chapter 18

4 3 1
                                    

1 bulan kemudian

*gue percepat aja karena gue udah pengel ngetiknya*

Keadaan gita masih dikondisik yang sama namun ia sedikit mengingat siapa namanya dan nama sahabatnya

Namun dari satu bulan yang lalu rania tak pernah menampakan dirinya dan dia tak diketahui oleh siapapun termasuk gengnya

Ia bagaikan ditelan bumi tak meninggalkan jejak sama sekali membuat mereka bingung sendiri

"Gita kamu makan dulu ya" Ajak annisa
"Tapi ian bakalan kembali kan?" Tanya gita
"Ia ian lagi sekolah nanti kalau ian udah selesai nanti dia bakalan kesini nemuin gita, tapi gita makan dulu ya"
Ajak Annisa sekali lagi

Gita mengangguk dan memakan buburnya sampai habis dan setelah itu Annisa mendorong kursi roda gita untuk menuju ke ruangan

Nathan yang berada di rumah nya kini berubah menjadi seorang zombie

Ia sering mengigau tentang rania di depan keluarganya

"Nathan kamu makan dulu ya" Ucap mama nathan, namun nathan menggeleng

"Nanti kalau nathan gak makan rania gak bakalan mau temuin nathan" Ucapan mamanya membuat nathan melahap makanan didepannya

"Mah nanti rania bakalan peluk nathan kan kalau dia kembali?" Tanya nathan
"Iya nanti rania bakalan peluk nathan"
"Nanti nathan nikah kan sama rania, mamah sama papah udah janji sama nathan kalau bakalan nikahin nathan sama rania kan?"
"Iya nathan nanti nathan  nikah sama rania" Ucap mamanya

Nathan tersenyum senang
"Nathan mandi sana kalau nathannya udah ganteng nanti mamah bakalan nikahin nathan sama rania"

Nathan mengangguk dan masuk kekamar mandi
"Cuma rania yang bisa bikin nathan berubah menjadi seorang yang menyeramkan dan seorang yang menyenangkan" Lirih mama nathan dan keluar dari kamar nathan

Seorang wanita dengan drees pink muda dan terdapat bunga di bagian depan sedang berada di dalam mobil

"Pak tolong antarkan saya ke rumah sakit ini" Ucap wanita itu dan supir itu mengangguk

"Semoga keputusan aku terbaik" Gumam wanita tersebut

Skip

Setelah sampai wanita itu mengunjungi ruangan seseorang

Disana terlihat dua orang wanita dia berjalan ke arah mereka

Tak lama salah satu dari mereka melihat nya dan bangkit lalu memeluk wanita ini

"Rania kemana aja lo rania, selama sebulan lo gak ada kabar, lo buat nathan berubah jadi zombie rania"

"Aku gak kemana mana Annisa aku cuma butuh sendirian" Ucap rania

"Wait aku kamu?" Tanya Annisa
"Iya" Rania tersenyum manis membuat Annisa terkejut

"Annisa apa ia rania?" Tanya
gita
"Iya gita dia rania" Rania sgera memeluk gita dengan erat

"Aku kangen kamu gita banget" Ucap rania
"Gue juga kangen sama lo"

Mereka melepas kerinduan masing masing

"Rania lo tau gak ian dimana?" Tanya gita
"Oh ian lagi sekolah" Jawab rania lembut

Namun hal itu membuat Annisa kepo dengan rania
Pintu ruangan gita terbuka menampakan Leon dan nathan yang sedang membawa buah buahan

Nathan yang melihat rania terkejut ia menjatuhkan buahnya dan memeluk rania dengan sangattt erat

"Kamu dari mana aja? Kamu kemana?aku nyariin kamu kemanapun tapi kamu gak ada, aku kangen banget sama kamu" Ucap nathan dilakukan leher rania

Rania tersenyum dan membalas pelukannya
"Aku gak kemana mana kok aku ada disuatu tempat yang orang lain gak perlu tau" Jawab rania

Nathan yang tak mengerti tersenyum senang saja ia merasa kalau dunianya telah kembali dengan hadirnya rania dihidupkan nathan

"Aku gak bakalan lepasin kamu lagi, nanti kalau kamu pergi lagi aku bakalan kurung kamu dan kunciin kamu dikamar" Batin nathan

Skip

Seminggu kemudian

Kesembuhan gita membuat mereka senang namun satu hal lagi yang perlu mereka Terima kalau gita masih buta

"Dok saya ingin menyumbangkan mata saya untuk pasien yang bernama Anggita veronica dok"

"Baiklah dengan nama siapa?" Tanya dokter itu, wanita itu menghembuskan nafasnya berat

"Dengan nama camelion niona remora" Dokter itu mengangguk
"Mari kita cek terlebih dahulu" Lion mengikuti dokter itu dan masuk ke suatu ruangan

Satu jam berlalu mereka berdua keluar bersama
"Selamat kornea mata anda sama dengan gita namun apakah anda memiliki penyakit kerusakan pada dibagian jantung?"

"Iya dok dan disaat saya berada di Amerika Serikat dokter disana bilang bahwa nyawa saya tak akan lama dok"
"Apakah anda yakin untuk mendonorkan mata anda?"
"Saya benar benar yakin dok" Ucap terus lion

Dokter itu mengangguk dan lion keluar dari ruangan tersebut

"Untuk gita besok anda akan oprasi karena ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk anda" Ucap dokter kelvin di telfon
"Baiklah dok besok saya akan kesana" Ucap gita dalam telfon

Dokter itu mematikan telfonnya dan beralih ke berkas berkasnya.

Besoknya gita berada di rumah sakit bersama Annisa, Leon dan nathan

"Duh an gue gugup nih" Ucap gita
"Jangan gugup optimis aja, lo harus semangat" Ucap Annisa

Gita mengangguk dan para dokter masuk ke dalam ruangan dengan pakaian operasi

Sedangkan annisa, Leon dan nathan sedang gugup dan nathan tak melihat rania sama sekali ia makin bertambah takut

Dua jam kemudian dokter keluar dengan senang
"Selamat operasi nya lancar dan anda bisa lihat pasien"
"Em dok kalau boleh tau siapa ya yang mendonorkan matanya untuk pasien?" Tanya nathan takut

"Em anda boleh lihat pasien di ruangan sebelah" Nathan segera masuk ke dalam ruangan yang gelap dan sunyi nathan menghidupkan lampunya dan ia terkejut siapa orang yang telah mendonorkan matanya untuk gita

Ia segera berlari dan memegang tangan wanita itu tangan yang dingin dan lembut

"Rania kenapa harus kamu rania!!" Bentak nathan sambil menguncang tubuh rania

"Aku gak mau kehilangan kamu lagi rania cukup sekali aku ngerasa kalau kamu hilang" Siakan nathan  makin kencang namun mata yang ditunggu tunggu tak membukanya sama sekali

"Aku takut kamu bakalan pergi, BANGUN RANIA AKU SAYANG KAMU AKU GAK MAU KAMI HILANG RANIA, BANGUN RANIA" teriak nathan

Leon yang mendengar suara nathan segera menghampiri nathan dan menarik nya untuk tenang

Namun nathan memberontak ia melepaskannya dan memeluk badan rania dengan erat

"rania bangun,plis aku mohon buka mata kamu sayang aku gak mau kehilangan kami aku gak siap buat kehilangan kamu rania" Lirih nathan dipelukan rania

Namun hanya ada suara detak jantung rania saja

Leon yang melihat itu ikut menangis dan sering kali memalingkan wajahnya

Annisa yang tak mengetahui nya dan annisa masih berada di ruangan gita yang kedap suara

Annisa senang namun ia tak mengetahui bahwa kabar buruknya rania yang sedang diambang kematian

*gue minta maaf kalau ada kata yang gak masuk akal soalnya ini cerita udah mau abis jadi kalau gak masuk akal mohon maafnya ya🙏🙏*

falling in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang