Kimberly problem's

781 31 0
                                    

Orang itu tersenyum melihat ekspresi waja Vanesa.

"Mengingat kejadian itu Nona??".

"Ba-ra "

Laki-laki itu--Bara--tersenyum miring karena gadis yang ada di hadapan nya masih mengingat nama nya.

"Lama tidak bertemu Aurel"

Vanesa memundurkan langkah nya karena Bara melangkah maju.

"Kamu makin cantik dengan Jazz putih itu sayang"

"Kenapa kamu bisa berada di sini?"Tanya Vanesa mencoba biasa saja.

"Untuk menemui mu Nona Aurel"Bara memberi jeda pada ucapan nya ,ia melihat tanda pengenal yang menempel di jazz putih yang Vanesa kenakan.

"Atau.. lebih tepat nya Nona Vanesa.."

Gadis ini menghentikan langkah nya ,dan menatap datar Bara.

Jarak mereka sudah menipis ,tang kanan Bara terarah untuk membelai wajah Vanesa namun gadis ini menepis tangan nya kasar.

"Jangan mencoba untuk menyentuh saya dengan tangan anda!"Seru Vanesa tajam.

Bara tertawa dan bertepuk tangan mengejek.

"Rupanya kamu telah berani sayang"

"Tutup mulut anda ,dan cepat anda pergi dari sini atau saya akan melaporkan anad ke pihak yang berwajib..!".

Lagi-lagi Bara tertawa.

"Rupanya kehidupan baru mu telah membuat mu berubah Nona Stefano.."

"Mau apa anda berada di sini!?"

"Slow babe ,aku ke sini untuk menuntaskan balas dendamku yang dulu sayang.."seru Bara sambil mengelus pipi Vanesa.

Lalu berahli ke Bibir gadis ini ,sungguh apa yang Bara lakukan membuat nya takut dan mengingat kejadian di mana laki-laki ini hampir mencium nya.

Seorang yang bersembunyi di balik kardus mengepalkan kedua tangan nya.

"Milik mu ini masih menggoda sayang"seru Bara.

Vanesa mendorong kasar Bara.

"Jangan coba-coba melakukan itu Tuan Pratama!"

"Lebih baik anda  pergi!".

"Baik lah ,tapi bagai mana? Seperti nya rencana Kimberly untuk membuat mu tersingkirkan dari keluarga mu berhasil bukan??"

"TUTUP MULUT ANDA!"

Bara tertawa. "Seperti nya aku harus bertemu dengan Kimberly dan bermalam seperti dulu bersama nya  ,setelah itu melakukan rencana ku yang dulu.."tutur Bara.

Wajah Vanesa sedikit ketakutan dan Bara senag melihat itu.

"Tidak usah takut sayang"Bara menepuk puncak kepala Vanesa.

"Saya bilang jangan sentuh saya dengan tangan kotor anda!"

"Hahaha ,baik-baik aku tidak akan menyentuh mu Vanesa ,tapi sedikit bermain-main dengan Kimberly untuk membalas kan dendam ku seperti nya lebih menarik"Seru Bara mengusap dagu nya seperti berfikir.

"Apa pun yang anda lakukan terhadap keluarga itu saya tidak perduli "

"Baik lah ,sepertinya Kau tidak perduli dengan keluarga itu lagi"seru Bara.

About me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang