"Mungkin tidak saat ini, aku akan coba untuk tidak berharap banyak pada Jimin. Aku berharap bisa seperti itu. Hoseok-ah mau menemaniku?" Hoseok tersenyum mencium kening Yoongi. Sejak bersamanya Hoseok tak pernah melihat Yoongi yang seperti ini, seorang Jeon Yoongi yang mencintai seseorang hingga seperti ini.
Yoongi habiskan waktu berbincang dengan Hoseok tentang banyak hal termasuk bagaimana Hoseok dulu menjadi kekasih Yoongi. Saat asik berbincang ada seseorang pria dengan balutan toxedo abu rambutnya menutupi dahi Yoongi kenal orang itu.
"Hm- Yoongi Hyung apa kau melihat dimana Jungkook?"
"Ah Kim Mingyu, Jungkook- tadi dia berada disini dengan Taehyung dan yang lain kemungkinan sedang menemui para tamu yang baru kunjung." Yoongi memeluk Mingyu tak lama hanya tanda sapaan.
"Kalau begitu aku mencarinya dulu-"
"Kim Mingyu!" Jungkook datang dengan heboh memeluk Mingyu gemas. "Terimakasih sudah datang."
"Tak masalah lagian memang harus datang kan. Oh ya bagaimana rasanya sudah resmi Jeon- oh tidak maksudku Kim." Mingyu masih memeluk pinggang Jungkook.
"Tentu saja aku senang sekali. Kau tahu ibu dan ayah sudah ingin cepat menimbang cucu. Mereka kira gampang untuk mendapatkannya, Taehyung sangat sibuk bekerja kami bisa menghasili bayi kapanpun." Jungkook memanyunkan bibir. Mingyu cubit bibir Jungkook.
"Sudahlah, memang wajar kan setelah menikah kalian harus punya keturunan hanya orang bodoh yang tidak menginginkan seorang anak Kim Jungkook-ssi." Jungkook lepas tangan Mingyu yang memeluk pinggangnya.
"Kau membela ayah dan ibu. Aku tak mau bicara padamu."
"Oh ayolah Jungkook jangan kekanankan lagi. Rubahlah sifatmu itu segera."
"Biarkan saja!"
"Suka sekali mengelak." Mereka berdua menoleh saat ada seorang berdehem dekat mereka. Taehyung datang memeluk pinggang Jungkook posesif.
"Oh tuan Kim Mingyu kau datang? Jangan berani keterlaluan dengan Jungkook sebelum kejadian kali pertama disini." Jungkook cubit pinggang Taehyung.
"Taehyung! Kau apa-apaan!" Taehyung hanya elusi rambut Jungkook.
"Hanya bercanda sayang kenapa serius sekali." Jungkook cubiti Taehyung lebih menyiksa lagi. Taehyung pegang tangan Jungkook yang asik mencubitinya lalu mencium bibir Jungkook sekilas agar Jungkook diam. Benar saja setelah itu Taehyung dapati semburan merah di pipi berisi Jungkook.
Mingyu lihat semua- tak ada kecemasan, cemburu, atau iri hati. Ia senang melihat Jungkook yang bahagia dengan Taehyung.
"Hyung!" Teriak seorang menghampiri Taehyung memeluk leher Taehyung dari belakang.
"Kenapa kau bisa disini? Bersama siapa?" Pertanyaan Mingyu membuat Taehyung menoleh melihat siapa si pemeluk. Ternyata Wonwoo tetangga masa kecil.
"Bersama supirmu, kau meninggalkanku bodoh! Kau tahu ini pesta jadi aku harus banyak bercakap agar menarik." Jawaban Mingyu membuat Mingyu menekan kening dengan tangan, merasa pusing secara tiba-tiba.
"Dasar tidak jelas." Ejek Mingyu.
"Apa kau bilang! Ucapkan sekali lagi akan aku lapor Tuan Kim!" Mingyu tutup kedua telinga mencoba tak hiraukan omongan Wonwoo.
Jungkook dan Taehyung bingung kenapa mereka terlihat saling kenal dan kenapa juga Wonwoo datang dengan supir Mingyu.
"Sebentar- hm apa kalian sudah saling kenal semenjak kejadian itu?maksudku lebih dekat." Jungkook bertanya perlahan sambil tangan memeluk lengan Taehyung menatap bergantian Mingyu dan Wonwoo.
"Hyung aku benar-benar sial. Orang tua kami bahkan menjodohkan kami. Ini hal tergila dalam hidupku. Aku ingin cerita tapi kau sibuk."
"APA!" Kini Jungkook yang merasa pusing dengan pernyataan Wonwoo.
"Jodoh memang tak kemana ya. Selamat untuk kalian. Semoga cepat menyusul. Lagian berciuman di lift sudah menjadi pertanda." Taehyung tahan tawanya.
"Menyusul? Aku ingin manangis sekarang juga!" Wonwoo kelipat kedua tangan didadanya.
"Hey Kim Mingyu, awas saja kau pulang tak bersamaku kupastikan Tuan Kim memanggilmu keruangannya besok." Wonwwo tunjuk Mingyu.
"Tukang ancam." Mingyu mendengus. Jungkook dan Taehyung hanya melihat mereka dengan kegelian mereka. Lucu saja menontoni Mingyu dan Wonwoo berdebat.
_***_
Waktu menunjukan tengah malam dimana acara yang dinanti-nanti akan mulai. Seluruh para tamu menuju kelantai dasar dimana club malam disana. Gemerlap lampu berbagai waran lebih terlihat remang mengisi seluruh ruangan dengan musik pengiring membuat siapa saja akan reflek menggerakan tubuh sesuai irama.
Semua orang kebanyakan melepas toxedo yang membalut tubuh mereka. Saatnya bersenang-senang hanya itu dipikiran semua.
Pakaian Jungkook kenakan sekarang terlihat tipis memperlihatkan elok tubuhnya warna merah darah menyelimuti tubuh atasnya pakaian seperti Yoongi namum tak mirip sekali dan tanpa choker. V neck Memperlihatkan dada Jungkook hiasan wajah Jungkook pun lebih terlihat nakal dan menghoda berbeda dari yang tadi.
Jungkook gunakan anting sedikit panjang diarea telinganya. Taehyung berganti dengan kemeja hitam, dibagian lengan ia lipat hingga memperlihatkan urat tangan.
Mereka berdua menaiki panggung tak lupa dimasing-masing tangan membawa minuman beralkohol.
"Terimakasih untuk semuanya. Aku tahu ini acara yang kalian tunggu-tunggu jadi selamat menikmati hingga pagi menjelang!" Jungkook berteriak dibantu mic sebelumnya sudah tersedia.
Taehyung menambahi. "Aku harap kesenangan kalian membawa pengaruh untuk kamu selalu berbahagia. Selamat menikmati."
Taehyung dan Junggkook mengangkan ke dua gelas berisi minuman ke atas. Semua mengikuti, mengangkat gelas masing-masing ke atas.
"BERSULANG."
Alunan musik berganti dengan lebih beat. Terlihat tiap-tiap pasangan yang datang nampak lebih intim dengan tarian mereka. Termasuk Jungkook dan Taehyung yang dipanggung dengan elokan tuhuh Jungkook sambil mengalungkan kedua lengan pada leher Taehyung.
Menatap Taehyung dengan tatapan menggodanya. Taehyung biarkan Jungkook menikmati alunana musik dan tariannya. Ia tersenyum sinis pada Jungkook, memeluk pinggang Jungkook sambil memberinya ciuman panas.
Taehyung ciumi abis Jungkook tangan Taehyung remasi bongkahan belakang Jungkook sangat terasa akibat celana yang Jungkook kenakan sangat tipis.
"Ngh-" Jungkook sengaja memajukan tubuh agar rapa dengan Taehyung menggesek kepunyaannya pada milik Taehyung.
"Jalang." Taehyung masih meremas pantat Jungkook, kini Taehyung beralih pada leher Jungkook. Menciumi agar memberi rangsangan yang terbaik bagi Jungkook.
END/TBC
Enggak bisa tidur dan gak konsen untuk uas dosen killer besok jadi aku lanjut
Huhu.. gak tau deh nasib besok kaya gimana pas udah baca soal.
Selamat menikmati malam kalian dengan ff ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K O T I N
FanfictionIa tergambar seperti Nikotin. Semua yang ada pada dirinya seperti, tingkah laku, cara bicara, penampilan, setiap menit persecond sangat terasa candu.