Jimin sudah berada didepan pintu kamar Taehyung membuka pintu itu perlahan melihat Jungkook yang masih setia memeluk tubuh kecil dan kurus Yoongi. Jimin tersenyum pada Jungkook lalu menghampirinya Jimin mengangkat perlahan tubuh Yoongi menggendong bride style dengan sangat kewaspadaan agar Yoongi tidak bangun.
"Hyung sudut bibirmu luka mau ku obati?"
Suara bisikan Jungkook hanya ditanggapi gelengan oleh Jimin. Diletakkan Yoongi dengan posisi yang benar menyelimuti Yoongi lalu mengecup kening Yoongi. Jimin duduk disamping kasur masih enggan melihat yang lain selain wajah damai Yoongi yang tertidur lelap. Jungkook perlahan keluar dari kamar menuju dapur mengecek bahan makanan yang berada dikulkas. Sudah lengkap cocok untuk makan malam bersama nanti. Lalu Jungkook menuju belakang rumah melihat Taehyung yang sedang menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air kolam. Jungkook duduk dipinggir kolam kakinya sudah masuk kedalam air ia hanya memperhatikan Taehyung yang sekarang mencoba untuk menghampiri keberadaannya sedang duduk dipinggir kolam.
"Jangan terlalu lama didalam air nanti masuk angin- hey kemarilah sebentar bibirmu terluka Jimin Hyung juga sama, apa kalian habis adu jontos?"
Taehyung menganggukan kepalanya mendekat pada Jungkook sesuai perintah Jungkook, Taehyung yang berenang dengan bertelanjang dada bawahan hanya dilapisi boxer, Taehyung memeluk pinggang Jungkook setelah ia menghadap pada pujaan hatinya, Jungkook merapihkan tatanan rambut Taehyung yang basah agar tak menutupi dahi dan juga mata Taehyung. Setelah rambut itu sempurna memeperlihtakan wajah tampan tanpa cacat Jungkook mengelus luka Taehyung dengan ibu jarinya.
"Kenapa kalian kekanakan sekali, kalian sudah dewasa kenapa tidak membicarakan baik – baik atau kau menantangnya Kim? Kim apa perlu aku membuat wajah Jimin Hyung bonyok. Maupun itu salahmu atau salah Jimin hyung aku akan menghabisi Jimin Hyung! Dia membuat wajah tampanmu cacat."
Jungkook mulai banyak bicara biasa jika Taehyung seperti ini Jungkook pasti akan berceloteh tidak ada habisnya. Seperti kata Taehyung tadi Jimin bisa saja mati ditangan Jungkook.
"Bisa dibilang seperti itu, ya aku yang menantangnya. Aku hanya ingin si pendek itu melampiaskan kekesalannya ia menangis didepanku itu sungguh membuatku geli tapi jika ia seperi itu berarti ia sangat gusar dengan keadaannya sekarang terutama itu sudah pasti menyangkut masalah Yoongi Hyung. Apa Jimin mau menemani Yoongi Hyung?"
Taehyung memeluk gemas Jungkook mengusel kepala pada perut datar Jungkook.
"Hm mungkin sekarang mereka sedang tertidur bersama, Yoongi Hyung sangat mencintai Jimin, Kim. Hanya saja mereka kurang berbicara dengan kepala dingin. Saat sebelum aku menuju club Yoongi Hyung menangis dirumah ia bererita denganku kalau ia akan ke Paris kemungkinan akan mentap disana ia sangat keberatan akan itu ia menangis karna ia akan meninggalkan Jimin ia hanya memikirkan Jimin,sedangkan ini adalah keinginan Yoongi Hyung ia sangat menunggu saat – saat seperti ini. Bukankah aku terlalu egois Yoongi Hyung selalu mengalah padaku, aku merasa sangat bersalah. Aku tak pernah melakukan apa – apa untuk Yoongi Hyung sedangkan ia mempertaruhkan cita – citanya Kim demi aku, demi adik yang tidak pernah berbuat apa – apa pada kakaknya sendiri."
Taehyung mencium paha Jungkook mungkin bisa menenangkan Jungkook agar tak menangis karna dilihat mata itu sudah berkaca – kaca.
"Hey Yoongi Hyungmu melakukan itu iklas untukmu, kau kan bayi besarnya. Kau tahu setahun yang lalu tepatnya bulan Juni bagaimana ia menangis maraung – raung didepanku bahkan menendang kakiku tepat ditulang kering saat menemuiku dikantor khusunya diruanganku, ia menangis seperti seorang kesetanan hanya karna aku segera ingin mengajakmu kepelaminan setelah ia lelah menangis lalu ia mendudukan dirinya di dudukanku kurang sopan apalagi Hyungmu itu, lalu ia menatapku sendu ia mengatakan ia akan mengalah demi dirimu Jungkook, Yoongi ingin melihatmu bahagia dan apa yang kau inginkan akan terwujud secepatnya. Setelah itu kau pasti tahu kan apa selanjutnya Hyungmu lakukan demi dirimu, kau tahu kan Yoongi Hyungmu sangat posesif dengan siapa saja yag dekat denganmu bahkan aku yang sudah bertahun – tahun bersamamu dibelakangmu ia sangat sangar padaku didepanmu ia sangat lembut bahkan selembut sutra ck. Tapi akhir – akhir ini ia tak sempat memakiku yah mungkin karna sibuk memikirkan Jimin dan kepergiannya. Jungkook kau sangat beruntung memiliki Yoongi. Kau harus menjadi adik yang baik untuknya, memberi kasih sayang tak ada habisnya, harus menjadi suka dukanya, ia hanya butuh itu darimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K O T I N
FanficIa tergambar seperti Nikotin. Semua yang ada pada dirinya seperti, tingkah laku, cara bicara, penampilan, setiap menit persecond sangat terasa candu.