Dia

774 36 0
                                    

Vanesa dan kedua orang tua kandung nya sedang berada di Resto tempat pertama mereka bertemu kembali ,sekarang mereka sedang menunggu pesanan mereka. Tak ada obrolan di antara mereka hanya ada obrolan lewat mata yang di lakukan oleh Orlan dan Olivia ,sungguh Vanesa tidak suka berada di situasi seperti ini berhadapan dengan orang yang sudah meninggal kan nya tanpa obrolan sama sekali itu sangat canggung bukan?.

Mungkin bagi Kimberly hal biasa ,tapi bagi diri nya? Tidak ini baru pertama kali nya.

"Ini pesanan nya "keheningan mereka terpecahkan karena kehadiran pelayan yang membawa pesanan mereka.

"Terimakasih.."ujar Vanesa.

Setelah itu pelayan tersebut pergi ,dan terjadi keheningan lagi di antara merka. Sebenar nya Vanesa ingin memulai obrolan namun ia merasa canggung dan ia tidak mempunya topik apa pun.

"Silakan di makan.."sampai suara Orlan yang mengintrupsi keheningan ini.

"Kalo kurang silakan pesan lagi"

Vanesa hanya mengangguk dan tersenyum tipis menanggapi ucapan Orlan.

"Itu bukan nya makanan kesukaan kamu ,kenapa tidak di makan??"Ujar Olivia.

Sungguh saat ini juga ia ingin tertawa ,lebih tepat nya mentertawakan diri nya karena orang yang melahirkan nya tak tahu makanan kesukaan nya.

Vanesa menghela nafas nya. "Sebelum nya saya ingin mengatakan sesuatu"Vanesa memberi jeda pada ucapan nya.

Orlan dan Olivia menunggu apa yang akan Vanesa ucapkan.

"Saya sudah menerima pengajuan kerja sama perusahaan anda ,isi nya sangat bagus dan saya menerima kerja sama dengan perusahaan anda.."

Orlan dan Olivia tersenyum mendengar perkataan yang Vanesa ucapkan.

"Dan saya akan menanam saham sebesar 25% dalam perusahaan anda"

Senyum mereka semakin mengembang ,sungguh mereka sangat senag mendengar hal baik itu dan Vanesa juga ikut senag melihat kedua orang tua nya senag.

Vanesa mengambil ponsel berlogo Appel gigit yang berwarna gold nya ,jari-jari lentik nya menari-nari di atas papan keyboard nya.

Dia tersenyum setelah melakukan aktivitas nya tadi.

"Dan saya sudah mengirim kan penerimaan kerjasama ,serta penanaman saham pada sekertaris saya lewat e-mail.."

Vanesa meletakan benda pipih itu yang masih menampilkan percakapan nya dengan sekertaris nya di atas meja ,dan menyodorkan nya ke arah Orlan dan Olivia.

"Terimakasih karena sudah menerima kerjasama ini"Seru Orlan.

"Yasudah mari kita makan makanan nya "imbuh Olivia.

Vanesa dan kedua orang tua nya memulai memakan makanan mereka ,ada selingan obrolan di antara mereka serta tawa yang tercipta karena mereka menceritakan kenagan masa kecil Vanesa ,Galaxy ,dan Kimberly. Walau hanya Olivia dan Orlan yang tertawa ketika mengingat tingkah lucu Kimberly ,dan tidak ada ekspresi ketika menceritakan masa kecil Vanesa dan Galaxy hanya seulas senyum yang tercetak di sudut bibir mereka.

Sekali lagi Vanesa tahu jenis senyum itu ,sakit? Jangan di tanya lagi. Ingin menangis ? Sungguh air mata nya saat ini juga akan menetes ,bagai mana tidak mereka melakukan ini hanya untuk mendapatkan sesuatu.

About me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang