1

19.7K 1.4K 40
                                    



Suara dentuman musik yang sangat keras bagi siapapun yang mendengarnya pasti akan membuat telinga kesayangan mereka berdengung.

Gemerlap lampu dipadu hiruk pikuk manusia dengan berbagai macam kegiatan seperti terlihat pasangan yang sedang bercumbu disofa dengan yang dominan meremas secara jantan bongkahan kenyal yang disebut bokong dari sang seduktif. Dipojok ruangan dua laki-laki saling mencumbu.

Club terkenal yang terletak di Itewon ini sering dikunjungi semua kalangan termasuk dari kalangan sesama jenis.
Pemuda cantik bermata bulat berbibir cherry dengan pipi yang agak gemil mendudukan bongkahan berisinya dikursi bartender dengan mimik yang membuat siapa saja pasti akan mengerutkan kening mereka. Helaan nafas berangsur singkat dan cepat tanda psikologis yang sedang tidak stabil.

"Berikan aku minum dengan kadar alkohol yang tinggi." Ucap bibir kemerahan milik pemuda yang sedang kesal itu. Moodnya benar-benar hancur.

"Hentikan kebiasaanmu Jeon. Apa kau tahu fakta tentang manusia hidup hanya dengan satu nyawa, kau tidak akan bisa menghindari fakta itu." Pria berprofesi sebagai bartender dengan pakaian sewajarnya bartender kenakan, tangan besarnya membawa gelas wine untuk diletakkan ditempat asal gelas. Berahang tegas, kokoh, hidung lancip mata tajam dan pipi tirus memanjang.

"Berbicaralah pada intinya Jung Hoseok " Ya, pria berprofesi sebagi bartender bernama Jung Hoseok. Pria itu tersenyum melihat lawan bicaranya yang tak lain adalah tunangan teman dekatnya itu merengut kesel dengan sesekali meminum cairan penghilang keseimbangan.

"Jangan terlalu banyak minum Jeon hm tidak- mungkin mulai sekarang aku harus terbiasa dengan marga Kim dan menghapus marga Jeon. Oh ayolah, dia akan mengkhawatirkanmu kau sudah dewasa aku tahu kau ada masalah dengannya setidaknya selesaikan secara baik-baik bicarakan dengan tuan Kim mu yang terhormat itu agar kau tidak mati meneguk banyak benda cair ini." Saran Hoseok membuat pemuda manis itu benar-benar jengah .

"Jangan bicarakan dia. Saat ini aku masih sepenuhnya bermarga Jeon." Gelas kaca berdenting kala jari telunjuk lentiknya membentur gelas kaca berisi cairan yang diminumnya.

"Jeon Jungkook. Aku akan membiarkanmu meminum beberapa teguk lagi untuk setengah botol yang sudah kau habiskan malam ini dan setelah itu pulanglah dia mengkhawatirkanmu. Asal kau tahu dia tidak akan main-main jika itu terkait denganmu calon nyonya ah bahkan kau bukan wanita maksudku calon tuan Kim, jangan lupakan tuan mu itu si penguasa di Korea Selatan ini. Kurang beruntung dan bersyukur apalagi kau ini."

Pemuda manis bernama Jungkook tidak menghiraukan apa yang diucapkan teman sang dominannya ia berjalan menuju lantai dansa . Meliukkan badan, tersenyum senang sesekali tertawa lepas berbeda dengan dalam psikolognya. Menikmati setiap alunan musik yang terputar.

Dilain sisi pria yang sedang duduk dikursi kepemimpinan perusahaannya dengan tantanan dewasa balutan toxedo bermerek dengan kualitas tak ada tandingannya. Surai hitam memanjang dengan sesekali diusak acak yang mencoba menutupi dahi tegasnya. Hembusan nafas sebari keluarnya kepulan asap bersifat nikotin. Merasa gusar dengan keadaan hari ini. Ia sangat kesal dikarenakan tunangannya siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook yang seminggu lagi akan mengganti marganya menjadi Kim.

Pemuda cantiknya itu benar-benar membuatnya pusing bahkan seharian ini ia diacuhkan dan sangat terlihat menghindarinya.
Kim Taehyung benar-benar bingung dengan sifat Jungkook yang sangat moody. Tetapi ia tidak bisa lepas dari pemuda cantiknya, Taehyung tahu semua tentang Jungkook keegoisan pemuda itu, kemanjaan, dan sifat moody milik Jungkook. Menghindari seseorang yang sempurna seperti Kim Taehyung adalah kesalahan terbesar bagi Jeon Jungkook. Siapa yang tidak tahu The Gims Corp? Perusahaan otomotif terbesar diKorea Selatan sana adalah miliknya.

N I K O T I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang