas, ibu pasti akan terlalu cerewet meminta yang tidak-tidak pada kita."
"Itu wajar Taehyung." Jungkook hanya kedikan bahu saja malas berdebat dengan Jungkook yang ada dia akan didiamkan Jungkook selama liburan.
_***_
"Ibu! Ayah!" Jungkook berlari mengejar rombongan orang tuanya dan Taehyung. Memeluk ibu dan ayahnya.
"Jaga diri baik-baik, jangan merepotkan Taehyung. Mengerti?" Jungkook menyunkan bibir.
"Tapi kan dia memang harus membantuku ibu."
"Kau mulai Jungkook." Ayahnya ikut menimpali.
"Ya ya ya ya ya." Jungkook beralih memeluk lengan Taehyung malas dengan kedua orang tuanya. Tuan Jeon dan Nyonya Jeon hanya menggeleng terlalu biasa dengan tingkah Jungkook.
"Oh ya untukmu Taehyung." Disaat ibu Taehyung bersuara, Taehyung mulai mencoba menarik nafas lalu membuangnya perlahan.
Taehyung coba tersenyum- lebih terlihat tersenyum paksa kearah ibunya. "Pertama jaga Jungkook dengan baik, kedua saat liburan harus menikmatinya jangan sia-siakan waktu, ketiga ingat ya ayah dan ibu meminta cucu segera, keempat saat kalian bercinta lakukanlah perlahan lakukan seperti pria sejati. Jangan kasar! Pokoknya kalian harus selalu berdekatan kemana pun."
Taehyung tanggapi kecerewetan ibunya dengan anggukan malas.
"Ibu tenang saja kita akan lakukan apa yang ibu inginkan." Jungkook angkat bicara membuat Taehyung lebih tenang.
_***_
Selama enam jam lebih hampir tujuh jam mereka dalam perjalanan dari Korea menuju Bali. Semu persendian mereka terasa melelahkan. Akhirnya mereka sampai juga untuk menikmati indahnya pulau Bali yang dimana selalu mereka idamkan saat menjalin pertunangan.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan ke villa yang akan mereka sewa dimana villa termahal di Bali dengan harga permalam 45 juta rupiah. Tak seberapa bagi Taehyung untuk harga 45 juga rupiah permalam.
Pentingnya kebahagiaan bukan pengeluaran. Taehyung hitungan detik saja sudah meraup keuntungan berlipa-lipat dari 45 juta rupiah permalam.
Sesampainya di villa Taehyung dan Jungkook mengurusi diri mereka sendiri tak ada kata pelayan untuk bulan madu. Jungkook hanya letakan koper yang tak banyak isinya karna ia lebih baik membeli pakaian di Bali saja ketimbang banyak membawa bawaan sama seperti Taehyung.
Kelelah akibat terlalu lama dalam pesawat Jungkook merebahkan diri di kasur kamar mereka dimana ruangan mereka besar sekali tak beda dengan mansion mereka tapi yang membedakan interior didalam sangat nuansa Bali sekali.
Taehyung keluar kamar mencoba nelihat-lihat keluar. Dekat pantai ada kasur yang berbentuk bulat disana sangat indah sekali tiduran dengan memandangi pantai.
Disuasana seperti ini Taehyung ingin sekali menyesap rokoknya. Ia keluarkan kotak persegi empat dari kantong menyesap betapa membuat tenang pikiran karna ulah si nikotin. Yah, semoga saja Jungkook tak menyadari jika Taehyung merokok. Masih sulit untuk melepas kebiasaan sebagai perokok.
_***_
Seorang pria sedang sibuk membaca berkas karna akan diadakan rapat dadakan dua jam lagi, keningnya mengkerut serius untuk membaca setiap detail laporan. Tak hanya laporannya tapi laporan temannya juga siapa lagi kalau bukan laporan Kim Taehyung yang sedang asik meliburkan diri untuk berbulan madu yang tak berjarak dekat dengan si pria calon ayah beberapa bulan lagi.
"Namjoon!" teriak seorang berbadan dua baru saja membuka pintu membawa kotak makanan di tangannya mengahmpiri sang suami, tak lupa memberi sang suami kecupan sayang.
"Hey, sudah aku bilang untuk beristirahat saja dirumah sayang." Namjoon membawa istrinya pada pangkuan.
"Aku bosan sekali dirumah. Kau selalu sibuk tak ada waktu untukku." Jin mengahapkan wajah ke Namjoon, memegang rahang suami tercinta sambil menatap memelas.
"Untuk saat ini tidak sayang, maaf ya- kau tahu gara-gara adikmu itu aku mengurus perusahaanku dan miliknya juga."
"Kau mau aku yang membantumu?" tawar Jin
"Tidak sama sekali- kau harus banyak istirahat, makan-makanan yang sehat. kau membawa kehidupan kita didalm sayang." Jin ciumi Namjoon lagi.
"Baiklah. Ayo makan dulu, sekertaris Lee bilang kau ada rapat dua jam lagi. jadi aku ingin makan denganmu setelah itu aku akan pulang sebentar menemui ibu dengan sopir Kang, aku malas dirmah aku ingin ada teman bicara. Kau mengizinkanku?" Namjoon mengangguk menggiring tangan Jin pada sofa ruangannya, menikmati makan siang mereka bersama.
"Kim Namjoon, tiba-tiba au merindukan Jungkook. Haruskah kita menyusu mereka."
"Kau- mulai." Jin hanya tunjukan cengiran pada Namjoon sambil mengelus perut buncitnya.
_TBC_
Soal harga sewa villa di Bali yang 45 juta itu aku gak boong. Itu seriusan di daerah Uluwatu, Pecatu.
Kalo kalian nanti mau bulan madu kesan boleh boleh aja asal mampu dengan semalam ngabisin uang segitu lumayan untuk beli mobil uang segitu tuh. Wkwkk
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K O T I N
FanfictionIa tergambar seperti Nikotin. Semua yang ada pada dirinya seperti, tingkah laku, cara bicara, penampilan, setiap menit persecond sangat terasa candu.