chapter 11

2 1 0
                                    

Hari ini hari minggu rania,annisa dan gita sedang di mall ternama di kota america

"Ran lo yakin gak mau sama nathan?"tanya gita yang menyeruput minumannya

"Hm"
"Aih lo cowok ganteng kayak gitu lo sia siain,
seharusnya lo gak kayak gitu ran,kasian dia tapi kalau lo gak mau juga gak papa sih,nanti gue yang ambil lumayan"saat di akhir kata annisa sengaja mengecilkan suara nya

"Lo itu gimana sih nis
,bukannya dukung rania biar jadian sama nathan malah lo embat dasar aneh lo"omel gita yang terlihat kesal

"Ya kan lumayan dapet cogan gue,padahal cowok banyak yang mau sama lo ran,kok lo nolak sih"gerutu annisa sambil memajukan bibirnya

Rania yang melihat itu langsung ia hisap minumannya dan menyemprotnya dengan sedotan yang terisi air

"Bangsat lo ran,muka cantik gu ancur gara gara lo"rengek annisa sambil mengambil tissu dan mengelap wajahnya

Gita tertawa sambil memegang perutnya sedangkan rania ia santai sambil meminum minumannya

Rania mengedarkan pandangannya dan melihat sesuatu yang mengganjal

"Toilet"ucap rania mereka berdua mengangguk dan rania mengikuti obyek yang diincarnya

Rania bersembunyi disekitar cafe yang terdapat disalah satu mall

"Sayang kapan kamu mutusin gita?"tanya seorang wanita yang menurut rania tante

"Iya nanti ya tunggu waktu yang tepat"ucap pria itu rania menggetatkan rahangnya terlihat ia menahan emosi

"Yaudah deh,janji ya kamu bakalan putusin dia"ucap wanita itu sambil bergelayut manja di lengan pria

Pria yang diketahui aiden itu tersenyum dan menyuapi wanita itu

"Gua bakalan cari tau dan bongkar semuanya"batin rania

Rania pergi dari tempat itu menuju cafe yang ditempati oleh sahabatnya itu

Annisa dan gita yang melihat wajah emosi rania,mereka berdua ketakutan sekaligus khawatir

"Ran...l..lo kenapa?"tanya gita yang gugup takut salah bertanya

Rania menatap tajam gita,membuat gita gugup

"Chat aiden"gita mengangguk dan mengeluarkan handphonenya

Anggita v
Lo dimana?

Aiden l
Aku dirumah,kenapa sayang?

Anggita v
Gak papa yaudah bye

Gita mematikan handphonenya dan berucap

"Katanya dirumah"rania makin mengeraskan rahangnya membuat wajah datar dan tatapan elang

Membuat mereka berdua menambah ketakutan

"Pulang"rania segera pergi dan menghilang dari tempat

"Rania kok keliatan marah banget ya?"tanya annisa

"Gak tau gue,yaudah gue bayar dulu"annisa mengangguk dan gita segera menuju kasir

Skip

Rania kini berada di tempat tongkrongan bersama teman teman nya

"King lo kayak kesel gitu?"tanya kenan
Rania hanya diam dan merokok tanpa mendengar ucapan kenan

Kenan yang tau itu mencoba mengerti

Brak....brak....

Suara ribut,seperti jatuhan barang membuat mereka berhati hati

Rania yang belum sadar membuat kenan menjaga ketat rania dibelakang

"Mana ketua lo"ucap pria yang ketua dari geng sky yellow lawan yang pernah membuat rania hampir meregang nyawa

"Masih berani kesini?gue kira lo takut"ucap malvin sambil terkekeh

"Gue gak punya urusan sama lo"ucap deon ketua sky yellow

Deon menarik baju malvin membuat malvin tersenyim sinis

Rania yang memperhatikan ribut itu  bangun dan muncul dari belakang

Deon tersenyum dan melepaskan cengkramannya pada baju deon

"Keluar juga lo"ucap deon,rania menaikan alisnya sambil menatap dingin

"Gue mau lo ngindurin diri dari kekusaan king lo itu"ucap deon

Rania menyilangkan tangan di dadanya dan berucap

"Gak"deon marah akibat ucapan rania yang menolak perintahnya

"GUE BILANG MUNDUR YA MUNDUR,BELAGU AMAT LO,BARU AJA SETAHUN YANG LALU LO KALAH DARI GUE"teriak deon di wajah rania

"Gak peduli"deon semakin emosi dan dia melayangkan tinjuannya ke wajah rania

Namun sebelun mendarat rania mendorong perut deon dengan kakinya

Rania berjalan dan mengulurkan tangannya,
namun salah jika rania membantunya berdiri

Rania segera memutar tangan deon hingga berbunyi patahan

"Akhhh"teriak deon kesakitan,rania menginjak dada deon dengan keras membuat deon memuntahkann darah

Belum puas rania menendang wajah deon dengan kaki yang membuat deon memuntahkann darah lagi

"Kenalin diri gue sebelum lo ngelakuin kesalahan yang fatal"ucap rania

Malvin dan yang lain terkejut mendengar suara berbeda rania

Deon yang mencoba bangun namun rania mendang wajahnya dengan sepatu rania

Membuat deon tersungkur dan mengelurkan darah

Rania tertawa sinis,ia mengangkat tubuh deon lalu meninju wajahnya hingga wajah deon mengeluarkan darahnya

Rania terus membuat deon kesakitan
"Kali ini gue gak mau bunuh orang"ucap rania karena melihat wajah deon yang penuh dengan kebiru biruan dan darah dimana mana

Rania keluar dari tongkrongan itu dan selepas rania pergi sky yellow membawa deon ke rumah sakit

Malvin dkk masih diam ditempat tak bergeming

Dilain tempat

Gita sedang memperhatikan foto dirinya dan aiden

Gita tersenyum senyum karena memperhatikan foto itu

"Tadi rania kok kayak marah banget ya?apa jangan jangan lagi pms?masa iya sih"gita menggelengkan kepalanya

"Gue chat aiden aja deh"gita langsung mengambil handphonenya

Aiden l
Sayang?
Kamu dimana?
Aiden?
Syng?
Sibuk ya?
Yaudah aku gak ganggu dulu ya

Gita kecewa karena aiden tak menjawab pesannya ia memilih menaruh ponsel itu di nakas dan gita memasuki ruang mimpi

falling in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang