17

4.4K 513 15
                                    

Kaki bertelanjang tanpa menggunakan alas kaki membuat jejak pada pasir putih. Lari pagi adalah kebiasaannya ini tidak di mansionnya jadi ia berlari diatas pasir dengan kaki telanjang pada pinggir pantai. Deburan ombank terdengar sesekali kakinya terkena air laut.

Seorang duduk di kasur luar ruangan dimana ia kenakan piyama bergambar kelinci ia tatap saja terus menerus suaminya yang menggunakan baju kaps tanpa lengan celana pendek pantai tak lupa kaki yang bertelanjang terlihat sexy baginya.

"Kau sudah berlari selama empat puluh lima menit istirahatlah." Panggil si berpakaian piyama kelinci- Jungkook, sedikit meninggikan suara agar didengar sang suami.

Pria dengan kaos tanpa lengan menuju pasangannya. Duduk disebelah pasangannya tak lupa mengecup bibir Jungkook.

Jungkook hapuskan keringat yang menepel ditubuh Taehyung. Diwajah, leher, dan sekitarnya dengan handuk kecil yang awal emang ia bawa. Memberikan suami air mineral langsung di sambut dengan tegukan oleh Taehyung.

Jungkook pejamkan mata menikmati udara pagi yang menyegarkan. "Sudah mandi?" Jungkook menggeleng. Taehyung lepas baju atasnannya. Menarik tangan Jungkook menuju air.

"Kim jangan macam-macam airnya dingin sekali aku tak mau mandi disini." Taehyung angkat tubuh Jungkook membawanya mandi di pantai bersama.

"Taehyung!" Baju piyama Jungkook kenakan sudah membasahi seluruh badannya. Taehyung bawa Jungkook hingga air merendam ke batas dada Taehyung, Jungkook mengalungkan tangan di leher Taehyung. Lama kelamaan air tak terasa dingin lagi.

Mereka bermain-main dalam air. Tertawa melepas beban mereka hanya tersisa kegembiraan bersama.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sepuluh saatnya mereka sarapan. Sebelum sarapan selesai kegiatan mereka mandi bersama dipantai mereka membersihkan diri dengan saling memisahkan diri untuk mandi bersama.

Belum terbiasa, jika mandi berasama akan membuat Taehyung dan Jungkook hanya canggung satu sama lain.

Acara mandi mereka pun selesai, Taehyung sudah menunggu Jungkook di mena makan. Mereka makan berdua sambil bercerita apa yang bisa mereka ceritanan karna setelah ini mereka akan melanjutkan perjalanan ketempat-tempat wisata di Bali.


_***_



Di Korea selatan waktu menunjukan pukul dua belas siang. Helaan nafas pria dengan dokumen di tangannya malas untuk ikuti kerja hari ini karna mood hari ini tak baik baginya. Pintu kift terbuka memperlihatkan pria yang akan menjadi calon suaminya.

Wonwoo memasuki diri berada disamping Mingyu tanpa ada rasa ingin menyapa sedikit pun. "Kau tak memberi salam." Mingyu melihat wajah Wonwoo tertekuk pada kaca lift.

"Selamat siang." Sapa Wonwoo dengan tak minat.

"Kau sudah makan siang?"

"Belum."

"Kalau begitu ayo makan siang."

"Aku tak ingin makan bersamamu."

"Begitu? Ya sudah kalo begitu, apa aku harus bilang seperti ini. Wonwoo apa aku boleh makan siang bersamamu?" Mingyu mendekatkan wajah pada Wonwoo. Wonwoo dorong bahu Mingyu.

"Apa kau sedang mengejekku? Bahakan kau yang menciumku duluan."

"Maka dari itu makan siang bersamaku." Wonwoo pasrah mengikuti kemana arah perginya Mingyu. Mereka sudah di dalam mobil mencari tempat makanan yang akan mereka singgahi.

"Ayah dan ibu mengundangku untuk makan malam bersama nanti malam. Aku akan menjemputmu." Wonwoo menoleh kearah Mingyu.

"Ayah dan ibuku juga menyuruhku bersiap malam ini untuk menuju mansionmy." Mingyu hanya anggukan kepala.

"Kau masih berniat membatalkannya?" Pertanyaan Mingyu membuat Wonwoo menggeleng kepala.

"Aku tidak tahu."

Mingyu hela nafasnya merasa tak nyaman sama sekali.
Mereka sampai pada tujuan dimana restorant Korea tempat biasa Mingyu bersinggah makan siang.

Mereka duduk berhadapan, Mingyu sedari tadi memperhatikan Wonwoo yang tak kunjung membenahi moodnya.

"Ada masalah? Kau sangat memikirkan pernikahan kita? Tenanglah ada waktu untuk membatalkannya." Sekarang Mingyu yang moodnya tak beres. Wonwoo juga tak sahuti Mingyu.

"Kau tak mau makan disini? Kalau begitu ayo kita kekantor saja." Mingyu hendak berdiri, Wonwoo pegang tangan Mingyu.

"Aku makan. Duduk kembali."

"Kau saja aku akan menunggu di mobil." Mingyu berlalu menuju dimana letak mobilnya. Wonwoo ikuti Mingyu.

"Kim Mingyu." Wonwoo tarik tangan Mingyu. "Aku lelah bisakah kau tak membuatku semakin kesal hari ini."

"Sudah aku katakan kalau kau tak mau kau ada waktu untuk membatalkannya." Mingyu jadi tersulut emosi.

"Tidak- untuk sekarang."

"Peduli setan."



_TBC_

N I K O T I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang