Kehangatan

1K 45 0
                                    

Vanesa tak mampu menahan air mata nya ,ia membalikan tubuh nya dengan posisi Galaxy masih memeluk nya. Tangan Vanesa terarah untuk menakup wajah Galaxy dan menghapus air mata yang membasahi pipi cowo ini ia tersenyum di sela tangis nya.

"Aurel.."

"Jangan nagis.."ucap Vanesa. "Tersenyum lah ".

"Jangan pergi Aurel.."

Berto menjauhkan Galaxy dari Vanesa ,dan tersenyum meminta maaf atas tingkah laku sahabat nya.

"Gal itu bukan Aurel ,itu Dokter Vanesa.."ujar Berto memberi tahu.

"Nggak dia Aurel dia adik kembar gua!. Aurel kamu Kemana aja selama ini..?"

"Itu bukan Aurel sadar Bro!"ujar Berto yang mulai tersulut emosi ia takut membuat Dokter yang memeriksa sahabat nya merasa tidak nyaman.

"Aurel.."seru Dante dari ambang pintu IGD Vanesa menoleh.

" kalian apa kabar ?"Tanya Vanesa terhadap Galaxy dan Dante.

"Aurel.."seru Dante berlari kecil ke arah gadis ini dan memeluk tubuh nya erat.

"Kamu kemana aja Dante kangen.."

Air mata semakin deras membanjiri pipi Vanesa ,ia membalas pelukan Dante ia juga sangat merindukan sahabat kecil nya.

"Aku---". "Vanesa! Kau di cari Victor.."ujar Mirana yang memotong ucapan Vanesa.

Mereka semua menoleh ke arah suara ,disana terdapat Mirana dan Victor sedang berdiri menatap bingung Vanesa dan Dante yang sedang berpelukan. Victor melangkah cepat menghampiri adik nya ,ia menarik Vanesa dari pelukan Dante.

"Apa yang sedang kalian lakukan?. Kau! Kenapa kau memeluk Vanesa ku?!."Tanya Victor dengan nada marah.

"Dia Aurel ku!"seru Galaxy tajam.

Mendengar nama lama Vanesa di sebut Victor diam mematung.

"Kak Victor ?"Ucap Vanesa memegang bahu sang kakak.

"Dia siapa Vanesa?"Tanya Victor dengan suara lirih.

"Dia.. Galaxy"ucap Vanesa mengecilkan suara nya. "Kakak kembar Nesa".

Deg!. Victor kaget hal yang ia takut kan terjadi Vanesa nya bertemu dengan kakak kandung nya ,ia takut jika Vanesa nya di rengut dari nya tanpa sadar air mata menetes dari pelupuk mata nya.

"Hi why you cry?"Tanya Vanesa menghapus air mata yang menetes dari mata teduh kakak nya.

"Vanesa nggak akan meninggalkan kakak Victor kan?"Tanya Victor takut.

"No aku nggak akan meninggalkan kakak tertampan ku"

Victor langsung membawa tubuh mungil Vanesa ke dalam pelukan nya ,air mata nya kembali menetes rasa bahagia menyelimuti perasaan nya Vanesa-nya tidak akan meninggalkan diri nya.

"Aku tidak akan meninggalkan Kakak tertampan ku ,kakak tersayang ku bagaiman bisa Nesa ninggalin kalian kalau Vanesa sendiri tidak bisa hidup tanpa ada nya kalian.."ucap Vanesa tulus dari lubuk hati nya.

"Kakak Victor menyayangi mu.."

"Nesa lebih menyayangi kakak.."

Victor meluruhkan pelukan nya dan menghapus air mata nya kasar.

"Mommy and Daddy tadi menelepon ku--"

"Benarkah? Mom and Dad menelepon kakak?. Apa kata mom and Dad? "Tanya Vanesa dengan mata yang berbinar.

"Heh! Kebiasaan kau memotong ucapan Victor.."seru Mirana meledek.

Vanesa memajuhkan bibir nya mendengar ledekan dari sang sahabat ,Victor terkekeh dan mengacak rambut Vanesa karena gemas melihat tingkah sang adik.

About me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang