15

4.6K 568 15
                                    

Pagi-pagi sekali tadi Jungkook pulang kerumah lamanya, rumah kedua orang tua dan kakaknya Yoongi. Jungkook membawa barang-barang keperluan Yoongi untuk dimasukan kedalam mobil, di kursi kemudi ada Taehyung yang akan siap mengantar Yoongi, Taehyung terlihat sedang berbincang diponselnya.

"Sudah beres semuanya?" tanya Taehyung, telpon ia sudahi untuk melakukan panggilan. Jungkook sudah duduk disamping Taehyung, Taehyung kecup pipi Jungkook. "Kau tak memberiku ciuman pagi tadi."

"Kau sudah mencium pipiku juga kan." Jungkook pasang seltbelt.

"Aku maunya bibir, Kim Jungkook." Jungkook menatap malas Taehyung sebentar, lalu ia ciumi bibir suaminya dengan lembut. "Sudah?" Taehyung menggeleng, mencium dalam Jungkook. Asiknya bermesraan didalam mobil Yoongi yang datang hanya menghela nafas, memasuki dirinya kedalam dikusi penumpang belakang. Pintu tertutup disaat itu pun Jungkook dan Taehyung saling lepaskan tautan.

"Kalian lanjutkan saja nanti ya aku tak mau terlambat hari ini." Jungkook hanya tertawa sedangkan Taehyung dengan wajah tak moodnya.

Yoongi mengirimi Hoseok pesan untuk memberitahu jika pagi ini ia akan meningglkan Korea dibalas Hoseok dengan menyusul ke Bandara untuk melihat keberangkatan Yoongi.

Sampainya di Bandara, Taehyung mengetik pesan membalas pesan tak tahu siapa." Kita masuk saja ikut aku saja. Aku ingin menemui Hoseok dia sudah sampai duluan disini." Jungkook sedari tadi tak ingin melepaskan tangan Yoongi terus-terusan saja Jungkook genggam, urusan barang-barang dan koper sudah Taehyung urus ia tahu Jungkook ingin sepuasnya dulu berada bersama Yoongi.

Tak lama berjalan seseorang melambaikan tangan satunya pria dengan pakaian kemeja tapi tetap terlihat tampan- Hoseok, satunya lagi pria dengan pakaian casual menyesuaikan style musim bulan ini- Jimin.

Mereka bertiga hampiri dua pria tampan, Yoongi mengeratkan genggaman tangan pada Jungkook melihat Jimin hanya akan membuat Yoongi semakin berat untuk pergi dan ingin selalu berada disamping Jimin.

Jungkook kertukan kening genggamannya terasa berbeda lebih mengerat, Jungkook perhatikan Yoongi dan Jimin bergantian. Dimana Yoongi menatap Jimin sendu sedangkan Jimin berpura-pura tertarik melihat objek lingkungan bandara yang setiap orangnya menyibukan diri sendiri.

"Selagi menunggu aku belikan minum dulu." Hoseok tersenyum meninggalkan empat orang disana.

"Hoseok aku ikut, aku ingin beli cemilan juga." Taehyung menyusul sambil tak lupa membawa tangan Jungkook pada genggamannya.

"Ah-" Yoongi gigit bibir bawahnya. "hm- terimakasih sudah datang untuk mengantarku juga." Yoongi coba mendekat pada jimin tak enak jika terlalu berjauhan dengan membuka percakapan lebih dulu.

"Terimakasih? Jika aku tahu kalau disini hanya melihatmu aku tak akan pernah ingin datang. Taehyung memintaku datang kesini tapi dengan alasan bukan keberangkatanmu." Nada Jimin sangat ketus

"Ah benarkah. Maafkan aku, aku terlalu senang kau disini maka dari itu aku hanya mengira saja." Yoongi garuki belakang kepala, ia sangat malu terlalu mengaharapkan Jimin akan peduli dengannya.

"Jimin-ah, setelah menyelesaikan semuanya di Paris aku akan kembali dan bersamamu lagi. Aku mohon tunggu aku, setelah aku kembali aku mau kau melamarku secepatnya. Bagaimana? Kita akan menyusul Jungkook dan Taehyung, aku sudah putuskan itu dan kau pasti menginginkannya bukan? jadi ayo lakukan, tunggu aku sebentar lagi." Yoongi berbicara itu tak lupa dengan senyum termanisnya dengan sangat bahagia.

"Jangan berharap terlalu tinggi Jeon Yoongi-ssi, itu tak akan pernah terjadi."

"Aku akan meningglkan dunia permodelan agar aku bisa bersamamu kembali Jimin. Tapi setelah satu langkah ini saja Jimin, aku mohon." Yoongi ambil tangan Jimin ia letakan pada dada kirinya. "Aku berjanji padamu." Jimin tarik tangannya mengambil ponsel.

"Kembali kau atau aku yang angkat kaki dari sini." Panggilan Jimin putuskan ia masukan kembali ponsel pada kantong celana. Jimin tadi telpon Hoseok. Bibir Yoongi bergetar, ia menunduk. Air matanya tak bisa tahan lagi.

Taehyung, Jungkook, dan Hoseok datang dengan berlari tergesah. Berlarinya mereka hanya menemukan Jimin disana dengan menatap mereka tajam. Yoongi sudah tak ada ia lebih baik tak bersama dikediamannya dengan Jimin tadi ia menunggu di tempat berbeda hanya menunggu semenit lagi untuk keberangkatannya. Sepanjang perjalanan tadi Yoongi sibuk untuk mengampus air mata, menangis dalam diam.

"Dimana Yoongi Hyung?" Tanya Jungkook dengan tak tenang.

"Pergi." Jimin sahuti dengan santai.

"Pergi kau bilang, masih ada waktu sedikit lagi. Kau apakan Hyungku Park Jimin."

"Beritahu Hyungmu jangan terlalu banyak berharap padaku. Kami sudah selesai, tak ada kata untuk kembali lagi." Taehyung mulai tertarik dengan perkataan Jimin.

"Jimin-ssi perkataanmu membuatku tersinggung, teman." Tatapan Taehyung mulai tak bersahabat pada Jimin.


PLAK


Tamparan keras mengenai pipi Jimin yang dilakukan Jungkook. memberi pelajaran pada mulut busuk Jimin. "Pria brengsek. Jadi kau yang membuat Yoongi Hyung pergi duluan! dasar bajingan kau Park Jimin! Kau tahu bagaimana sulit dirinya meninggalkanmu disini. Dia seperti orang gila yang mencintai pria sebodoh dirimu."

Taehyung biarkan Jungkook melakukan itu pada Jimin, ia juga tak suka dengan cara Jimin. Hoseok hanya mengepalkan tangan sedari tadi mencoba menahan emosi dan tak buat keributan. Hoseok berlalu mencari dimana keberadaan Yoongi, berlari sebisanya, nafasnya terputus-putus akibat kurangnya pasokan oksigen.

"Hoseok." Hoseok balikan badan segera ia hampiri Yoongi. Mencium bibir Yoongi begitu saja. Yoongi terkejut atas perlakuan Hoseok, tapi setelah itu Yoongi biarkan Hoseok. Hoseok lepaskan tautan memeluk Yoongi.

"Selamat tinggal, selalu jaga kesehatanmu, berhati-hatilah, menangkan apa yang seharusnya kau citakan, jangan terlalu memaksakan diri Yoongi." Yoongi hanya tersenyum dengan air mata menetes akibat tersentuhnya ia dengan perlakuan dan semuanya yang ada pada Hoseok.

"Aku akan mengabarimu sesampainya disana. Terimakasih banyak Hoseok."

"Apapaun untukmu Jeon Yoongi." Hoseok lambaikan tangan mebiarkan Yoongi berlalu. setelahnya ia kembali meninggalkan bandara. "Kau brengsek juga Hoseok, dengan mencium Yoongi berani sekali kau ini." Hoseok marahi diri sendiri sangat lucu mencium mantan kekasih tanpa memikirkan apapun.




_TBC_

N I K O T I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang